Fany Andyanto - Atlit Panahan Jawa Timur : FROM ZERO TO HERO, DARI RETRO SAMPAI MESIN BOXER

Lama menggeluti dunia otomotif segmen roda dua, sejak 2008. Provokasi media cetak, saat masih tumbuh subur,

diindikasi menjadi trigger mantan cover boy itu.

Meski demikian, Fany tetap punya komitmen dan selera, yang dinilainya logis dan terukur.

Sebab, bapak 2 anak juga atlit panahan level indonesia itu, dikenal sebagai pribadi rasional.

Kendati saat itu ramai perang ceper dan tema dress up, saat itu, Fany tetap bangga di jalur retro.

Seiring bergulirnya waktu, Karier dan prestasi di dunia panahan kian meroket.

Hingga mencuri perhatian insan pemerhati panahan dunia.

Soal popularitas dan ketenaran, olahraga panahan dengan sepak bola dan Moto GP memang beda.

Kalau panahan memang segmented, ujungnya yang paham dan yang tahu, hanya sesama penghobi.

"Beda dengan Moto GP, sekelas penjual "Cireng saja tahu, nama rider satu persatu, "senyum Fany.

Atas prestasi gemilang ini pula, praktis asosiasi panahan indonesia kerap kali menerbangkanya keliling dunia.

Dari mengikuti kejuaraan terbuka, mengawal juniornya, study banding.

Kadang hanya sekedar belanja perangkat komponen panahan yang dinilai vital.

"Kalau di otomotif kira-kira semacam part racing-nya, "jelas Fany.

Dari latar ini pula, grade hobi otomotif Fany mengalami peningkatan.

Inputnya, Pola pikir, cara menilai, sudut pandang dan standarisasi, soal otomotif jadi beda.

Sebab, wawasan soal pembanding dan tingkat perfectsionis mahakarya otomotif, makin dipahaminya luar dalam.

"Psikis semacam ini bergulir alami, seolah terstandarisasi oleh prestige, "tutur Fany berimplisit.

Di tahun 2014, Fany jadi familiar dengan big bike. Kawasaki Z 800 menjadi partner awal pembukanya.

Hingga lama tak pernah muncul, lantaran kesibukan di kariernya, tiba-tiba di 2019 berganti memacu BMW GS 1200.

Pemilihan brand dan tipe kuda besi juga atas keputusan istri.

Kebetulan istri suka traveling memburu destinasi virgin.

"Akhirnya kalau dipadukan, dengan hobi otomotif saya, jadinya nyambung, "touring memburu destinasi virgin". "tutur Fany.

BMW GS 1200 memang biangnya adventure.

Kalau sudah diatasnya, serasa terbekali mental juara.

"Fitur dan performanya yang berkelas, jadi bikin ketagihan menyisir pedalaman belantara borneo, "kata Fany.

Di sisi lain, melalui medsos saya juga dipertemukan dengan sesama pecinta kuda besi tipe "enduro touring".

Hingga terbentuklah family comunity.

Sampai saat ini agenda dan aktifitasnya, masih sebatas private touring, menghadiri undangan komunitas sampai luar pulau dan kopdar di cafe.

"Alhamdulillah bisa menjadi embrio baru dan melengkapi ragam komunitas big bike di Surabaya, "urai Fany.

Untuk perawatan, tak ada yang spesial. Sebab sama saja dengan big bike pada umumnya.

Cuman, tambahanya kontrol pelumas propheler dan gear box diferential.

Serta rajin ngecek naple pelumas trailing arm suspensi depan.

"Peralatan spesial toolsnya juga khusus, sehingga harus ke workshop spesialisnya. "terang Fany.   enea/foto : doc