SPESIAL DIBANGUN MENJAWAB TANTANGAN, PREDIKSI MAKIN SENGITNYA SUPER MATIC FFA 2024 !

Peta kekuatan matic super di metropolis kian rapat, antar workshop terus berkompetisi menyajikan inovasi terbaru.

Faktor mulai diakomodirnya kelas sunmori open dan bracket di lintasan resmi, lantas kian memacu matic mania di level ini, beradu gengsi.

Hal demikian, seolah menjadi kisah baru cakrawala racing kompetisi tanah air, matic tampil berperan serta, pegang kendali membangun sengitnya kompetisi karapan.

Outputnya, kompetisi drag bike kembali bergairah, setelah memiliki daya pikat baru, yakni super matic premium, setelah menjadi primadona para engine holic tanah air.

Salah 7-nya adalah Ryan, akrab dieja Rayen, begitu koloninya akrab menyapa wiraswasta sukses itu.

Ryan jujur menyampaikan merasa panas, dengan super matic yang ada di lintasan drag bike, ketika mengasumsikan Ryan adalah pelaku kawak up grade performa matic premium.

Performa terbaik, lantas direalisasinya bersama Swega CEO RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.

Terlebih lagi, belakangan ini RAT Motorsport lagi on fire, menanggapi kian maraknya super matic premium di metropolis.

Pemaparan ini selaras oleh obsesi Ryan, yang kini N Max-nya naik 238 cc kubikasi silinder-nya.

Hasil adopsi blok silinder ceramic dari brand MG Racing berikut pemakaian piston 70 mm dan dihantar langkah 62 mm.

Diameter combustion chamber jadi ikut dipermak lebih besar, otomatis posisi lubang sirkulasi water coolant teralokasikan letak ideal ruang bakar.

Alhasil, jalur water coolant digeser keluar 5 mm, dengan teknik tambal las diral dan membuat lubang baru.

Soal antisipasi suhu tinggi ini, Swega tanpa kompromi, mengganti radiator OEM dengan brand B Pro.

Berlangsungnya stroke up, juga memicu proses custom daun as kruk, melalui penambahan daging di tepi luar daun as kruk.

"Selain, diproyeksikan untuk mereduksi vibra, juga mengoptimalkan efek inertia  lebih baik, agar gasingan tengah atas produktif pengaruhi pencapaian torsi maksimal, "jelas Ridho engine builder yang kebagian job, duet dengan Arul.

Penunjangnya, piranti bearing as kruk berganti kompetisi, dari brand FAG Jepang, small end dan big end juga memakai bantalan bearing bambu.

"Ekstrem-nya kubikasi ini, turut pengaruhi oversize katup, berganti 25 mm (in) dan 22 mm (ex) dari brand Sum Racing, lengkap dengan pegas katup-nya, "terang Ridho yang mematok lift camshaft di 8,9 mm (in) dan 8,6 mm (ex).

Dan untuk mengakomodir debit gas segar 250 cc-300 cc/minute dari injector KX 250F, yang terprogram ECU BRT Juken, oleh Arul volume ruang intake dipermak menjadi 26,5 mm x 38 mm.

Dengan paduan debit udara dinamis, digawangi throttle body MX King 40 mm, diinstal downdraft dengan sudut 45 derajat dari vertikal.

"Sedang untuk lubang buang, diremer menjadi 30 mm, berlanjut pemakaian knalpot RAT BSS, berkonfigurasi leher 32 mm, baffle 35 mm dan sarangan 50 mm, "detail Arul.

Untuk kompartemen CVT, primary sheave depan berganti XTR, diback up roller weight 8 gram dan drive belt Daytona.

Dipadu secondary sheave TDR, bersanding kampas sentifugal carbon dan mangkuk custom bergrafier.

Dari hasil pengujian, torehan torsi dan power maksimalnya fantastis !

Terbagi power maksimal 37,6 HP di 8000 RPM, selaras Torsi maksimal 60 Nm di 5000 RPM.

"Kurva power dan torsi real time saat ini, saya jadi semakin optimis untuk melurug di laga 402 meter, "semangat Ryan.    enea