Pra Kualifikasi Tim PON Motocross Jawa Timur : KEMBALI PERTEGAS PROSEDUR & MANAJERIAL

Pra Kualifikasi Tim PON Motocross Jawa Timur. Profesional, memprioritaskan prosedur & manajerial tim, di perjalananya yang penuh dinamika. Pra Kualifikasi Tim PON Motocross Jawa Timur. Profesional, memprioritaskan prosedur & manajerial tim, di perjalananya yang penuh dinamika.

Sesuai keputusan bersama, sejak diangkat menjadi Manajer Pra PON, Gus Mujib senantiasa ingin membawa sebuah karakter tim PON motocross Jawa Timur lebih solid, untuk menghadapi PON XX.

Dan jangan sampai dalam perjalanan nanti, pencapaian prestasi ini berdasar kecenderungan atas nama si A atau si B dan seterusnya. Prinsipnya saya ingin membentuk sebuah tim PON yang solid dan dibangun dengan biaya pas pasan.

Kendati demikian, tim PON motocross Jawa Timur, patut menjadi kebanggaan. Sebab, sempat mendulang emas, kendati minim mendapat dukungan dari jajaran pemerintahan terkait.

Perjuangan Tim Motocross PON Jatim. Saat sukses mendulang prestasi di Pra Kualifikasi PON XX.

 

Saat meninjau historynya, atlit tim PON motocross Jawa Timur M. Ajid dan Ardafa Kafa Yogi, mampu mendulang emas di kelas MX 125 cc beregu. Di kelas perorangan MX 125 cc, Jatim juga sukses merebut emas, dengan atlit motocross Jatim Ananda Rigi asal Lamongan. Kelas ini masuk pada kategori dibawah usia 17 tahun.

Selain itu juga diperkuat Rafi Ade berlaga di kelas Perorangan MX 250 cc dan M. Zulmi yang tampil di kelas Beregu MX 250 cc. Dan sesuai rencana dan formasi terbaru, ada tambahan nama crosser Izal Labiba, ikut memperkuat kelas diatas 17 tahun.

Bicara Keutuhan sebuah rumah tangga, memang penuh dinamika dan demokrasi. Sebab, selain pasang surut, juga ada pahit dan manis. Demikian rumah tangga kepengurusan PON tim motocross Jawa Timur.

Formasi Solid Motocross Tim PON Jatim.

 

Mulai ada dinamika, terkait bongkar pasang formasi crosser yang sedianya dipakai untuk kandidat calon crosser yang akan tampil di PON XX Papua 2-13 Oktober 2021 dari rencana semula 20 Oktober – 2 November 2020.

Tapi, seiring perjalanan dan aktifitas persiapan menghadapi PON , kembali menghadirkan berbagai output yang beragam dan berbagai evaluasi.

Crosser Izal Labiba mengalami accident saat berlatih, hingga harus dirujuk  untuk dibawa ke RS operasi paha kaki. Dari hasil prediksi di tim medis, bisa mulai aktifitas di bulan Februari 2021.

Otomatis ketika Izal absen di formasi PON tim motocross, maka Rafi Tangka, Rafi Ade dan M. Zulmi yang menjadi kandidat. Dan tetap menunggu perkembangan dan pulihnya Izal.  

Perubahan juga terjadi pada formasi crosser yang bertarung dibawah 17 tahun. Selain M. Ajid, Ardafa Kafa Yogi dan Nanda Rigi, juga ada nama baru Marcelino Rigi.

Masuknya Marcel sapaan Marcelino Rigi, kurang koordinasi bersama rumah tangga kepengurusan tim PON motocross Jawa Timur.

Praktis prosedur dan kepengurusan tim PON motocross Jawa Timur dihadapkan dilema baru. Mengingat, sesuai acuhan dan parameter Gus Mujib, banyak crosser dibawah 17 tahun lain yang bisa menjadi kandidat untuk bertarung di PON XX Papua. 

Gus Mujib, Tri Priyo Nugroho & Kolega. Berusaha bijak & terukur menentukan formasi crosser.

 

Sehingga, keputusan final ditetapkan crosser yang berlaga dibawah 17 tahun, masih diperkuat oleh Ananda Rigi, M. Ajid dan Ardafa Kafa Yogi.

