Honda New CB 150R Streetfire : BEJIBUN FITUR YANG MEMAHAMI KEBUTUHAN BIKERS PENGGEMAR TOURING

Sabtu silam, autonine diberi kesempatan PT. Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) distributor sepeda motor Honda wilayah Jatim & NTT, untuk melangsungkan sesi test ride, line up Honda tipe sport terbaru, yaitu New CB 150R streetfire.

 

 

FITUR TERBARU 

Sport 4 tak 150 cc DOHC Fuel injection berdesain sporty dan stylish ini, yang diklaim sebagai kuda besi incaran para bikers.

Apalagi cukup banyak fitur terbaru, seperti Front Shroud, Bigger Fuel Tank, Inverted Front Suspension, LED Headlight, Full Digital Panelmeter, Tapered Handle Bar dan LED Taillight.

Persis dengan kebutuhan segmentasi pasar yang dibidik, salah satunya penggemar touring.

Maka di kesempatan ini, autonine merepresentasikan sebagai bikers dan mengujinya ke wilayah Sengguru, Kepanjen dengan jangkauan trek 411 KM (pulang-pergi). Sebagai route favorit buat touring.

Mengingat variabel berbagai mode lalu lintas jalan raya cukup komplit. Dari situasi lalu lintas padat merayap, sampai kondisi jalan yang berpeluang untuk mengumbar speed.

Begitu juga dengan kondisi geografis dan pengaruh kontur jalanan. Terutama saat memasuki wilayah Gempol, Pandaan, Purwosari dan Lawang.   

 

RIDING STYLE 

Soal riding style, Honda New Cb 150R Streetfire memang kuat menawarkan performa comfort buat touring. Pengaruh dari dimensi raiser lebih tinggi, sukses menawarkan performa touring yang ideal buat riding jarak jauh.

Sebab, postur tubuh bisa terjaga lebih tegak, agresif serta respon agility yang lebih baik.

Maka, saat dipakai riding di kawasan metropolis, pastinya lebih nyaman. Sekalipun dihadapkan kondisi lalu lintas yang mengharuskan untuk manuver agresif.

Dan Fenomena PPKM yang berujung kemacetan. Seperti pengalihan jalur ke Sidoarjo yang dilewatkan lingkar timur, hingga Candi, Sidoarjo.

Kondisi lalu lintas demikian, tepat untuk menguji handling dan kestabilan Honda New CB 150R Streetfire.

Setang kemudi style Tapered Handle Bar dengan kontur yang lebar, kontrol kestabilan penuh jadi mudah didapat.

Pada point ini juga dipengaruhi oleh desain triple clamp dengan dimensi lebih lebar. Untuk merayap di kemacetan jadi tak lagi ribet, menurunkan kaki, untuk menitih kestabilan.

Di kondisi lalu lintas ini pula, mode akselerasi stop and go jadi dominan berlangsung. Respon akselerasi yang smooth, jadi cukup nyaman untuk mengikuti arus lalu lintas.

Itu juga hasil kontribusi teknologi Double Over Head Cam 4 Katup yang disandang oleh Honda New CB 150R Streetfire.

Siklus gas segar jadi lebih efektif, diolah ke torsi dan HP maksimal. Konversi ke speed pastinya makin responsif.  

 

FITUR PENGEREMAN  

Kontrol pengereman depan belakang tipe Wavy Disc Brake, akurasi dan responya luar biasa. Oh ya cakram tipe Wavy, dari desainya dikenal mudah melepas panas.

Hingga sesekali autonine mengujinya untuk late braking dan tetap nyaman terkendali. Memang soal safety, Honda tak perlu diragukan lagi.

Di sesi pengereman ini, back up performa suspensi depan yang mengadopsi tipe Inverted Front Suspension, juga banyak berkontribusi mengawal kestabilan.   

Kerenya juga memiliki performa rebound dan kompresi yang smooth, sesuai bobot kuda besi dan rider.

Pengaruhnya saat dipakai late braking, pergeseran center of gravity, tetap smooth. Hingga handling mampu terjaga stabil.

 

SUSPENSI & TAPAK KAKI 

Di jalur Lingkar Timur, Sidoarjo ini pula, mekanis suspensi belakang ikut teruji oleh trek bumpy, jalan berlubang hingga patahan aspal di beberapa jembatan.

Monosok sistem Pro Link yang diaplikasi Honda New CB 150R Streetfire, sukses mengolah vibra lebih smooth.

Termasuk profil ban 100/80-17M/C 52P Tubeless depan dan   130/70-17M/C 62P, Tubeless belakang, juga banyak berkontribusi mereduksi rambatan vibra.

Dengan begitu, kenyamanan tulang belakang dan dekapan tangan ke hand grip, lebih terjaga.

Tampilan tapak kaki juga makin sporty, setelah mengusung desain velg superbike palang 10, dengan bobot lebih ringan 0,6 kilogram.

 

PERFORMA MESIN AGRESIF DI TOP SPEED

Kelar lepas dari Lingkar Timur, di kawasan Candi, sidoarjo kondisi lalu lintas kembali normal.

Untuk menguji performa mesin menengah atas jadi lebih terakomodir. Performa speed yang agresif mulai terasa saat gigi 5 diumpan di 7000 RPM, seperti yang tersaji pada indikator.

