Kendati event karapan masih belum jelas jadwalnya, tapi soal riset dan pengembangan up grade performa mesin, jalan terus. Fenomena ini yang lugas tersaji pada aktifitas workshop milenial P2 Ar Kete-Kete Ariesta Top Racing Team, Pare, Kediri.
Kabar terbarunya, Jati Koto begawan P2 Ar Kete-Kete Ariesta Top Racing Team, Pare, Kediri dan Agus asistenya, lagi mempersiapkan sleep engine 200 cc.
Hasil sementara perhitungan best time memakai 3 stop watch, merujuk pada 7,6 detik. "Tapi, tarjet kita mengejar best time 7,3 detik, "sebut Agus yang lagi mengaudisi beberapa rider yang tepat untuk memacunya.
Up grade performa mesin 200 cc kali ini, diback up piston Moto-1, berdiameter 66 mm. Beriikut menggeser big end, hingga nilai stroke total menjadi 68 mm.
Sementara perbandingan kompresi, spesial seting di malam hari, merujuk di angka 13,8 : 1.
"Konsekuensinya, setingan karbu PWK Air Strike 35 mm yang diaplikasi, cenderung lebih pekat, "urai Jati Koto.
Juga atas pengaruh pemakaian katup 34 mm (in) dan 29 mm (ex), yang dikontrol rocker arm roller.
Dasar itu pula, camshaft diplot dengan pinggang 18,5 mm dan tinggi 26 mm.
Kerenya dimensi intake dan exhaust dibuat presisi dengan ukuran katup, yaitu 34 mm dan 29 mm.
Merupakan hasil riset terbaru Jati Koto dan Agus. Sasaranya, untuk menyempurnakan siklus gas segar dan gas buang, agar lebih merata sesuai desain camshaft.
"Pengaruhnya, akurasi power tengah atas, lebih jalan, "sebut Agus yang mencangkok bearing as kruk full Daytona itu.
Sebagai finishingnya, CDI dicangkok dari Astech Programer. "Dengan setingan ignition tertinggi 37 derajat saat di 9000 RPM, dengan limit 15.000 RPM, "tambah Agus. skg