Sosok karismatik dan bersahaja, yang begitu dekat dengan milenial, di wilayah Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek dan Magetan.
Nama Agus Black Hoe telah menjadi keyword juga trademark, di beragam aktifitas milenial, dari segmen life style, hobi, maupun olahraga prestasi.
Pesta demokrasi yang baru saja berlangsung, sukses memberi warna baru dan kesan mendalam, sebuah arti "Brotherhood", yang selama ini dibangun Agus Black Hoe.
Karakter itu yang kini terbias, pada pribadi milenial, di berbagai penjuru wilayah karsidenan plat AE.
Melalui aktifitas milenial, di berbagai segmen itu, suasana lumer dan tepo seliro, seolah ter-reminding oleh partisipasi salam hangat Agus Black Hoe.
Dengan tulus dan yakin, flamboyan man itu memantapkan langkah-Nya, dalam merepresentasikan kaidah "Sumpah Pemuda", yang semakin terkikis oleh era.
Mengingat, di setiap era ada jaman-nya dan setiap jaman ada era-nya !
Point ini diklaim oleh exmud yang berkecimpung di bisnis sektor agrobisnis dan transportasi itu, paling rasional, guna mempertahankan cita kultur budaya, obsesi Agus Black Hoe.
Harapanya, dengan terjaganya perilaku ini, akan terjaga pula semangat "sentimen kedaerahan".
"Optimis akan bertransformasi menjadi ego beraroma positif, dalam kepedulian mengangkat local pride teritori-nya.
Ketika dimasukan dalam rumus matematika, akan bergulir dalam bisnis sistematis.
Tentunya, bermuara dari beragam aktifitas, entah life style, hobi dan olahraga prestasi, "semangat Agus Black Hoe yang siap tampil "menyuarakan" rakyat, di singgasana Indrapura, Surabaya, Jawa Timur.
Pemaparan ini tanpa kompromi telah diimplementasikan Agus Black Hoe, melalui Black Hoe Racing Team, sampai menciptakan embrio, baik di racing kompetisi maupun industri kreatif otomotif.
Termasuk event kejuaraan racing kompetisi roda empat dan roda dua, Agus Black Hoe serta jajaranya, aktif berperan sebagai stimulusnya.
Jadi, siklusnya senang lebih dulu, agar lebih komprehensif ketika tiba waktu tiba saatnya, untuk menjiwai.
Fase krusial itu, benang merahnya dalam mode matic akan menjadi trigger dan energy baru, untuk saling bergandengan tangan maju bersama.
Toh, secara bentuk usaha, managerial dan output berkah-nya, terwujud nyata ! Jadi, tak lagi bertepuk sebelah tangan.
"Saya tak akan berhenti dan tanpa kompromi, secara berkesinambungan, membangun pribadi milenial Ponorogo, Magetan, Ngawi, Trenggalek dan Pacitan, lebih produktif.
Dengan setia mengkumandangkan semangat Brotherhood, dalam membangun pilar perekonomian baru, berbasic SDM milenial dan berlangsung kolosal.
Kalau bicara di setiap era ada jaman-nya dan setiap jaman ada era-nya, ya inilah proses perjuangan-nya, yakin menjadi terbaik dari, oleh dan untuk bersama, "tegas Agus Black Hoe memastikan. enea