Vario 150 "2018, Surabaya : DAILY USE HEDON, PERFORMA BRUTALNYA SUKSES MEMIKAT PELAKU DRAG RACE

Matic sayap merah 150 cc generasi ke dua ini, banyak disuka oleh pemuja top speed.

Entah faktor kebetulan, atau bisa jadi secara DNA ada yang berbeda dengan varian sebelumnya.

Dari sisi tampilan, desain bodinya lebih mengalir, persis siluet busur panah, serba tajam.

Selain modis juga diklaim aerodinamis, pemaparan ini yang lantas memikat Nicolas Geovani, begawan M-Bro Garage, Surabaya, mendaulatnya sebagai gacoan sunmori.

Makin spesial, guna menciptakan diferensiasi tampilan, Nico sapaan beken-nya, mencoba berinovasi merubah rancang bangun geometri berbanding ergonomi.

Melalui custom sok depan KYB, dengan kondisi inner tube diturunkan di fork slider 2,5 cm dan naik 3 cm dari dekapan triple clamp.

"Center of gravity jadi geser lebih ke depan, pengaruh ke handling setara memakai sterring dumper, "yakin Nico yang meneruskan pada penggantian tapak kaki Mizzle dan Pirelli.

Termasuk penjinak laju, dipinang extra, hasil komposisi cakram PSM, caliper Nissin dan master RCB S1.

Rasional ketika merujuk kompartemen mesin, yang telah up grade, hasil pemakaian piston forging BRT 63 mm dan stroke 64 mm.

Brutalnya, kemampuan top speed, sanggup menembus 150 KM/Jam, saat kelembaban udara lagi tinggi-tingginya, di sesi test speed tengah malam !

Amazingnya, kondisi grip throttle belum mentok.

Di waktu bersamaan, kebetulan ada Bufi sosok ujung tombak workshop racing drag race SMS, Surabaya, yang lagi seting speed dan terpesona oleh Vario garapan Nico, lantas menawarnya.

"Saya jawabnya sambil lalu, kalau memang minat, datang aja ke workshop.

Benar datang ke workshop saya, tapi ganti rencana membangun mulai nol Vario 150 daily use-nya, "kata Nico dalam kisahnya.

Balik ke topik, pengaruh meningkatnya kubikasi mesin, liner OEM diganti dan dikanibal dari jenis bioli, kondisi mesin panas maupun dingin, piston tetap licin.

Kerenya, ciri khas Nico, paking silinder head, dipertahankan OEM, sehingga secara tampilan lebih tersamar.

Meningkatnya kubikasi mesin juga merujuk pada pembesaran intake dan exhaust 2 mm.

"Berikut custom camshaft, dengan data in open di 25 derajat dan close di 50 derajat, sedang data camshaft ex open di 52 derajat dan close di 23 derajat, "beber Nico yang mengadopsi katup 31 mm (in) dan 23 mm (ex).

Pertimbangan pemakaian daily use, perbandingan kompresi diplot di angka 10,9 : 1, dengan doping throttle body BRT 36 mm dan kondisi box filter OEM terpasang.

Praktis fuel rate dinaikan menjadi 190 cc/minute, melalui remap Akhirnya ECU BRT Juken 5 Plus.

"Di kompartemen ini, timing ignition juga digeser, tertinggi di 38 derajat dan terendah 15 derajat.

Tapi, secara guna manfaat lebih diproyeksikan menyelaraskan racikan CVT dan kubikasi mesin, "ulas Nico yang percayakan pelepas gas buang pada produk NRP itu.

Pada drive belt bertahan OEM, sedang primary fixed drive face sudutnya dijadikan 13,8 derajat.

Agar lebih bengis berakselerasi di traffic light saat bergulir ke hijau, maka kampas sentrifugal berganti Daytona, berikut pegasnya dengan spesifikasi 1000 RPM.

Pada bagian ini, mangkuk sentrifugal turut dicustom, melalui pembentukan kartel dan lubang 4 mm di beberapa titik.

"Selain pakem, proses melepas panas relatif lebih baik, sehingga tak ada lagi teori hukum setrika, "senyum Nico.

Sedang jurus di gasingan tengah atas, pegas movable driven face berganti spesifikasi 2000 RPM dari Daytona dan diestafetkan oleh roller weight 10 gram.

Hasil over all, saat diuji diatas dynotest, mampu menyemburkan torsi maksimal 25 Nm saat di 4500 RPM, selaras pencapaian tenaga puncak di 20,7 HP saat 9000 RPM.

Over limit tenaga matic tante-tante ini, yang lantas diterjemahkan oleh Nico, butuh booster sistem pendingin extra.

 

Radiator aftermarket Thailand, yang biasa dipakai matic drag bike 300 cc, diaplikasi.

Dimensi lebih besar dan tebal, dengan kisi lebih lebar, debit udara saat proses melepas panas jadi optimal.

"Konsekuensinya, volumer water coolant sekarang jadi 350 cc, "urai Nico yang meminjam selang Shamco saat instalasinya.    enea