Kian banyak tuner yang dulu bermain di belakang layar, kini muncul di permukaan. Pastinya lama malang melintang di karapan liar, sebagai kawah candradimuka.
Salah satunya, Habib Rahman yang beken disapa Sembik. Namanya, disebut-sebut sebagai asisten Suyit, tuner legend asal Cerme, Gresik.
Kini Sembik berjuang dan mandiri, membuka workshop racing, bergenre Herex, di seputaran Tawangsari Barat, Sidoarjo.
Herex lagi menjadi trend, lantas Sembik menangkap, mengelola dan menjawab fenomena ini.
Sembik, cukup banyak meluncurkan kreasi sport 4 Herex, termasuk Verza 150 Fuel injection bore up yang dikonversi ke karbu.
Kepiawaianya soal instalasi wiring, Sembik jadi beda dengan tuner 4 tak lain.
Termasuk, modifikasi mesin bebek 4 tak, cikal bakal Sembik yang pernah menghantarnya ke puncak prestasi.
Tetap menjadi icon Sembik, sampai saat ini, seperti dua karyanya yang belum ada lawan.
Untuk rider, diback up Nanang Tonjik dan Kholiliy. Keduanya terklasifikasi rider pemula, dengan jam terbang justru lama di karapan liar.
Kalau bebek 4 tak 200 cc tampil memakai spatbor depan dan bebek 4 tak 232 cc tanpa spatbor depan, keduanya berbasic Yamaha Jupiter Z.
Keduanya memiliki DNA bekas sentuhan Suyit, yang kini dikembangkan Sembik, sehubungan dengan mode dan dinamika up grade performa mesin.
Untuk bebek 4 tak 200 cc, mengadopsi piston 67 mm, dengan kondisi stroke standar.
Kerenya, guna mengejar torsi di gasingan tengah atas, daun as kruk dipinang dari KLX 150, dengan bobot lebih berat.
Untuk poros kanan kiri bertahan milik Jupiter-Z, dengan pemasangan sistem press.
Sedang untuk balancer pakai 400 gram dan fly wheel dari magnet OEM, bobotnya dijadikan 500 gram.
"Sehingga, beban gasingan mesin fokus berada di tengah, "sebut Sembik yang menginstal sistem pengapian AC berbekal CDI OEM Crypton.
Dan suplai gas segar, dilayani karbu Keihin PE 28 mm, dengan silinder skep yang diremer menjadi 31 mm.
Dihantar katup 33 mm (in) dan 28 mm (ex), serta dikelola camshaft custom berdurasi 262 derajat.
Tipikalnya torsi, sebab angka overlap minim. Dasar itu pula, gigi rasio diracik ringan di gigi 1 dan 2, serta disempurnakan knalpot produk RAT Motorsport.
"Sedang perbandingan gigi 3 dan 4, cenderung panjang, "yakin Kholily yang pede dengan perbandingan final gear 14-36, untuk trek 201 meter.
Tipikal korekan bebek 4 tak 232, hampir sama dengan bebek 4 tak 200 cc. Bertipikal torsi, juga untuk melayani karapan 201 meter.
Bedanya, piston memakai 72 mm produk aftermarket. Rombakan dominan di sektor crankcase, hingga sekat rantai camrat wajib tersapu bubut.
Untuk memberikan ruang speling diameter luar liner 82 mm.
Pasal itu, karbu dicangkok dari PJ 34 mm, berikut katup 36 mm dan 31 mm.
Nah, untuk camshaft kreasi terbaru Sembik. "Secara performa sama, cuman durability pegas katup lebih tahan, "bisik Sembik.
Demikian dengan daun as kruk, menurut Sembik hasil custom dari sport 4 tak. Cuman, untuk tipe dan jenisnya, Sembik masih enggan buka kartu.
Daun as kruk ini yang dikenal digdaya, mampu menghantar kejayaan nama Suyit.
Kerenya, untuk gigi rasio, hasil perpaduan Vega, Sigma dan Jupiter. Tipikal speed juga sama, gigi 1 dan 2 padat merayap, gigi 3 dan 4 bengis.
"Hingga mesti direduksi perbandingan final gear 14-34, "jelas Nanang Tonjik yang merasa lebih mantap memakai knalpot RAT Motorsport.
Dan untuk piranti pengapian, menganut sistem AC dengan back up spull dan CDI Crypton. skg