Memang sulit berpaling dan mengingkari hati nurani, bagi Pangeran Nurhikmah Putra Jaya, ketika bicara setulus hati, dalam perjalanan mencari calon Permaisuri.
Gejolak emosi, terus terpancing naik turun, seperti ombak lautan di musim pancaroba seperti saat ini.
Setelah, mental, psikis dan gundah hati Sang Pangeran serasa dipaksa akur, ditengah kerasnya perjuangan mengembangkan bisnis transportasi, yang tak kenal kompromi.

Ironisnya, sinyal hadirnya Sang Dewi, masih belum ada indikasi, ketika mengasumsikan style dan paras Sang Pangeran, justru lebih sering berdandan "casual".
Akan tetapi, kabar yang berhembus dari lingkungan headquarter PT. Satu Enam Delapan Trans, justru sebaliknya.

Sebab, ramai memperbincangkan Calon Permaisuri Sang Pangeran, seolah memberi "clue" sosok Sang Dewi, idaman crosser dengan nomor lambung #168 itu.
Sayang, saat diklarifikasi terkait calon pasangan hidup, dinasti Sanggramawijaya itu, enggan memberikan statement resmi.
Tapi, info A1 dari Allie Andry Wijaya orang dekat Sang Pangeran, berusaha menyampaikan kabar beraroma obyektif.

"Pada prinsipnya bapak sudah waktunya, memiliki penyanding hidup, ketika mempertimbangkan karier yang telah melampui "goals indah".
Lebih dari itu, penat dan lelahnya bapak, sudah semestinya ada sosok yang bisa mengajaknya rileks, teman bicara dan bersenda gurau, "bisik Allie Andry Wijaya.

Apalagi, ketika dihadapkan acara formal para kolega bisnis atau kerabat di motocross, seperti ada yang kurang disaat sekelilingnya, sudah saling membawa momongan.
Ketika merajut tabir benang merah, yang sempat disampaikan oleh Kanjeng Mommy "Raden Ayu Siti Nurhikmah", bahwa Sang Pangeran adalah titisan darah biru Susuhunan Agung, dari dinasti Sanggramawijaya.

Hal ini yang lantas membangun persepsi public, hingga kental terasa nuansa sakral perjodohan, bahwa Calon Permaisuri Sang Pangeran, menghendaki kalangan keluarga ningrat.
Tapi, ketika mereview "hari-hari" Sang Pangeran, yang tak pernah pandang kasta dalam bersosial, maka tesis diatas pastinya terbantahkan alias nggak realistis.

Sampai public yang mulai mendengar samar kabar ini, saling menebak, berbalut rasa bangga.
Dengan demikian, korelasi Sang Pangeran jarang menghadiri acara formal sejak 2 bulan silam, apakah lagi dilanda kasmaran ?

Persepsi itu, lagi-lagi dibantah keras oleh Ardie Nugroho Kepala Logistic PT. Satu Enam Delapan Trans.
Sebab, sejak pagi, siang dan malam, bapak tak pernah lepas dari gadget dan tablet, memonitor perkembangan PO. Satuenamdelapan Trans.

Dari tracking quota penumpang setiap Agent berbanding kapasitas kursi bus, melengkapi fasilitas prasarana seluruh Agent PO. Satuenamdelapan Trans.
Hingga survey Rumah Makan alternatif, yang menjadi singgahan dan bagian dari layanan PO. Satuenamdelapan Trans.

Belum lagi, mendata siklus lalu lintas stock option part fast moving kebutuhan PO. Satuenamdelapan Trans dan menemui kolega di dealer 168 Otobus, jadi hampir tak ada waktu luang.

Dan kalau perkembangan PT. Satu Enam Delapan Trans, yang dinahkodai bapak bisa pesat seperti saat ini, itu nyata juga mutlak, hasil perjuangan keras dan kegigihan bapak, "sebut Ardie Nugroho.
Menjadi hal logis beraroma kontroversi, ketika mendengar desas-desus saat Cleosa MX GTX Openchampionship Seri 1, Wanko Bubakan, Mijen, Semarang, belum lama ini, Dewa Motocross Indonesia tidak nampak berlaga.

Kabar yang berhembus dari public motocross di paddock, setelah mengutip dari pembicaraan squad Onesixeight Factory Racing, menyebutkan bahwa Sang Pangeran untuk sementara waktu, tidak diperkenankan meneruskan aktifitas hobi berpotensi atau beresiko tinggi.

Tapi, ada juga yang menduga bahwa sosok "Selebritis Sirkuit Motocross" itu, enggan atau mungkin trauma, mengenang panorama dan sudut sirkuit, yang penuh history, dalam perjalanan hidup Sang Pangeran. skg/foto : NPJ