Kawasaki H2 - Dmillers Racing Team, Surabaya : SEMANGAT CETAK REKOR TERCEPAT DI KELAS FFA, TARJET DIBAWAH 6,O DETIK

Sultan Herex Qbot Rider Mega Team Karapan - Dmillers Racing Team, Surabaya. Motor-bike Sultan Kawasaki H2, siap mengukir & merubah sejarah karapan tanah air. Sultan Herex Qbot Rider Mega Team Karapan - Dmillers Racing Team, Surabaya. Motor-bike Sultan Kawasaki H2, siap mengukir & merubah sejarah karapan tanah air.

Bagaikan angin segar buat mania karapan out of the box tanah air yang identik dengan pacuan motor-bike 600 cc up sampai dengan 1000 cc up di 402 meter. Sebab, dengan dilaunchingnya Dmillers Racing Team, maka peta kekuatan kompetisi karapan motor-bike di level ini, kembali marak.

Makin klop setelah nama Sultan Herex Qbot menjadi family Dmillers Racing Team, tercatat usai tanda tangan kontrak kesepakatan MOU, kemarin (10/8/2020).

Optimis kian meningkatkan tensi kompetisi motor-bike 600 cc up sampai dengan 1000 cc up. “Itu artinya, dinamika dan gejolak strategi di level kompetisi motor-bike ini, semakin atraktif, ”sorot Gunawan CEO Dmillers Group yang menaungi Dmillers Racing Team.

Gunawan CEO Dmillers Group & Sultan Herex Qbot. Naikan tensi kompetisi karapan kelas para Sultan & Raja.

 

Sultan Herex Qbot dipercaya menjinakan performa sadis Kawasaki H2 milik Dmillers Racing Team, Surabaya, yang rencana dipakai laga di kelas FFA. Sesuai dengan fitur turbocharge OEM yang diaplikasi H2.

Dengan H2, Gunawan bersama Sultan Herex, terobsesi mencetak rekor plus bikin sensasi di karapan motor-bike 402 meter. Sebab, hidup tanpa warna kalau tak ada tantangan.

 

 

 

Gaya Sultan Herex Qbot. Jeli mengumpan HP-Torsi maksimal jelas turbocharger produktif & makin bengis dikonversi ke speed.

 

Saatnya memberi warna karapan motor-bike 402 meter. “Sebab, saya nilai perkembanganya terlalu stagnan, ”sebut Gunawan yang sempat mendalami ilmu Logistic di salah satu university di USA pada 2005 itu.

Kalau di special event Dmillers Racing Team Launching & Simulasi Karapan di GBT (8/8/2020), untuk jarak 201 meter performa speed terbaik H2 tembus 6,4 detik.

Sultan Herex Qbot di fase klimaks. Mampu menembus catatan waktu 6,4 detik di 201 meter.

 

"Catatan waktu itu terhitung di fase adaptasi, Qbot telah menegaskan kepada kita masih mencari gaya bawaan yang tepat & optimis sesuai ekspektasi, "jelas Roy Manager Dmillers Racing Team, Surabaya.

Klimaksnya, pola mengumpan RPM mesti digantung smooth, sembari merunut bukaan throttle grip. Ideal sudah terkunci disini paling pas. Tetap, ada uji coba untuk mempersingkat proses gantung RPM dengan bukaan throttle grip lebih kasar.

Sultan Herex Qbot, Masih penasaran dengan performa H2 & diuji coba dengan sport car BMW.

 

“Dapatnya, output HP dulu yang nonjok, sehingga konversi torsinya nggak dapat, ”ulas Qbot yang sempat menguji performanya bareng sport car BMW. Akhirnya, balik ke awal inovasi gaya yang saya terapkan, tetap ke gantung kopling dan smooth menambah bukaan throttle grip.

Dengan kondisi traction control non aktif. “Skema transfer power seperti ini saya kehendaki, untuk mengetahui sebenarnya, sampai dimana bengisnya tendangan HP dan Torsi H2, ”sidik Qbot saat dijumpai di apartemen Anderson, Pakuwaon Mall, Surabaya.

Sekilas infonya, apartemen ini bagian dari fasilitas yang tercantum dalam MOU, spesial buat Sultan Herex Qbot.

Qbot & Roy Manager Dmillers Racing Team, Surabaya. Berada di apartemen Anderson, Pakuwaon Mall, fasilitas bagian dari MOU.

 

Balik ke topik, hasil debat saya dengan Max Iqueteche kepala Divisi Teknik Dmillers Racing Team, Surabaya memang membenarkan, karakter bawaan H2 demikian. Prinsipnya, HP dan Torsi maksimal mesti dicapai lebih dulu, sebelum turbocharge mensuplai paksa udara murni.

Kalau HP dan Torsi belum berada di puncak, kemudian turbocharge keburu di fase produktif, tak akan ada pengaruh signifikan di speed. “Meskipun telah dilengkapi sensor dan diolah ECU, untuk sinkronisasi dengan mekanis turbocharge, ”analisa Max.

Max & Sultan Herex Qbot. Saling memberi input membedah, mengenal tipikal power & fitur H2.

 

Tapi, ketika Sultan Herex mampu mengoptimalkan sped di 201 meter, saya salut agak keheranan. Sebab, dari tipikal mesin dari rentang power band, map ignition, flow rate, konsumtifnya untuk trek diatas 201 meter. “Pantas kalau mendapat gelar Sultan Herex, ”puji Max.

Body Language Sultan Herex. Sampaikan pesan siap menjadi penguasa karapan & orbitkan panji Dmillers Racing Team..

 

Dan ini pentingnya komunikasi sampai debat kusir. Tetap ada pola dan nantinya mengarah ke sebuah progress. Dan memang sesuai prediksi, sebab sebelum saya memintanya diuji coba untuk karapan, saya telah sharing dengan teman di USA yang tergolong engineholic.

Kebetulan, serum pendongkrak performa H2 mulai terseleksi oleh pakarnya di USA. Alasan itu, saya sepakat mengorder beberapa unit option part. “Terdiri Intercooler Kit, Filter udara Sprint, Camshaft Racing, Power Commander Ignition Module dan Extended Swing Arm, "bisik Gunawan.

Gunawan, Qbot & Roy Punggawa Dmillers Racing Team. Terobsesi bikin sensasi menjadi yang tercepat di sejarah karapan tanah air.

 

Keseluruhan option part ini, sudah berada di stage 3. Sebagai bentuk keseriusan Management Dmillers Racing Team, mencetak rekor tercepat di Indonesia, atau mungkin di level Asia pacific ya.

Dan tetap mengacu panjang trek sirkuit GBT 201 meter, sebagai sarana testcase dan pengembangan performa H2. “Dari 6,4 detik, tarjet kedepanya optimis bisa dibawah 6,0 detik, ”semangat Gunawan.   teks - foto : collins