Untuk fitur terbaru indikator Honda New CB 150R Streetfire, kini dilengkapi gear position.

Lanjut gigi 6, saat menyentuh kecepatan 90 KM/Jam di 7500 RPM, respon speed cukup produktif.

Jadi setara dengan data spesifikasi, yang menyatakan Daya Maksimum didapat di 12,4 kW (16,9 PS) saat 9.000 RPM. Sedang Torsi Maksimum, 13,8 Nm (1,41 kgf.m) tercapai di 7.000 RPM.

Untuk dipacu di 100 KM/Jam lebih singkat. Performa kecepatan di top speed, yang masih belum full throttle ini, aroma torsi mesin cenderung lebih menonjol.

Banyak dipengaruhi oleh program ECU, bobot daun as kruk, perbandingan kompresi, output gigi transmisi 5 dan 6, berikut tipikal mesin square yang didapat dari bore 57,3 mm dan stroke 57,843 mm.   

Praktis konversi speed gigi 6 di gasingan atas, lebih produktif, meskipun kontur jalanan di kawasan Purwosari mulai menanjak landai.

Tipikal power ini yang sejatinya dibutuhkan untuk menu touring. Mengingat, kemampuan performa top speed-nya, saat dihadapkan dengan arus kecepatan jalur provinsi, mudah beradaptasi.

Bahkan, untuk keperluan mengovertake bus AKDP maupun mobil pribadi, jadi lebih pede.

Makin spesial, dimensi radiator lebih lebar menjadi 305 mm, ketika dibanding radiator generasi sebelumnya 285 mm. Proses melepas panas radiator coolant jadi lebih baik, suhu produktif mesin jadi terjaga stabil.

Tak terasa perjalanan test ride, sudah sampai di fly over Lawang. Bahu, tulang belakang dan kaki tak ada istilah capek.

Kendati demikian, tetap menu wajibnya mampir dulu di modern market, untuk merefresh konsentrasi. Sembari mengecek, rantai, kerapatan mur as roda, serta benda asing yang biasa terselip di patern tapak kaki.

Perilaku yang satu ini, memang telah menjadi bawaan dan tradisi autonine setiap kali touring, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan di perjalanan.

Usai 15 menit rileks, riding menuju Kepanjen berlanjut. Memakai jalur alternatif Jl. Raden Intan - Jl. Raden Panji Suroso Sunandar - Jl. Priyo Sudarmo - Jl. Panglima Sudirman - Jl. gatot Subroto - Jl. Laksamana Martadinata - Jl. Raya Gadang - Jl. Satsuit Tubun - Pakisaji.

Di jalur ini lalu lintasnya dikenal atraktif, lagi-lagi style berkendara stop and go, mendominasi. Sesekali manuver tajam untuk kebutuhan mengovertake arus kendaraan.

Selebihnya, konsentrasi wajib terjaga penuh, pengaruh area blind spot. Lantaran, banyak penyebrang jalan, tertutup truck box yang tersamar dari pandangan.

Akurasi dan respon rem cakram depan belakang, lagi-lagi teruji. 

Beda lagi saat meluncur ke arah Pakisaji - Kepanjen. Kontur jalan tak begitu lebar, tapi arus kendaraan roda empat dan dua, yang melintas rata-rata melaju di kecepatan 70 KM/Jam.

Semburan power dari kapasitas mesin 150 cc, cukup ringan saat dikonversi di kecepatan medium.

Compact-nya struktur bodi dan jarak sumbu roda 1.298 mm, Untuk menguasai dan beradaptasi dengan arus lalu lintas jadi makin mudah.  

Akhirnya sampi juga di perempatan Jl. Sumedang - HM. Sun'an, Kepanjen.

Kali ini tujuan autonine sowan ke workshop Dony Kepanjen Motor Sport di kawasan Sengguru, Kepanjen, yang kini menjadi rujukan para milenial untuk up grade performa motor Fuel injection.

Dominan juga Honda CRF 150L yang dimodif untuk supermoto dengan spesifikasi supermoto.

Sekaligus berbincang akan pengalaman saat menghadapi bengisnya performa gasingan atas Honda New CB 150R Streetfire.  

Setelah singgah 4 jam dan mencicipi kuliner khas Kepanjen, giliran mencari spot iconic kawasan Singosari, Malang.

Pilihan tepat adalah candi Singosari, Malang. Sekilas infonya menjadi salah satu candi bersejarah, bekas peninggalan kerajaan Singasari.

Ahli purbakala memperkirakan candi ini dibangun sekitar tahun 1300 M. Sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Singasari.

Atas eksotisnya desain bangunan candi, sempat menarik perhatian Stamford Raffles yang mengunjunginya pada tahun 1855.

Tapi, tak lengkap kalau tak pakai spot foto alam layaknya destinasi incaran bikers, untuk menyampaikan pesan sebuah kebebasan.

Alasan itu, lembah Kemasan Tani, Gondang, Mojokerto yang baru saja dibangun sirkuit motocross, menjadi pilihan.

Route ke Surabaya, jadi beralih Via Watukosek - Mojosari - Bangsal - Puri - Gondang, Mojokerto.

Dengan kontur trek dominan menanjak, sekali lagi performa Honda New CB 150R Streetfire kembali teruji.

Dan benar adanya, performa Torsi dan HP gasingan tengah atas, di gigi 4, 5 dan 6, ringan menebasnya.   skg