Menjadi laga penentuan para crosser dan tracker, yang setia berlaga dalam memperebutkan gelar juara umum, dari akumulasi point sepanjang perjalanan Trial Game Dirt 2025.
Lapangan Gentan, Solo, lokasi perhelatan krusial Trial Game Dirt 2025 ini, akan menjadi saksi kejelian para tracker dan crosser memamerkan aksi brutalnya.
Siapa yang tercepat, menebas beragam handicap menantang, inovatif dan kental memiliki serapan ilmu baru, hasil garapan Genta Auto And Production ?
Bahkan di laga kali ini bertebar prediksi beraroma spekulasi, siapa yang akan menjadi penyandang gelar terbaik dengan pundi-pundi point tertinggi.
Sehubungan penguasa klasemen saat ini lagi menghadapi dinamika yang berujung pada peralihan divisi teknik.
Akankah momentum ini menjadi angin segar, bagi petarung-petarung yang berada di top 5 rank ?
Di sisa perjalanan dua seri ini pastinya berjalan lebih memanas, masing-masing rider berupaya keras memperkecil kesalahan teknik dan gaya balap selama laga.
Terlebih layout lintasan Lapangan Gentan, Solo, menurut Ivan Hary dari Genta Auto and Production, cenderung tricky, dengan kondisi tanah mengadopsi jenis hard pack.
Latar itu, sejak free practice di hari Jum"at, official team dan para rider disibukan gelar testcase kuda besi mencari setingan terbaik, dari performa mesin sampai suspensi.
Lanjut ke uji coba lintasan, dengan point simulasi soal traksi dan pemilihan jenis patern ban, yang reliable.
"Mengingat, di laga kali ini sekali lagi sungguh krusial, sehubungan perebutan pundi-pundi point, yang relatif selisih tipis, "timpal Albert juga dedengkot Genta Auto and Production.
Seperti di kelas Campuran Open, M. Zidane yang menjadi pemimpin klasemen dengan torehan point 75, Asep Lukman 57 point dan Ananda Rigi 47 point, saling beradu kanuragan, menunjukan gaya balap berkelasnya.
Demikian dalam perebutan gelar di kelas FFA Open, peluang Asep Lukman yang memiliki point 69, terbuka lebar untuk mengejar point M. Zidane di 70 point.
Sedang Ananda Rigi yang setia diback up sponsor Belikopi dengan perolehan 60 point, berusaha tetap bermain aman.
Cuman, hadirnya Lantian Juan usai menjalani masa recovery dari cideranya, di Trial Game Dirt 2025 seri Solo ini, justru tampil menjadi pengganjal.
Crosser Rizqy Motorsport Yamaha itu, di laga FFA Open mampu menempel ketat M. Zidane, hingga di hasil sementara tercatat berada di urutan 2.
Bahkan, Lantian Juan sukses mendulang point tertinggi, di kelas Campuran Open, jelang seri Grand Final Trial Game 2025, yang akan dihelat di kota Bandung.
Kian atraktifnya perolehan klasemen point ini, prediksi paling mendasar tak lagi bisa dijadikan parameter, terkait siapa yang akan menyandang gelar juara umum ?
Sisi lain, Trial Game Dirt 2025 seri Solo ini, turut dimeriahkan 10 petarung Non Seedeed, notabene merupakan pembalap grasstrack dari Solo, dengan rata-rata usia 18 plus.
Kendati terhitung perdana menghadapi obstacle dan layout lintasan Trial Game Dirt 2025, akan tetapi dari tensi dan gaya balapnya, petarung-petarung berkarakter young guns ini telah menemukan chemistry.
Setelah terinspirasi oleh aksi dan gaya balap para crosser yang menjadi penguasa di Trial Game Dirt 2025.
"Hal ini sekaligus menjadi penegasan bahwa kota Solo dan sekitarnya memang produktif mencetak pembalap grasstrack, "sebut Ivan Hary. skg