Yamaha N Max 2019, Surabaya : UP GRADE DOWN DRAFT BESUTAN POPEYE

Peter Owner N Max Down Draft. Milenial yang memilih berkarier sebagai pelaut & otomotif menjadi ruang hobi disaat bersandar di darat. Peter Owner N Max Down Draft. Milenial yang memilih berkarier sebagai pelaut & otomotif menjadi ruang hobi disaat bersandar di darat.

Banyak ragam untuk memburu kesenangan dalam menuangkan hobi, sebagai pemecah lelah, kejenuhan dan rasa kangen.

Dan segmen otomotif memang tepat menjadi ruang sebagai solusinya. Bisa dinikmati kapanpun, tak terpengaruh oleh waktu, hingga berfantasi menyisir destinasi instagramable.

Seperti yang dialami Peter, remaja milenial yang memutuskan untuk menitih karier sebagai pelaut, di sebuah perusahaan pelayaran tenar di Indonesia.

Otomatis, Peter hampir jarang berinteraksi dengan atraktifnya fenomena hobi remaja metropolis sebayanya.

N Max Down Draft. Lagi diuji coba oleh Ridho RAT Motorsport, output performa speed gasingan atas.

 

Biar tak ketinggalan mode dan trend, Peter akhirnya memilih jalur adrenalin, yaitu up grade dapur pacu N Max yang biasa dipakai daily use.

Parasnya standar, tapi soal up grade performance mesinya, luar biasa. Konsep down draft yang lagi panas, diadopsi oleh Ridho tuner RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.

Kontruksi & Desain Down Draft. Wajib jebol bagasi, sebagai ruang velocity.

 

Melalui custom adaptor dan intake throttle body yang dirancang dengan posisi vertikal dengan sudut kisaran 10 derajat menyerong ke belakang.

Sebagai dudukan baru throttle body yang dipinang dari Suzuki GSX 150R dengan inlet 32 mm dan dipadu injector standar.

Konsekuensinya bracket engine mounting kontur A, dipermak menjadi H. Demikian bagian bagasi, dijebol sebagai ruang velocity.

Down draft lebih unggul dalam gas speed, respon HP dan Torsi kian menyalak.

Ridho RAT Motorsport. Down draft evolusi terbaru up grade performa mesin yang lagi diminati matic premium.

 

"Tapi penyerasianya cukup kompleks, terkait menghadapi makin singkatnya suplai gas segar ke ruang bakar, "sebut Ridho.

Periode pembakaran, saat terjadi kenaikan tekanan berlangsung sangat cepat, disebut periode pembakaran cepat.

Dan periode pembakaran saat masih terjadi kenaikan tekanan sampai melampaui tekanan yang maksimum pada tahap berikutnya, disebut periode pembakaran terkendali.

Sedang down draft terklasifikasi periode pembakaran cepat. "Tapi, lantaran option part mesin belum full racing kompetisi dan masih dipakai harian, kemudian dikonversi ke pembakaran terkendali, "jelas Ridho.

Piston R15 & Kompresi Rendah. Upaya mengkonversi ke pembakaran terkendali.

 

Seperti perbandingan kompresi yang diplot di angka 11,6 : 1, hasil kontribusi pemakaian piston R15, dengan crown model flat.

Lebih match saat dikombinasi porting intake yang mengalami pelebaran sisi kanan kirinya 29 mm dan atas bawah 22 mm.

Dengan begitu, periode pembakaran jadi lebih terkendali. Asumsinya, desain camshaft oleh Ridho dipermak dengan data in open 25 derajat dan close di 55 derajat. Sedang ex open 52 derajat dan close di 23 derajat.

Camshaft RAT Motorsport. Diracik mensinkronkan debit gas segar.

 

"Itu saja, flow rate dari remap program ECU BRT Juken 5 plus, finalnya optimal di 185 cc/minute, menghasilkan input sensor AFR 12,8 : 1 lebih pekat, "terang Ridho.

Sementara ledakan busi di RPM tertinggi akurasinya berada di 36 derajat, diproyeksikan untuk menggeser power produktif di RPM lebih tinggi.

Roller Weight. Disusut menggeser power produktif di gasingan atas.

 

Dasar itu pula, roller weight memakai bobot 10 gram dari OEM 11 gram, dipadu primary sheave dan movable drive face from UMA.

Sampai disini saja, pergerakan drive belt jadi relatif lebih lambat. Belum lagi setelah ditahan pegas movable driven face di 1500 RPM dan pegas kampas sentrifugal 1500 RPM.

Knalpot. Aplikasi produk Rob 1.

 

Ciri khas bawaanya, untuk berakselerasi mesti diumpan di 1500 RPM keatas. "Tapi, untuk performa speed di RPM tengah atas, lebih liar, "yakin Ridho yang menyematkan knalpot after market Rob 1.   enea