Konsistensi sang pemilik dalam urusan up grade performa, memang sulit dibendung.
Terus diburu dan dikaji, hingga menyajikan performa sport trail paling istimewa pada brand sayap merah.
Hal demikian memang wajar, sebab telah menjadi obsesi lama pria berparas metroseksul itu.
Menurutnya, sport trail pantas sebagai partner untuk pribadi yang enerjik dan aktifitas yang padat.
Untuk prosesnya, workshop RAT Motorsport di Jl. By Pass 17, Sidoarjo, didaulat.
Spesial ditangani oleh Arul tuner RAT Motorsport, asal Kendari.
Konsep korekan sesuai request, mengarah ke performa adventure agar lebih jago.
Biasa berlangsung bersama kolega dan partner bisnis, setiap weekend.
Arul yang sudah beberapa kali up grade performa CRF 150L, langsung membuka kamus lama.
Piston berganti produk BRT, berdiameter 68 mm, dengan desain medium dome. Diameter dalam crankcase jadi relatif aman, tak sampai mengalami pembesaran.
Kombinasi langkah 57.8 mm, sukses mendongkrak kubikasi mesin menjadi 209,8 cc.
Limit peningkatan kapasitas mesin relatif aman, saat dihadapkan trek tanjakan dan kemacetan di metropolis.
Lebih mendalam, pada piranti silinder head diback up katup 34 mm (in) dan 29 mm (ex), dengan tangkai 5 mm.
Konsekuensinya diameter intake dipermak hingga 30 mm.
Sedang rubahan exhaust, mengacu pada kontur heaader yang mengadopsi model U.
"Dengan begitu, khasiat header kontur U, lebih produktif dikonversi ke akumulasi torsi maksimal, "papar Arul yang menerapkan diameter seat 29,9 mm (in) dan 26,1 mm (ex).
Pertimbangan kebutuhan durability dan pencapaian torsi lebih besar, camshaft dirancang mulai nol.
Secara spesifikasi, beda dengan yang dipakai supermoto dan herex sport trail. Special diracik oleh RAT Motorsport, dengan detail spesifikasi, ex open di 57 derajatdan close di 24 derajat.
Dan in open di 23 derajat dan close di 54 derajat. Masing-masing, menghasilkan lift cam 9,3 mm (ex) dan 9,1 mm (in).
Hingga mengarah ke replacement pegas katup kompetisi, dengan profil lebih tinggi 3,2 mm.
Pembentukan tipikal power mesin, digawangi perbandingan kompresi 10,5 : 1.
"Diklaim menjadi angka yang tepat, saat dipadukan throttle body OEM dan injector KTC dengan spesifikasi 180 cc/minute, "yakin Arul yang mencangkok ECU BRT.
Mode dan proses remapnya, mengadopsi data kurva power dan torsi lebih smooth.
Dasar itu, pemakaian final gear merujuk ke perbandingan 16-47, diselaraskan pemakaian kampas dan pegas kopling kompetisi.
"Agar, saat melayani profil roda belakang, tetap ringan diajak berakselerasi, "imbuh Arul. enea