Workshop Ariesta Racing milik Jati Koto tuner kawak dari Pare, Kediri kian atraktif. Belakangan ini makin popular dan kian banyak orderan yang digarap. Tetap berada di segmen karapan alias drag bike. Koto sapaanya, seolah diajak bereinkarnasi dengan karapan, yang sempat berjaya di era 2004.
Praktis, soal up grade performa di segmen ini jelas cukup banyak data, yang mengarah di level jawara. Hal ini tentu saja yang menjadi nilai jual workshop milik Koto, kian dikenal milenial penggemar karapan.
Termasuk bergabungnya Anton pengusaha yang identik dengan nama Beeman. Anton pingin eksis dengan Koto, melalui kuda besi sleep engine berbasic Jupiter 200 cc. Selain itu juga ada herex, berbasic Tiger.
Itu artinya, gacoan kuda besi P2R Kete-Kete Top Beeman, Kediri makin komplit. Meskipun musim kompetisi drag bike, belum bergulir, tapi Koto tetap maksimalkan persiapan.
Masih belum jelasnya jadwal drag bike, Koto menganggapnya sebagai hikmah. Sebab, peluang riset dan test case jadi lebih optimal.
Termasuk pengembangan kuda besi hasil garapan Koto sebelumnya, yang didominasi bebek 2 tak 116 cc dan bebek 4 tak tune up 125 cc.
Secara tak langsung workshop racing milik Koto bertransformasi menjadi training center mekanik. Sebab, makin banyak juga remaja milenial yang ingin menimba ilmu soal racing.
Persis yang didambakan Koto sejak lama, yaitu membuka training center mekanik. Aktifitas seperti ini yang kembali menyemarakan workshop racing milik Koto.
Sekaligus ikut menjadi daya tarik customer harian, untuk mengadopsi up grade performa.
Termasuk segmen pasar modifikasi, dengan tema racing look. Dari foot step bergaya underbone pacuan road race, gas spontan, suspensi racing, hingga knalpot juga tersedia.
Saya pribadi cukup mengucapkan puji syukur, racing bagi saya selalu bawa rezeki. “Dan saya pribadi memang sulit berpaling dari racing, ”bangga Koto. teks - foto : collins