Fadila Navara - Crosser Nasional MX85 cc : KEBANGAAN TULUNGAGUNG, DICETAK PRESTIGE & SKALA PRIORITAS TARJET PRESTASI

Sosok petarung tangguh di jagad motocross dari kota marmer Tulungagung, yang terus memunculkan sinyalemen positif, sebagai kandidat kuat crosser bintang !

Segudang prestasi telah diraih crosser belia dengan nama Fadila Navara, baik di kejuaraan Openchampionship hingga Nasional.

Crosser dengan nomor lambung #73 itu, sempat menyandang podium kedua, saat tampil di kejuaraan motocross tingkat Asia, tepatnya di Malaysia.

Jenjang dan tahapan dilalui Fadila sapaanya lebih terukur, hingga di setiap era dan musim kompetisi di kelas-kelas yang diikuti, dilalui proporsional.

Bahkan, salah satu pemuka Tulungagung, kandidat kuat "Tulungagung Satu", mengapresiasi kisah dan cerita perjalanan Fadila menapaki olahraga bergengsi motocross.

Dengan senyap dan tanpa komando, apalagi tendensi, Tulungagung mampu mencetak crosser potensial !

Termasuk H. Najib owner Rizqy Mobil, Tulungagung, sebagai sosok yang jarang diketahui oleh public racing, kendati telah lama mensuport Fadila.

Pemaparan ini pula, siswa MTSN 3, Rejotangan, Tulungagung itu, yang lantas menjadi trademark Tulungagung di jagad motocross Nasional, setelah Kopi Ijo dan Ayam Lodho, kuliner khas kota tempat singgahnya Garwo Padmi Gayatri permaisuri Nararya Sanggramawijaya.

Praktis, turut mengatrol nama besar MTSN 3, Rejo Tangan, Tulungagung, serta bikin bangga jajaran pengajar Fadilah, diantaranya Bu Siti Mahmuda dan Bu Mesia, yang setia memberi motivasi Fadila.

Memang tak terbantahkan, putra Totok Medjo saudagar Tulungagung, juga owner showroom mobkas "Medjo Motor" itu, makin kesini terus mengundang perhatian public motocross.

Mengingat, ditengah karier dan prestasi MX65 cc, Fadila bersih kukuh naik level di MX85 cc, di saat perjalanan musim kompetisi MX65 cc.

Hingga pundi-pundi point yang terakumulasi di klasemen 3 besar MX65 cc, mesti dikorbankan oleh crosser yang irit bicara itu, sebagai konsekuensi brilianya.

Dari sini, makin kental bahwa pribadi Fadilah sengaja dicetak sebagai crosser prestige, skala prioritas memprioritaskan prestasi !

Dan tak lagi "kepo" dengan status gelar Juara umum dan bonus yang menantinya.

Dari investigasi mendalam, Romi Manager Fadilah menjelaskan, "keputusan naik MX85 cc ini faktor utamanya dipicu oleh perkembangan postur Fadila, tak lagi nyaman oleh riding style geometri kuda besi MX65 cc.

Explore teknik dan gaya balap jadi terbatas, saat mengimbangi tensi kompetisi MX65 cc, yang makin bengis.

Sehingga, menjadi kendala krusial Fadilah, ditengah serapan ilmu dan skill MX65 cc, berada di puncak performa.

"Kalau diilustrasikan, pada fase akhir Fadilah di MX65 cc 5 bulan silam, full throttle dengan RPM menembus red zone telah identik, menjadi gaya balap Fadila.

Tapi, di satu sisi variabel postur tubuhnya, merasa kurang nyaman saat menerjemahkan tiga menu handicap di depan, impactnya speed jadi kurang mengalir, "sebut Romi.

Tapi, salutnya transisi dan adaptasi naik grade MX85 cc terbilang singkat dilalui oleh Fadila !

Faktanya, saat sesi private training di sirkuit Praga, Campur Darat, Tulungagung, Fadila mampu mengimbangi kapasitas bertarung crosser MX2 Novice.

Skema pelatihan sparing ini, yang produktif merangsang kanuragan Fadila pesat meningkat, dalam point ini nyali, kapasitas skill dan fisik, makin teruji.

Dari tanggapan Tri Priyo Nugroho, pemuka motocross Indonesia, begawan Nugroho Motocross Training, juga instruktur Fadila menjelaskan, "keputusan Fadila naik di MX85 cc memang tepat.

Ilmu bertarung Fadila telah terbentuk, over power dan over speed, saat ini yang akan saya kenalkan ke Fadilah.

Sebab, di fase itu crosser dihadapkan oleh respon kontrol real time di kompetisi paling singkat, jadi teori, pembekalan skill dan sparing, harus intens dilalui.

"Terlebih, MX85 cc diklaim menjadi momentum dan kunci sukses, jelang hadapi MX2 Novice, MX2 dan MX1, sebagai ajang dan puncak kompetisi Nasional maupun International.

Maka, di usia atau timing yang relatif lebih awal, saya pastikan saat di MX2 Novice, bisa lebih matang lagi dan saya siap mengawalnya hingga puncak prestasi.

Konsekuensinya, soal pelatihan fisik dan fisik, harus intens dilalui, seiring brutalnya semburan power kuda besi, "tegas Tri Priyo Nugroho.   skg