Customer loyal RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo ini, lumayan emosi, usai touring di tengah perjalanan dilibas senyap oleh MX King 150 VVA.
Meskipun mengusung nama sama-sama MX, tapi DNA sudah beda. "Kalaupun dijual terlanjur sayang, "cuap Fikri Loekman tuner RAT Motorsport mengutip cerita ownernya.
Praktis siasat menjawab tantangan performa MX King 150, menjadi misi utama si empunya kali ini.
Dengan catatan knalpot tetap tampang OEM dan suara tak berisik.
Dari 1.112 customer yang terdaftar dan telah ditangani RAT Motorsport, Sidoarjo, baru kali ini yang anti mainstream.
Jelas menjadi tantangan baru ! "Tapi, hal demikian memang rasional, sebab pemakaian daily use, tak lepas dari zona tertib berlalu lintas, "ulas Fikri.
Dasar itu, Swega CEO RAT Motorsport, Sidoarjo turun tangan. Merombak ulang sekat sarangan dan memperbesar diameter sarangan menjadi 27 mm.
"Suaranya, lebih padat, tapi relatif halus dan masih terklasifikasi tertib lalu lintas, "tegas Swega.
Lebih lanjut, MX King yang kapasitas perisnya 149 cc, tapi MX 135LC yang sakit hati ini, diupgrade hingga 177 cc.
Melalui pemakaian piston berikut blok silinder XTR dengan spesifiikasi 62 mm.
Otomatis, diameter ruang bakar mengalami rombakan, mengikuti diameter piston.
Dari kompartemen ini pula, perbandingan kompresi diracik di 13,2 : 1 dari standarnya di 10,9 : 1.
Latar tengahnya, stroke MX tipikal long di 58,7 mm, kendati saat ini berubah menjadi over square.
"Sehingga, butuh dihentak perbandingan kompresi tinggi, "yakin tuner yang mengadopsi karbu BRT 28 mm itu.
Akumulasi gas segar ke ruang bakar jauh lebih meningkat, setelah final seting memakai main jet 128 dan pilot jet 42.
Untuk porting polish intake dan exhaust, Fikri mengadopsi metodhe mengikuti kontur aslinya.
"Pertimbangan dari, jumlah intake dan exhaust bawaan MX 135LC, konfigurasi ini, sudah cukup banyak membantu tuner, "teori Fikri yang mencangkok CDI BRT dual band untuk booster pengapian itu.
Extremnya peningkatan kapasitas mesin ini, turut disikapi dengan rombakan piranti clutch system.
Judder clutch untuk mereduksi hentakan saat akselerasi, oleh Fikri dilepas.
Berganti total kampasi dan plat kopling OEM Honda Karisma 5 lapis. Bahkan, untuk mereduksi loss power, pegas kopling digawangi versi kompetisi milik Tiger.
Dimensinya lebih tinggi satu setengah ulir dari standarnya. "Akselerasi dijamin makin ringan, demikian saat pindah gigi, jauh lebih jambak, "senyum lajang asli Jombang itu.
Sisi lain, untuk kebutuhan kapasitas mesin yang makin membengkak, katup dioversize 23 mm (in) dan 19 mm (ex).
Dioperasikan camshaft custom kreasi RAT Motorsport, Sidoarjo. Spesifikasinya, in open di 26 derajat dan close di 54 derajat.
Sedang camshaft ex open di 54,5 derajat dan close di 28 derajat.
Sampai disini, hasil sesi seting speed, perfroma gigi 1 sampai top gear lebih merata. "Tinggal, merampungkan diatas dynotest, untuk mencari komposisi jeting yang lebih sempurna lagi, "ulas Fikri. enea