Tommy ownernya memang jago soal marketing dan membangun branding. Memang bertolak belakang dengan aktifitasnya setiap hari sebagai staff di PT. PJKA, Surabaya. Pria dengan style santai itu, bisa menerjemahkan siklus dan evolusi sebuah bisnis.
Artinya, Tommy bisa menebak arah dan kecenderungan bisnis itu bergulir dan bertransformasi.
Seperti lagi maraknya café & resto, dengan style dan interior yang iconic. Sebagai point untuk mencari daya pikat, menjadi trend selepas 2017 silam.
Eit, Tommy bukan follower, lebih tepatnya suami dari Juvita itu influncer, tapi sayang istilah itu belum ada di 2014.
Café & resto Grand Father dibangun sejak 2014 silam, dengan artistic nuansa classic.
Kerenya café & resto Grand Father, perabot interior classic yang diusung, punya tematis dan alur cerita di jamanya.
Dan kira-kira hanya sekelas bangsawan yang memilikinya.
“Kalau dikonversi ke jaman now, bangsawan lebih tepat dan milenial dikonotasikan menjadi "Grand Father, ”jeli Tommy.
Atmosfir itu yang saya tawarkan kepada klien dan customer, untuk memiliki impresi seorang bangsawan.
Dari gaya menuang kopi, tata kerama duduk, sikap santun berbicara, sampai style fashion, serta sisi romantic dengan pendar kuning.
Bahkan, istilah bangsawan sekarang bergulir menjadi sultan. Jadi, kalau bicara ilmu prediksi dan brand istilah milenial, Tommy yang lebih dulu bereinkarnasi.
Grand Father dan bangsawan sama-sama memiliki gelar dan kasta tertinggi.
Dan perabot keseluruhan, dari alat memasak, kecantikan, kesenian, keperluan rumah tangga, entertaint, sampai otomotif, di jamanya ada semua disini.
Bicara otomotif, dominasi Vespa dan Lambreta di jamanya. Lagi-lagi Tommy jago soal prediksi bisnis. Sebab, yang dikoleksi saat ini dikategorikan iconic scooter.
Harganya bisa naik 50 kali lipat bahkan lebih, kalau yang menawar kolektor dan paham historynya.
Masing-masing Vespa punya cerita. Dari jaman penjajahan sebelum kemerdekaan, sampai cerita klasik bangsawan.
“Dan merupakan satu generasi dengan perabot yang lain, ”lontar Tommy.
Dari totalitas imajinasi Tommy ini, yang kemudian menobatkan café & resto dengan luas bangunan 15 meter x 25 meter itu di Jl. Kalasan 25i, Surabaya itu, sering dipilih sebagai lokasi syuting.
Dari film dokumenter, latar pre-wedding, acara info selebritis, kopdar komunitas otomotif, ulang tahun dan masih banyak lagi.
Artis dan tokoh politik, juga pernah ada yang singgah, berlama-lama menuntaskan kepuasan mengamati perabot.
Daya magis dan pengaruh roh tenarnya bangsawan di jamanya, makin kuat mengimplementasikan icon “Grand Father”, juga instagramable itu.
Memang tak masuk diakal, apalagi dikaji dari pemikiran rasional. Tapi, faktanya demikian.
Ya inilah bangsawan, tongkrongan selebritis di jamanya, sebagai sumber berita dan selalu elok dipubilkasikan.
Bisa jadi bangsawan jaman dulu yang mempengaruhi dan pingin tenar, kemudian bereinkarnasi. Kalau meninjau atmosfir café & resto Grand Father, memang kuat seperti itu.
“Bentuk usaha apapun yang dijalankan dengan sabar, serius dan matang, pasti dibukakan jalan, ”wejang Tommy sembari menghisap dalam Marlboro-nya.
Kadang kalau menganalisa konsumen yang datang, misal dibuat statistic rata-rata level menengah atas. Kira-kira bisa diibaratkan sebagai kolega dan partner bangsawan.
Padahal dari kacamata bisnis, seharusnya segmen pasar yang bagus itu, seluas-luasnya, iya kan ?
Sampai urusan menu keseluruhan, saya dan istri juga meng-created, bagaimana caranya seragam putih abu-abu sampai berdasi, bisa sama-sama enjoy menikmati.
Oh ya, untuk menu sesuai frame resto & café, maka Grand Father, juga menyajikan beragam minuman dan makanan, dengan style modern.
Awalnya tenar dengan Rock Expresso, yaitu kopi dari es batu. Kemudian Sop Buntut, Sop Kaldu Sapi, Steak, Shoestring, Milk Shake, Sundae, Cordon bleu, Bakmi.
Mengikuti kebutuhan dan perkembangan kuliner, lantas Tommy dan istrinya, serta dibantu dengan 6 karyawan, membuat menu baru dengan unsur milenial.
Yaitu, Omelette mix, chicken pok- pok, Hazelnut Chocolate, Strawberry Juice, Papua Painai (arabica), Lemon Squash, Cappucino, Strawberry Orange Juice.
Dan masih banyak lagi menu-menu terbaru lain. Kalau penasaran, langsung saja meluncur ke Jl. Kalasan 25i, Surabaya. Buka setiap hari, kecuali libur baru tutup. teks - foto : collins
Café & Resto Grand Father
Instagram : grandfather.coffeeshop
We're open at 5pm - 12pm
0857-3333-1107