Ini dia, pria nyentrik yang identik dengan Suzuki TS 125. Yap varian Suzuki legendaris, mengusung genre sport trail bermesin 2 tak.
Era 93 pertama kali dirilisnya TS 125 di tanah air, memang belum tenar istilah adventure atau jalur.
"Sehingga TS 125, lebih dikenal sebagai tunggangan pria, yang pingin tampil dengan life style "Ali Topan", "sebut Edi yang beken disapa Ambon.
Selebihnya, dipakai oleh jajaran kontraktor, untuk mengawasi proyek.
"Ada juga yang memanfaatkanya sebagai armada survey mekanis irigasi atau DAM, "urai Edi yang bukan asli Ambon itu.
Pria yang sempat menjadi Chief Mechanical Electrical selama 15 tahun di perusahaan besar itu, juga memaparkan, "bahwa pejabat teras pabrikan Suzuki saat itu diback up oleh orang-orang mania otomotif kawak. Sehingga tahu persis, arah dan perkembangan kuda besi.
"Pada point ini, include membuka segmen pasar baru kuda besi di tanah air, "salut Ambon yang mengawali hobi di dunia otomotif sejak tahun 2007 itu.
Dan Suzuki TS 125 menjadi evolusi hobi Ambon yang lagi diseriusi sejak 2009, selain motor klasik Inggris.
Tema modifikasi sport trail vintage berbasic TS 125, menjadi identitas dan trade mark Ambon saat itu.
Cukup banyak aktifitas "trabas" istilah lama yang digairahkan Ambon dengan TS 125.
Tampilan fashion masih ala kadarnya dan tak mengenal jersey.
"Menu wajibnya, sepatu booth, celena jeans, jacket parasut, ransel terpal dan helm standar ber-visor panjang, "kenang Ambon.
Dengan DNA sport trail, di 2013 Ambon menjadi salah satu penggagas wabah supermoto, hingga terbentuknya komunitasnya di Surabaya.
Bahkan dengan sport trail, Ambon pernah beraksi di laga bergengsi FIM Asia Supermoto, yang dihelat di Kanjuruhan, Kepanjen.
Dari perjalanan panjang dengan sport trail, hingga ragam dan jaringan network yang luas, di tahun itu Ambon menjadi salah satu sosok pemerhati sport trail oleh rekan dan kolega di otomotif.
Dari soal konsultasi modifikasi, memilih basic sport trail untuk adventure, memburu limbah sport trail lawas, sampai memecahkan permasalahan trouble shooting.
Bermuara dari pemaparan ini, sebuah workshop spesialis sport trail terbangun alami di Perumahan Pondok Jati Blok Ai-11, Sidoarjo, tempat tinggal Ambon.
Awalnya, merombak instalasi wiring dibuat simpel, untuk menghemat aki dan arus pengapian agar stabil.
Lantas merambah ke porting silinder, kanibalan kampas - plat kopling, meracik gigi rasio dan merombak sistem bushing kaki-kaki sport trail.
Dari terus menumpuknya option spare part dan perkakas, akhirnya di 2013 terbentuklah workshop dengan sarana prasarana komplit.
Dan kuat melekatnya nama TS 125 dan Ambon, yang kemudian memicu terbangunya segmentasi pasar sport trail di workshop Ambon.
Seiring perjalanan dan kredibelitas workshop "Klinik TS", brand universal baik CKD maupun CBU, ikut merapat menjadi pasien Ambon.
Termasuk sport trail langka CBU, seperti Honda XL 250S yang baru saja ditebus Soni Amijaya salah satu customer Ambon.
Apalagi nama Ambon kian popular di kalangan pelaku adventure yang rajin beraga di event-event bergengsi. Jaringan networknya jadi semakin luas. enea
KLINIK TS,
Perum Pondok Jati Blok Ai-11,
Sidoarjo
0812 9657 5627