Secara jenjang, crosser dengan nomor lambung #01 tercatat paling strategis, dengan kans juara sangat besar, di musim kompetisi saat ini !
Pasalnya, crosser 18 tahun yang baru saja naik di kelas MX2, sejak di jenjang MX125 telah intens dihadapkan crosser-crosser level diatasnya.
Khususnya saat up grade skill di kelas MX2 Open, saat peserta di kejuaraan belum memenuhi quota.
Bahkan, Rizky tercatat intens menjadikan ruang kelas MX2 Open sebagai prasarana sparing, menakar kapasitas fisik, konsentrasi dan teknik, sepanjang laga.
Penampilan Rizky sejak saat itu, hangat menjadi perbincangan public motocross.
Sesi dan metode penjenjangan Rizky yang menurut pengamat terbilang premature ini, justru menjadikan crosser yang membela Bonaharto MX Team itu makin digdaya.
Outputnya Rizky seolah mengunci rapat peta kekuatan MX125 saat itu, yang kini teknik dan skill-nya makin matang, ketika naik kelas di MX2.
Faktanya, hanya urutan podium silih berganti dan tetap berada di koloni lima besar jajaran jawara MX2, di berbagai kejuaraan, baik di dalam pulau maupun di luar pulau.
Pesan yang tersampaikan, kalaupun ada rival baru ikut berlaga dan bertempur di kelas MX2, peluangnya hanya bisa berebut di urutan ke-6, 7, 8 !
Ihwal fenomena hadirnya jawara lima besar MX2 ini, nama Rizky terus melambung di beragam kejuaraan, baik level Openchampionship maupun skala Nasional.
Sebab, kisah dramatis lima crosser penguasa ini, selalu disebut-sebut Master of Ceremony bagaikan aktor di setiap kejuaraan motocross, belum lagi "micin" yang ditambahkan jurnalis dan netizen !
Ketangguhan Rizky ini, turut menjadi pembuktian bahwa jenjang kelas yang dilalui, bergulir tertib alias sportif mengikuti usia, seiring perkembangan fisik dan kerasnya gemblengan sosok dibalik layar, yaitu H. Irwan instruktur dari negeri Gajah Putih.
Sehingga, materi dan praktek disetiap kelas-nya, Rizky menyelaminya lebih klimaks, sampai mengenal beragam intrik di jagad motocross.
Akumulasi teknik, skill ditambah jam terbang, serta pengalaman, maka cukup rasional kalau Rizky saat ini, memegang kendali penuh kelas MX2.
Ironisnya, bocoran dari orang dekat Rizky, Yamaha YZ 250F yang dipakai Rizky masih dominan memakai Original Equipment Manufactured alias bawaan pabrik.
Kabar ini yang kian mempertegas, bahwa selama ini perjuangan Rizky di lintasan lebih mengandalkan personal power !
Maka, kalau berandai-andai, misal 35% kompartemen mesin pacuan Rizky dicangkoki piranti racing kompetisi, mungkin secara kapasitas tempur kuda besi lebih berimbang.
Pemaparan ini memang sulit untuk disanggah ! Logikanya, Crosser MX2 urutan 2, 3 dan 4 saja, mampu ditempel ketat dan diovertake oleh Rizky, saat bertempur di kelas MX2 Open. skg/foto : doc
