Dois Audi Prasetyo - Ex Rider Jatim : ATLIT DOWNHILLS SULIT BERPALING DARI RACING, TEROBSESI RAMAIKAN KELAS EX RIDER JATIM

Belum lama ini sosok rider kawak, Dois Audi Prasetyo yang sempat berjaya di kelas bebek 2 tak 116 cc, tenar disebut underbone, tampak beraktifitas di sirkuit GBT, Surabaya.

Di era milenium public racing tanah air, akrab menyapanya dengan Dois identik dengan kuda besi berbasic Garputala, diback up sepenuhnya oleh Cak Nur yang sempat bergabung di Jayadipa Racing Team.

Kelas Ex Rider, yang sempat dimunculkan oleh Veteran rider Jatim di 2022, untuk memeriahkan Kejurprov Jatim Road Race, menjadi ihwal Dois kembali mengaspal.

Mengingat rival-rival kawak yang telah bergulir jadi saudara Dois, terobsesi untuk mengajak bernostalgia di lintasan road race, sembari merangsang hadirnya regenerasi di Jatim.

Sekaligus bikin crowd di ajang Kejurprov Jatim Road Race, yang juga sempat menjadi kawahcandradimuka Dois, saat menitih karier di road race.

Kuda besi berbasic F1Z R, yang sempat mengawal perjalanan karier Dois, hingga di puncak prestasi, tetap menjadi kebanggaan rider bergelar jawara Bebek 4 Tak 110 cc di era 1998 itu.

Sehubungan regulasi di kelas Ex Rider, maka limit korekan yang diaplikasi Cak Nur mengacu ke Bebek 2 Tak Standar 116 cc.

"Kendati terklasifikasi engine builder Era Milenium, tapi soal inovasi dan kreasi, masih sanggup mengejar jajaran engine builder milenial, "senyum Dois.

Tak pakai lama, formasi bombardir ini, sukses memikat perhatian Hengky Fajarnoko pemilik brand Fastek Power Tools, perkakas industri dan perbengkelan.

Sekilas infonya, peralatan canggih dan praktis dalam penggunaan ini, bahan materialnya dikenal tangguh serta bergaransi, sebagai pembuktian kualitas produk.

Sejak berita ini diturunkan, "Fastek Audi Racing Team", telah resmi menjadi trade mark Dois.

Atas pemaparan ini, dengan senyap Dois makin intens mengolah skill, disaat usianya sudah kepala empat.

Selama sebulan penuh Dois, beradaptasi layout dan handicap sirkuit GBT, dalam konteks pengenalan racing line, performa suspensi dan traksi, seperti tradisi yang telah berjalan di era Milenium.

Setelah menemukan chemistry, Dois kini terpacu mengukir best time di sirkuit GBT, layaknya rider di kelas Expert !

Makin spesial, statistik dalam pencapaian puncak mengumbar performa mesin F1Z R, berjalan cukup singkat.

Endurance fisik Dois memang tak tebantahkan !

Meskipun bergasing hingga 30 Lap, saat sesi private training, konsentrasi terjaga stabil, mengeksplore gaya balap berkelas jadi makin mudah.

Rolling speed dan late braking, serasa masih familiar, sekalipun kadang overshoot !

Itu lantaran, Dois sejak 2005 telah aktif menggeluti hobi yang bertransformasi menjadi karier di laga downhills, hingga saat ini tercatat sebagai atlit downhills Nasional.

Otomatis fisik, cardio vascular, respon otak kanan - kiri, hingga kekuatan otot, performanya terjaga optimal.

Di laga downhills, Dois berstatus Master C, identik dengan bendera MTB Kumham RI Racing Team, diback up sepenuhnya oleh Subiyanto Jaya Express dan CV. Rajawali Kemala Logistic.

Bejibun prestasi, dari skala Openchampionship hingga Nasional, telah diraih oleh penggemar sepeda downhills dari brand Trek dan Santa Cruz itu.

"Jujur saya akui, sekalipun telah lama gantung helm, tapi saya merasa sulit berpaling dari jagad racing.

Secara psikis, saya yakini hal ini juga dialami oleh rekan ex rival-rival saya dulu, untuk kembali bernostalgia menyemarakan kelas Ex Rider Jatim, "ulas Dois mengenangnya.   enea/foto : doc