INI TANGGAPAN BRIN, SOAL KIPRAH & PARTISIPASI SR ELECTRIC SIDOARJO, DI PERJALANAN SOSIALISASI MOTOR LISTRIK

Momentum sporadisnya pertumbuhan motor listrik, dari penyedia brand-brand terbaru, hingga workshop penyedia piranti after market motor listrik, terus menunjukan statistik peningkatan yang signifikan.

Kendati demikian, improve kreasi dan inovasi yang tersaji, sehubungan layanan maintenance, tampak belum begitu merata terealisasikan.

Terlebih bicara perlengkapan special tools, spare part fast moving - dead moving, hingga SDM spesialis di bidangnya.

Fenomena motor listrik ini, seolah memikat banyak pilar yang memandang sebagai peluang usaha, tanpa mempertimbangkan sisi after sales-nya dan jangka panjangnya.

Hingga nilai kepercayaan masyarakat terhadap brand-brand motor listrik, masih dipandang sebelah mata.

Hal ini, yang lantas memancing Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), turun menginvestigasi langsung di lapangan.

Pada Kamis (6/6), Hotma Tua Daulai bersama Arif Dwi Santoso dari BRIN, berkunjung ke SR Electric, di kawasan Perum Gading Fajar, Sidoarjo.

Diketahui bersama SR Electric, adalah workshop penyedia spare part paling komplit di Indonesia, yang dilengkapi layanan maintenance motor listrik lebih terukur.

Dari diagnosa trouble shooting, perawatan baterai, custom wiring, up grade controller, up grade baterai, kanibalan BLDC, sampai konversi listrik.

Bahkan, dengan senyap SR Electric telah menyandang predikat "service center", setelah kapasitas workshop-nya hampir setara facrory !

Cukup banyak brand terbaru motor listrik merapat dan bekerja sama, perihal point memanfaatkan jasa layanan after sales SR Electric.

Temuan ini, yang lantas membuat salut Hotma dan Arif sapaan delegasi BRIN yang ramah itu, mengingat fitur layanan maintenance serba memadai, termasuk soal safety, tanpa komando telah dicanangkan oleh SR Electric.

Interaksi dua arah deras mengalir, setelah Budi Hartono GM SR Electric memaparkan, begitu kompleksnya komponen dan maintenance wajib motor listrik.

Pasalnya, setiap kompartemen motor listrik dirinci satu persatu oleh Budi Hartono, hingga bela-belain melancong ke negeri "tirai bambu".

Dari uraian perawatan, material bahan komponen, limit usia pemakaian komponen, hingga penanganan limbah baterai motor listrik.

Menanggapi soal limbah baterai motor listrik yang dinilai krusial, Arif dan Hotma lantas turut mempertanyakan lebih mendalam, terkait proses "recycle-nya".

Sebab, baterai bekasnya bisa dialih fungsikan buat power bank dan sejenisnya, analisa ini memang kental beraroma spekulasi.

Dengan tegas, Budi Hartono tak mau ambil resiko atau membuka masalah baru, soal piranti yang satu ini.

"Saya telah komunikasikan dengan pihak UGM, yang kompeten di bidang pengolahan unsur material limbah baterai.

Telah didapat skema recycle yang lebih safety dan tak sampai menimbulkan pencemaran lingkungan, cuman untuk detailnya tak bisa saya rinci untuk saat ini, "yakin Budi Hartono.

Sisi lain, terkait prakarsa, inisiasi dan campaign motor listrik, kritis dan mendasar dipertanyakan, sampai dimana kiprah serta peran pemangku kebijakan ?

Budi Hartono menghimbau kepada Hotma dan Arif, misal berandai sebagai mediatornya, agar bisa menyampaikan terkait penyediaan spare part motor listrik, segera diadakan dan direalisasi.

Mengingat, point ini sangat mutlak, sebagai pendukung kelangsungan dan kelayakan, untuk mengawal kian pesatnya populasi motor listrik.

Agar, seluruh workshop maintenance motor listrik di Indonesia, lebih merata secara kapasitas, fasilitas, sarana dan prasarana pendukungnya.

Logikanya demikian, ketika team ahli atau SDM maintenance motor listrik telah merata di berbagai kota besar, opini yang terbangun pada public akan menyatakan motor listrik mudah dalam perawatan.

Dan customer tak lagi was-was, saat memilikinya atau memakainya, dengan jangkauan lintas kota.

"Itu, kalau mengasumsikan pemangku kebijakan, memang menghendaki pemerataan sosialisasi motor listrik, "tegas Budi Hartono.

Makin spesial, di kesempatan ini Budi Hartono turut mengenalkan lembaga pendidikan SMK YPM 4, Sidoarjo, yang telah menjalin kerja sama dengan SR Electric, kepada Arif dan Hotma.

Mengingat, dari level ini serapan ilmu dan membangun SDM spesialis penanganan motor listrik, sejak dini akan terbentuk pada timing paling tepat.

Sebab, dengan penguasaan materi, dari pengenalan komponen motor listrik, instalasi wiring, sampai perhitungan spesifikasi baterai, controller dan BLDC yang ideal, siswa lebih mudah mendalami mekanis motor listrik.

"Outputnya, saat dihadapkan trouble shooting atau up grade piranti komponen penunjang performa motor listrik, saya optimis siswa makin mudah improve, "yakin Budi Hartono.

Lebih dari itu Arif dan Hotma, sangat mengapresiasi becak listrik, hasil karya siswa SMK YPM 4, Sidoarjo.

Bahkan, juga ada beberapa unit motor bebek dan matic, yang telah dikonversi berpenggerak motor listrik.

Hal ini, Sekaligus sebagai fakta aktual, kiprah dan partisipasi SR Electric, dalam sosialisasi motor listrik, di semua kalangan masyarakat, tak lagi sekedar wacana.  

SR Electric : 082120009890