Honda Vario 125, Sidoarjo : BORE UP 152 CC

Figo Bati Armando Siswa RAT Motosport, Sidoarjo. Cara instant bore up 152 cc, dipastikan menjadi panutan pemilik Vario 125 cc. Figo Bati Armando Siswa RAT Motosport, Sidoarjo. Cara instant bore up 152 cc, dipastikan menjadi panutan pemilik Vario 125 cc.

Matic yang satu ini terobsesi untuk tampil beda. Sebab, matic sporty idola priyayi ini, oleh Iksan sang pemilik diupgrade hingga 152 cc dari standarnya 125 cc. Memang sadis, baru kali ini Vario 125 cc, dipaksa tampil bengis performa mesinya.

Figo Bati Armando yang bukan saudara Louise Figo salah satu siswa RAT Motosport, Jl. Raya By Pass Juanda 17, Sidoarjo kebetulan yang menerima delegasi untuk pengerjaan. Remaja milenial yang dikit-dikit bilang ding itu, meluncurkan jurus jiu jitsunya.

Air duck. Stok udara di box air filter kian meningkat.

 

Piston dikanibal dari TDR 58 mm dan stroke masih dipertahankan standar. Cukup main colter dengan clearance 0,02 mm dianggap mujarab, menunjang kebutuhan akselerasi di metropolis dan jalanan provinsi.

Tenaga besar, praktis kontribusi gas segar wajib berlimpah. Throttle body sebagai suplai udara murni diremer mentok hinga 30 mm. Mengimbangi flow rate injector yang diplot di angka 170 cc/minute, dari hasil program reflash ECU BRT, dengan pencapaian air fuel ratio 13,5 : 1.

Sadar kalau asupan udara cenderung meningkat, cover air filter dicoak dan dicangkoki velocity akseso, yang dirapikan lem G. Kalai diilustrasikan macam air duct, sebagai penangkap udara. Stok udara di box air filter jadi meningkat. “Cenderung menunjang dan dibutuhkan saat bergaya stop and go, macam di metropolis, ”jelas Figo.

Komponen daleman CVT. Diracik ulang imbangi naiknya kapasitas mesin 152 cc.

 

Hematnya, injector dicangkok dari vario 150, yang memiliki karateristik semburan lebih pekat. Lubang dudukanya sama persis, sehingga langsung colok. Soal inovasi, RAT Motosport memang brilian. “Pastinya cocok mengimbangi naiknya kapasitas mesin, ”yakin Figo.  

Hasil pengujian dynotest, menyebutkan nilai Dk meningkat dari 12,8 DK menjadi 17,5 DK. Itu artinya, semburan power mesin untuk keperluan akselerasi , jadi lebih jambak. Sebagai transfer power mesin ke speed, agar akurasinya lebih baik, drive belt berganti Daytona. Berikut kampas sentrifugal KTC.    teks - foto : collins