Ini dia perawatan khusus yang layak menjadi perhatian, bagi pemilik CRF 150L. Terlebih yang segmentasi pemakaian dominan dipakai adventure. Vibra dan hentakan, secara tak langsung mempengaruhi kualitas pelumasan komstir. Belum lagi ketika menghajar sungai dan terkena air.
“Kalau dibiarkan, bearing as komstir yang menganut model tirus itu berpotensi kering pelumasnya dan bergulir memicu terjadinya problem aus, ”sebut Agung mekaniknya DQ Motor di Lotus Regency, Jl. Ketintang Baru Selatan I/62, Surabaya.
Pengaruh ke pemakaian, handling setang kemudi kadang melawan. Dipakai jalan lurus dengan kondisi aspal mulus, serasa ketarik ke satu sisi.
Hal demikian sebenarnya bukan menjadi problem, ketika pemilik rutin mengganti melakukan perawatan bearing komstir. “Untuk pemakaian adventure aktif, idealnya setiap 3 bulan sekali dilakukan pengecekan dan perawatan bearing as komstir, ”saran Agung.
Caranya simpel, lepas lebih dulu cover head, kendorkan dan lepas up side down atau sok depan. Lanjutkan mengendorkan mur as komstir, untuk melepas triple clamp.
Kalau tahap perawatan, periksa bekas gesekan pada mangkuk atas bawah dudukan bearing as komstir. Dan cuci bearing, dengan bensin, untuk melarutkan sisa vet lama, termasuk serbuk besi bekas gesekan.
Misalkan, clearance atau speling di ambang normal dan tak sampai kocak ke satu sisi hingga 1,5 mm, itu artinya masih bisa dipakai. “Tapi, kalau sampai kering dan ball race-nya lepas dari rumah bearingnya, sebaiknya ganti baru, ”ingat Agung dengan nada tinggi.
Untuk saat ini, spesial penggantian bearing komstir CRF 150L, workshop kita merujuk ke produk Scarlet. Kualitasnya cukup untuk mengawal penghobi adventure. Harganya juga terjangkau.
Saat pemasangan, pilih kualitas vet yang paling bagus, bisa nggak bisa harus diusahakan. “Dengan pertimbangan segmen adventure, terhitung menambah porsi kerja suspensi berikut rangkaianya, yaitu triple clamp dan bearing komstir-nya, ”pesan Agung. teks - foto : collins