Modifikasi Pick Up Coil : MENU WAJIB KELAR GESER BIG END & WAJIB PERBAIKI AKURASI PEMBAKARAN

Fikri RAT Motosport, Sidoarjo. Kembali rubah siklus kontak pick up coil & fulser, sempurnakan pembakaran mesin long stroke. Fikri RAT Motosport, Sidoarjo. Kembali rubah siklus kontak pick up coil & fulser, sempurnakan pembakaran mesin long stroke.

Modifikasi sport 4 tak tema herex, semakin booming di segmen pasar otomotif. Berlangsung tepatnya sejak 10 tahun silam, awalnya memiliki sebutan CB Monster. Kalau sebelumnya yang bisa merealisasi hanya bengkel bubut dan mekanik kawak, tapi sekarang modifikasi mesin herex di workshop manapun  bisa direalisasi. Salah satunya di RAT Motosport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo milik Swega.

Rombakan modifikasi mesin herex, cukup rumit. Banyak variabel, yang mengalami penyerasian, sehingga tetap dibutuhkan mekanik yang lebih jeli, saat proses membangunya.

Pick up coil. Perbedaan panjang pendek & posisi voor.

 

Seperti menggeser big end, salah satu opsi yang paling sering diaplikasai, setelah bore up. “Variabel menggeser big end, dinilai cukup efektif menjadi kontribusi untuk mendongkrak kapasitas mesin, ”urai Fikri mekanik RAT Motosport yang biasa menangani modifikasi mesin kelas berat seperti herex. 

Tapi, ingat setelah big end bergeser, posisi top piston berubah. Itu artinya, pick up coil sebagai media kontak ke fulser, juga berubah. Sebab, saat piston berada di posisi top, pick up coil posisinya lebih mundur.

Bagian depan pick up coil. Bisa dipangkas & dibiarkan standar setelah big end bergeser.

 

Beda saat mengacu ke posisi top light (TL) pada fly wheel, posisi piston jadi lebih tinggi, bisa jadi sampai menembus ruang bakar. Sebab itu, menu wajib geser big end, selalu nambah paking. “Ketebalanya sesuai total bergesernya big end tadi,”detail Fikri. 

Anggap saja, alternatif mencari posisi top piston dan TL pada fly wheel sudah beres. Sekarang tinggal mencari kualitas pengapian, buat mengimbangi meningkatnya debit gas segar yang dikompresikan dengan volume silinder yang lebih besar.

Tradisi yang berjalan, setiap kali menggeser big end, sisi kanan pick up coil atau bagian belakang pick up coil, butuh ditambal hingga 7 mm. Untuk sisi depan pick up coil, bisa dibarkan standar atau pangkas sesuai posisi top piston.  “Pertimbangan bahan material yang terbuat dari baja, jadi untuk menambalnya bisa pakai las listrik, ”tunjuk Fikri. 

Driven gear cam. Acuhan top piston dengan akurasi lebih baik.

 

Kemudian rapikan dengan las listrik, baik ketebalan maupun panjang totalnya. Makin panjangnya pick up coil, pulsa kinetic lebih lama dibaca CDI untuk mercikan bunga api memulai proses pembakaran.

Rentang derajat terkirimnya pulsa kinetic tadi lebih ditolerir top piston. Ilustrasinya, timing percikan bunga api pada posisi yang tepat, di rentang puncak kompresi yang ideal. Peningkatan dan akurasi timing percikan ini juga bisa dibuktikan melalui dynotest. “Jadi, tak asal atau coba-coba,”beber Fikri.   teks - foto : rio