Honda Vario PGM Fi 150, Sidoarjo : PERSIAPAN SUNMORI, MESIN DIBORE UP & RACIK ULANG FINAL GEAR

Fitra Tuner Jetvario Fit Speed, Sidoarjo. Bangun Vario PGM Fi & Siapkan buat laga sunmori. Fitra Tuner Jetvario Fit Speed, Sidoarjo. Bangun Vario PGM Fi & Siapkan buat laga sunmori.

Spesialis matic Jetvario Fit Speed di Genengan 1 no 7, Sidoarjo, punya gacoan baru, dengan basic Vario PGM Fi 150 milik Oki. Menurut Fitra tunernya, dipersiapan untuk laga sunmori.

Berbagai modifkasi mesin berlangsung lumayan extreme, melalui langkah bore up hasil kontribusi piston FIM 60 mm, dengan stroke yang masih bertahan standar.

Pada silinder head, mengalami porting polish, guna memaksimalkan debit gas segar dan melancarkan siklus gas buang.

Serta modifikasi camshaft, yang spesial diperuntukan mendongkrak power di gasingan tengah atas.

Diteruskan knalpot CLD dengan kontur leher landai berdiameter 28 mm dan sarangan 50 mm.

Untuk piranti pengapian, masih mempertahankan ECU Standar tapi dibooster piggyback produk Speed Sparks.

Piggyback Speed Sparks. Optimalkan performa mesin, melalui rubahan data fuel rat & timing pengapian.

 

Biasa diaplikasi untuk memanipulasi data keseluruhan sensor.

“Dengan begitu, proses meningkatkan debit gas segar dan meremap timing pengapian, mudah direalisasi sesuai kebutuhan, ”yakin Fitra yang memaksimalkan piranti pengapian dengan koil Speeed Sparks itu.

Dasar itu pula, throttle body diremer berikut penggantian butterfly. Bahkan, untuk memastikan akurasi debit udara, turut ditambah velocity stack.

Throttle Body. Diremer & disempurnakan velocity stack.

 

Racikan CVT, pada drive belt bertahan standar, berikut primary sheave dan secondary sheave.

Tapi, bobot roller weight diplot di angka 8 gram, untuk mempertahankan diameter drive belt pada primary lambat bergeser ke perbandingan ringan.

“Sehingga, mekanis movable driven face juga dijaga lebih lambat, hasil dari replacement pegas movable driven face dengan spesifikasi 1500 RPM, ”terang Fitra yang mengadopsi kampas sentrifugal OEM tapi kondisi baru.

Camshaft. Dimodif untuk kebutuhan gsingan tengah atas & input perbandingan final gear.

 

Menurutnya, tak perlu habis baru ganti. “Sebab, pengaruh dari panas dan terbakar saja, sudah memicu akselerasi kurang agresif, ”yakin pria asli Ponorogo itu.

Final setingnya, pada drive gear dan driven gear, mengalami rubahan. Perbandingan 47- 17, diyakini lebih tepat untuk mengkonversi HP dan torsi mesin pada kondisi kapasitas mesin seperti saat ini. “Jadi, erat terkorelasi pada rubahan camshaft, ”tutur Fitra.   teks - foto : skg