Sosok crosser irit bicara, yang lagi intens menapaki jam terbang di MX125 cc.
Ariel Ibrahim Sholeh begitu public menyapanya, murni hasil pembibitan jagad motocross di Jatim, yang mengawali kariernya di motocross sejak 65 cc.
Putra Udin Saudagar asal Wonosalam yang berkecimpung di segmen agrobisnis itu, identik dengan crosser bergelar kuda hitam Jatim.
Logikanya sederhana, Ariel yang membawa panji Udin MX Team, hampir tak pernah absen, di sederetan event openchampionship maupun kejurnas.
Jam terbang Ariel luar biasa, karakter dan gaya bermain crosser Nasional, khsusnya dari Jawa, terecord rapi oleh Ariel.
Hampir di setiap putaran kejuaraan motocross, Ariel menunjukan perubahan signifikan.
Ariel paham siasat dan strategi pertempuran hadapi rival MX125, di proses ini Ariel sungguh menikmati.
Gaya balapnya berkelas, kendati brutal saat mengikuti pusaran, tapi minim kesalahan.
Faktor luck seolah menjadi pegangan siswa SMK Negeri Wonosalam, ketika mereview pengalaman.
Apalagi, di lingkungan SMK Negeri Wonosalam ada Hery Benk, crosser kawak yang kebetulan menjadi "Oemar Bakrie" akademis Ariel.
Praktis, di setiap waktu luang, keduanya sharing, saling bocorkan ilmu motocross.
Bahkan, menurut Hery Benk yang asli Tulungagung itu, Ariel secara tak langsung sukses menjadi duta anti balap liar.
Menjadi serum positif di tengah atraktifnya life style milenial, yaitu lingkungan pergaulan.
"Kami juga sampaikan terima kasih kepada Ibu Itha Pujiarti S.S,MPd Kepala Sekolah SMK Negeri Wonosalam, yang senantiasa mengapresiasi pelaku olahraga prestasi di lingkungan SMK Negeri Wonosalam, "puji Hery Benk.
Lebih lanjut, Secara bekal di MX125, Ariel terbilang mantap, klasemen puncak dominan ditorehkanya, di berbagai level kejuaraan motocross.
"Saat ini saya berada di fase menakar kapasitas rival, kalaupun ada peluang lebih unggul, tapi kalau saya tak mampu menahan tekanan, lebih baik saya lepas, "ungkap Ariel.
Sebab, unggul di depan, konsentrasi berada di puncak, sementara saya juga harus memenej fisik, agar stabil di 25 menit.
Saya baru memulai mendalami dan menata mental bertarung dalam kondisi pressure yang tinggi.
"Dari bekal performa kuda besi yang selalu ready dan fit, saya makin berani bertempur mengikuti tingginya pusaran kompetisi, "yakin Ariel.
Sejauh ini saya telah maksimalkan bertempur dan mengandalkan kemampuan skill dan fisik.
Alasan itu, saya memilih bertahan memakai kuda besi yang lama, sekalipun rival berat saya telah up grade.
"Memang sempat debat dengan Papa saya, yang telah menyiapkan Husqvarna edisi 2024 Special Edition, "senyum Ariel.
Perhitungan saya demikian, kalau saya dengan berbekal performa kuda besi lama saja, bisa mengikuti pertempuran koloni yang ada di depan.
"Artinya, setelah up grade kuda besi terbaru, saya makin optimis mampu melewati mereka, "semangat Ariel yang di akhir musim kompetisi motocross 2023 ini, menyatakan siap bikin kejutan.
Ketika meninjau performa fisik dan kapasitas bertempur yang lagi on fire, pernyataan Ariel ini, pastinya wajib diwaspadai ! enea