Biker dan rider adventure, memang tepat ketika aktifitasnya disebut banyak memakan energy. Bahkan, tak hanya sebatas kalor dari karbohidrat saja, selebihnya, ada suplemen yang layak dikonsumsi sebagai penunjangnya.
Bicara dalam kerangka topik yang terkorelasi dengan jalan raya atau trek tepi jurang, maka idealnya pilihan suplemen harus terklasifikasi tak memiliki efek samping. Dengan demikian, biker dan rider seharusnya lebih jeli, dalam pemilihan suplemen makanan.
Dari latar belakang ini, Tono entrepreneur muda asal Pati, Jawa Tengah ini mengembangkan agrobisnis segmen pangan, yaitu ternak lebah yang diolah menjadi madu, pada level home industri.
Reviewnya, proses pengolahan madu di desa Gunung Wungkal, Kabupaten Pati, secara geografis memang sangat bersahabat, untuk pertumbuhan bunga Randu yang nektar menjadi penunjang kembang biak lebah jenis Melifera.
Secara komposisi memang menjadi formula yang pas, untuk menghasilkan kualitas madu yang tak tertandingi di kelasnya. “Artinya, pada lingkup dan level madu dari peternakan lebah, yang dikembangkan secara swadaya, boleh diadu, ”tegas Tono yang memakai nama produknya Madu Sari Alam itu.
Bukan bicara kecap nomer satu atau serba wah. Tapi, sebelum meluncurkan produk ini di pasaran, saya pribadi menjadi testernya. Kebetulan, keahlian dan hobi saya adalah touring.
Sadar ketika memposisikan sebagai biker, di perjalanan dengan jarak tempuh 200 KM, memang ideal ketika di setiap 90 menit, perlu untuk rehat. Keperluan relaksasi otot bahu, otot kaki, susunan saraf tulang belakang, hingga saraf mata. Itu bicara kondisi normal, berangkat toruing pukul 06.00 pagi, makan pagi dan konsumsi the manis hangat.
Tapi, setelah mengkonsumsi Madu Sari Alam, pengaruh ke performa dan ketahanan fisik berbeda. Saat rehat di 90 menit, terasa belum lelah, baik otot maupun saraf.
Justru, bedanya menjaga konsentrasi lebih baik. Fakta demikian memang bisa dibenarkan, sebab dari uji laboratorium, nilai kalorinya mencapai 3280 kal/kg. Dengan kandungan zat gula mencapai 80%. Dan 85% dari kandungan zat gula tadi, berupa zat fruktosa dan glukosa. Selebihnya, sebanyak 2% ada kandungan mineral, vitamin, pollen dan protein.
Sekarang cukup ditinjau dari fungsi fruktosa-nya saja lebih dulu. Sebagai sumber energy, karena memiliki zat gula. Mampu mengontrol serta menetralisir zat-zat gula dalam tubuh dan untuk membantu mempercepat proses metabolisme zat gula yang masuk dalam tubuh.
Apalagi, penyajian setiap produknya, masih asli dan boleh diuji kadar zat yang terkandung di setiap kemasanya. “Untuk zat dan formula yang lain, secara fungsi dan manfaatnya bisa ditinjau langsung dari Wikipedia, ”tegas Tono.
Dan ketika diimplementasikan untuk aktifitas yang lain, Madu Sari Alam juga cocok untuk, pekerja yang membutuhkan konsentrasi, maupun aktifitas yang sifatnya dituntut enerjik.
Sisi lain, juga cocok pengganti obat ringan, seperti saat masuk angin, demam, capek-capek sampai mencegah corona. Untuk pria berkeluarga, bisa dijadikan sebagai penunjang vitalitas.
Kemasan Madu Sari Alam, terbagi dua kemasan, yaitu botol 250 cc dan kemasan botol 460 ml. Kerenya, wilayah market Madu Sari Alam, untuk saat ini sudah menguasai Jawa dan Bali. Hasil pengembangan pasar, juga berdasar dari animo konsumen yang cukup tinggi.
Sebagai pengaman, guna menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen, pada tutup botol telah dilengkapi segel untuk kemasan 250 cc termasuk yang 460 ml.
Memang, banyak pesan singkat masuk melalui hotline dan Facebook kami, agar tetap menjaga kualitas dan jangan sampai menjadi produk yang istimewa saat masa pengembangan pasar saja, ”papar Tono.
Pingin tahu lebih jelasnya, soal harga dan reseler di Jawa, langsung saja buka Facebook : madu sari alam. teks - foto : enea