PERSPEKTIF DESEMBER WINTER, PENUH MAKNA BAGI FLAMBOYAN MAN

Pangeran Nurhikmah Putra Jaya. Makna mendalam Desember Winter, menjadi petunjuk perjalanan hidup, yang lebih indah juga lebih baik. Pangeran Nurhikmah Putra Jaya. Makna mendalam Desember Winter, menjadi petunjuk perjalanan hidup, yang lebih indah juga lebih baik.

Merupakan season di akhir tahun, yang penuh kisah, makna dan arti bagi The Perfectsionis Man, dalam perjalanan karier, hobi dan kehidupan-nya.

Mendung, gerimis dan aroma khas-nya,  telah menjadi landscape serta backsound, sosok rupawan, dalam melawan gejolak kalbu, yang tak bertepi.

Pangeran Nurhikmah Putra Jaya. Romantisnya Desember Winter, terus pengaruhi kalbu mengajak bernostalgia.

 

Ruang sejuk dan dingin ini, yang terus memaksa Pangeran Nurhikmah Putra Jaya, mereminding, berbagai peristiwa, sedih, tangis, sukses dan bahagia, kala menjalankan titah-Nya.

Ihwal relung manusiawi, tak jarang Flamboyan Man mengungkapkan, "ada salah yang ingin dimengerti, ada iba yang ingin ditinggal, ada rasa tapi terjawab oleh lelah.

Pangeran Nurhikmah Putra Jaya. Manusiawi, jika terbentuk oleh sifat lingkungan & dihadapkan pilihan.

 

Menghadapi kodrat manusia, dalam memulai, memaafkan dan mengakhiri hubungan, sungguh dramatis bagi Sang Pangeran, bersamaan datangnya Desember Winter.

Tergoda atau tidak, tenggelam atau bergerak, Desember Winter, bagi Sang Pangeran seperti belenggu memori, yang sulit untuk didebatkan !

Pangeran Nurhikmah Putra Jaya. Kisah Desember Winter, jadikan sebagai rambu kehidupan.

 

"Sebab, anugerah keindahan jiwa dan raga adalah kebenaran nyata, yang hanya dipahami oleh cinta dan hanya bisa disentuh dengan kesucian, "lontar Sang Pangeran puitis.

Rasional memang, ketika ungkapan nurani itu, mengalir dan tertuang oleh kebatilan tak bersyarat, yang telah terlupakan.

Mevans Sanggramawijaya. Anugerah terindah, hanya bisa disentuh oleh kesucian.

 

Dibalik romantisnya Desember Winter berbalut sendu, ada hikmah yang mulai terjelaskan, satu persatu muatan kepentingan dibalik persahabatan.

"Ya sudahlah, mereka juga telah direstui oleh-Nya, cukup pasrah dan tetap fokus melangkah ke depan, "lirih Sang Pangeran.

Penat, lelah dan kecamuk kalbu Sang Pangeran, dengan sadar telah terdeskripsikan oleh panggung atraktifnya duniawi, yang tetap dihadapi bijak.

Mevans Sanggramawijaya. Panggung atraktifnya dunia, optimis akan terbilas oleh hujan di Desember Winter.

 

Ketika meneropong jauh dalam remang, Waktu yang tersita ini, kuat mengimplisitkan bahwa derma Sang Pangeran belum usai.

Tinggal urusan waktu yang akan merajut jubah dan kesempurnaan, amanah dinasti Sanggramawijaya.

Persis interpretasi, "Seorang Kesatria Dari Tanah Jawa, Di Tengah Tantangan Modernisasi dan Perkembangan Zaman, Tanpa Melupakan Asal-Usul Leluhurnya", yang telah lama menjadi simbol Sang Pangeran.

Pangeran Nurhikmah Putra Jaya. Derma belum usai, tetap pertahankan kultur budaya, jalankan titah Sanggramawijaya.

 

Kaledioskop penuh arti ini, lantas membawa nurani Sang Pangeran mencari chemistry, melalui hoby yang terkorelasi proses perjuangan.

Jadi, tak heran kalau Sepak Bola, adventure dan Motocross, menjadi aktifitas yang telah menjadi trademark bagi Sang Pangeran !

Mevans Sanggramawijaya. Aktifitas yang digeluti, identik dengan perjuangan & menikmati prosesnya.

 

Kental merepresentasikan pribadi yang gemar bersosial, tak kenal lelah, mensyukuri roda kehidupan, kontrol emosi, bernyali dan memiliki semangat juang tinggi.

Falsafah ini, kuat menjadi bias karma baik, dari komitmen Sang Pangeran yang memegang erat, "Mendem Jero Mikul Dhuwur", seiring lelaku dan amanah dinasti Sanggramawijaya.

Pangeran Nurhikmah Putra Jaya. Teguh menjaga dharma dinasti Sanggramawijaya, sekalipun ditengah modernisasi.

 

"Sekaligus menjadi pesan, bahwa kesempurnaan tetap milik Sang Pencipta, melalui pelantaran-Nya kita semua hanya bisa bersimpuh atas ijabah-Nya, "sebut Sang Pangeran.     skg/foto : NPJ