Belum lama ini (1/3/2021), rider-rider potensial asal Jatim, merapat di ruang kerja Bambang Soesatyo (Bamsoet) Ketua MPR RI juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Yaitu Mario Suryo Aji yang berlaga dalam CEV Moto3, Adenanta Putra dalam AARC AP250 dan Gerry Salim di ajang AARC ASB1000.
Ketiganya petarung belia, yang besar dan mendunia, dengan back up Astra Honda Racing Team.
Kedatangan tiga pembalap yang dikawal langsung oleh Bambang Haribowo Ketum Pemprov IMI Jatim ini, tak lain sebagai upaya silaturahmi.
Turut hadir pula pengurus PP IMI Judiarto, Rinto Ari Rakhmanto, serta jajaran Astra Honda Motor.
Di kesempatan ini Bambang Haribowo yang dikenal sebagai pendukung Bamsoet, memaparkan terkait kesuksesan Pemprov IMI Jatim mencetak rider-rider potensial, hingga menembus kompetisi dunia.
Cukup banyak ilustrasi kompetisi yang disampaikan Bambang Haribowo, dari intensitas, pemerataan wilayah, hingga pemberlakuan kelas yang dilalui dengan waktu relatif cukup panjang, di Jatim khususnya.
Hal ini memang serius ditanggapi oleh Bamsoet. Sebab, rata-rata usia mereka masih belia, perjalanan mereka di dunia balap internasional cukup panjang.
Dukungan berbagai pihak akan memudahkan jalan mereka di dunia balap.
Seperti Mario Suryo Aji, usianya baru 17 tahun. Adalah tahun ketiga berlaga di CEV Moto3 Junior World Championship.
“Mario memiliki kans target lolos lima besar klasemen. Target yang tak mudah, jika tak didukung semua pihak, "jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu menegaskan, jumlah pembalap muda di Indonesia sangat banyak. Tinggal pembinaannya yang perlu ditingkatkan.
Jadi selaras dengan strategi yang diterapkan Bambang Haribowo, yang telah lama cukup agresif melangsungkan pembinaan di Jatim, hingga tarjet peningkatan kualitas.
Kontribusi Pemprov IMI Jatim dan Astra Honda Racing Team terhadap perkembangan rider belia patut dicontoh. Khususnya oleh para pelaku industri kreatif lain, yang memiliki kepentingan di dunia otomotif roda dua. teks - foto : enea/doc