Tinjauan jam terbang nama M. Ajid dan Ardafa Kafa Yogi lebih banyak memiliki input, saat Pra PON di bulan silam. Minimal, telah memahami standarisasi level dan tensi kompetisi saat menghadapi cabang olahraga motocross di PON.

Pastinya juga telah berjasa dan layak dihargai. Dan perlu ditegaskan, bahwa dalam sebuah kepengurusan tim tetap berlaku istilah kabinet yang terstruktur dan jangan sampai diloncati. Termasuk fungsi dari Manajer.

 

MEMAKAI 2 SIRKUIT PELATIHAN PRA PON XX

Untuk skema pelatihan, dirotasi atau bergantian, sesuai hasil kesepakatan. Selain sirkuit Darul Ulum Agung MX, Malang juga memakai sirkuit JPMA, Lamongan.

Makin special, desain sirkuit Darul Ulum Agung MX Training telah mengalami revisi. Baik dari penambahan handicap, maupun panjang total yang menjadi 1,2 KM. 

Saiful Tim Instruktur DUA MX Training, Malang. Siapkan sirkuit berdesain teknikal terbaru, untuk pengembangan skill crosser tim PON Jatim.

 

Bahkan tim dari KONI telah menginspeksi sirkuit Darul Ulum Agung MX Training, dari sisi safety, kelayakan, hingga protokol kesehatan.

Begitu juga dengan sirkuit JPMA, Lamongan, juga mengalami pembenahan, dari sisi panjang total. Sampai berita ini diturunkan, atlit tim PON motocross Jawa Timur, rencananya bulan depan baru latihan memakai sirkuit JPMA, Lamongan.

Sirkuit SCT JPMA, Lamongan. Menjadi alternatif sirkuit crosser tim PON Jatim.

 

Kedua sirkuit yang memiliki standar nasional bahkan lebih ini, dipercaya menjadi sentral kendali pengembangan teknik dan fisik crosser-crosser yang akan berlaga di PON akan datang. Dengan jadwal yang ditetapkan, sebulan 4 hari.

“Tapi, sifat berlatihnya tetap rasional, jangan sampai mau diintervensi atau dicekoki bahwa PON sudah dekat, ”tegas Gus Mujib yang juga diback up Tri Priyo Nugroho instruktur tim PON motocross Jawa Timur.

 

SIAPKAN 3 CADANGAN CROSSER, MISALKAN ATURAN BERUBAH

Ditinjau dari usia, petarung atlit tim PON motocross Jawa Timur, di akhir tahun ini juga ada yang mulai terbentur batasan usia.

Sehubungan dengan jadwal PON XX yang rencananya digelar pada 2-13 Oktober 2021. Dari rencana awal di 20 Oktober – 2 November 2020.

Jadi, aturan yang ditetapkan akan saya tinjau ulang, apakah terjadi perubahan atau masih menjalankan aturan lama ?

Menjelang 5 bulan sebelum dimulai event, akan kita pastikan lebih dulu, usia mana yang disepakati oleh aturan.

Di speling waktu itu, akan kita siapkan cadangan, sebagai pengganti kandidat crosser-crosser yang berlaga di bawah 17 tahun yang terbentur usia, seiring perjalanan waktu.

Marcelino Rigi. Tetap dipersiapkan saat terjadi perubahan aturan usia, pengaruh dari tertundanya jadwal.

 

Kemungkinan kita siapkan 3 crosser cadangan. Mengingat, Ananda Rigi, M. Ajid dan Ardafa Kafa Yogi, usianya berjalan di 17 tahun.

Sebagai cadangan 3 crosser itu, Koko Indra dan Marcelino Rigi, kemungkinan akan dipilih. “Tapi, tetap akan kita putuskan untuk diseleksi ulang, sembari mencari tambahan 1 crosser cadangan, ”tegas Gus Mujib.

 

Koko Indra Crosser Darul Ulum Agung MX Training. Kandidat kuat cadangan crosser tim PON motocross Jatim.

 

Tapi, ketika meninjau masa pandemi dan terbengkalainya jadwal event motocross, seharusnya ada toleransi.

Sebab, proses pembentukan atlit motocross di PON ini, tak semudah membalik telapak tangan. Banyak perjuangan dan proses panjang, untuk merealisasinya.   teks - foto : enea