Racing Team yang dimotori oleh Agus Black, memang matang dan terukur.
Selaras dan nyata, sesuai obsesi dan target awal, saat dibentuknya Black Hoe Racing Team, Ngawi, untuk mendulang sederetan prestasi di olahraga bergengsi, salah satunya otomotif.
Spesial didedikasikan untuk masyarakat dan khususnya milenial Ngawi.

Demi memotivasi aksi, kreasi, inovasi dan ekspresi, untuk dikonversi dalam sebuah industri.
Baru dua kali laga di road race, bejibun torehan prestasi telah diraihnya.
Hingga, nama Black Hoe Racing Team, Ngawi, memenuhi print list champion di special event "Ibas Matic Race, Pacitan".
Pencapaian prestasi ini, juga atas kepiawaian Agus Black dalam membangun strategi.
Dari maping wilayah jagoan, dominasi spesialis kuda besi, sampai kapasitas amunisi rival team, jadi parameter Agus Black.
Memang ada revisi dari rencana awal, yang sejatinya menghendaki terbangunya regenerasi rider asal Ngawi.

Input demikian juga didapat dari hasil monitor Agresto Mico alias Mico RaceOne mantan seeded 2012 pribumi Ngawi, yang identik dengan nama Team RM Suminar, Ngawi, AMRF Ponorogo dan Honda Aries Putra, Nganjuk itu.
Juga ada Nico Manager Black Hoe Racing Team, Ngawi, pelaku kawak otomotif segmen karapan zona Ngawi.
Sebab, menurut Mico dan Nico, ketika meninjau arus pusaran kompetisi yang lajunya begitu deras, bagi mereka agak impossible memakai rider new comer.
"Maka, rasionalnya, mutlak diperkuat rider dengan kapasitas skill real time, sesuai tensi dan level kompetisi yang telah berjalan, "bijak Agus Black.
Rider potensial itu adalah Fery S Mumu, Vito, Pandu, Ekik Feli, Aam Haris dan Sofyan Zyrof.

Makin spesial, masing-masing rider di setiap kelasnya sukses menorehkan prestasi.
Berikut adalah daftarnya :
Fery S Mumu
- Matic 130 open Juara 3
- Bebek 4 tak 125 open Juara 5
Vito
- Matic 130 kares Juara 1
Ekik Feli
- Matic 130 kares Juara 2
Aam Haris
- Bebek 4 tak 125 open Juara 4
- Bebek 2 tak 125 Open Juara 1
Sofyan Zyrof
- Bebek 2 Tak 116 open Juara 4
Pandu
- Bebek 4 tak 150 ECU standart 16 tahun Juara 3

"Secara kapasitas dan kemampuan bertarung, para rider yang dipakai, telah sesuai ekpektasi Bapak, "sebut Nico.
Untuk regenerasi rider asli Ngawi, Black Hoe Racing Team, Ngawi, tetap ada program.
Jadi, konsep dan skemanya ada perubahan, sesuai kondisi dan fenomena yang ada.
Lebih tepatnya, kita bangun dulu popularitas Black Hoe Racing Team, Ngawi.
"Setelah itu, pasti akan terbangun dengan sendirinya "loyalis dan patriot", untuk membela Ngawi melalui Black Hoe Racing Team, "terang Agus Black.
Di weekend dengan suasana yang cerah itu (2/7), Agus Black menyempatkan bercengkrama dengan kolega dan kerabat di Pacitan.

Lebih lanjut, Black Hoe Racing Team, Ngawi, berikut gerbong, di event hasil garapan Michael Rudi dari Mata Panah Production itu, secara tak langsung, sukses menyampaikan pesan moral.
Terkait sportifitas dan prestasi, yang selalu ditanamkan di setiap aktifitas Agus Black.
Diiringi backsound "We Are The Champion", lengkingan vokal Fredy Mercury, turut melambungkan nama Ngawi di podium kehormatan.
Ngawi kini lebih berprestasi, wajar ketika berseri, banyak pula mendapat apresiasi.
"Tapi, aplaus itu yang justru akan kita jadikan "cambuk, untuk tetap beraksi, berekspresi dan berprestasi, "kata Agus Black membakar semangat.

Sisi lain, kesuksesan Black Hoe Racing Team, juga berkat solidnya squad divisi tekhnik "Black Hoe Garage", yang diback up oleh Arnot CMRT dan Octarico RaceOne.
Spesial menangani matic, bebek 4 tak Fi dan bebek 2 tak.
Evaluasi dan report tekhnis mengenai korekan dan final seting keseluruhan, telah saya catat dalam data.
Termasuk suhu aspal dan suhu sekitar lokasi sirkuit.
Agar, di setiap tipikal desain layout sirkuit, tahu persis limit kemampuan dan kebutuhan mesin pacuan masing-masing rider.
"Juga menjadi instruksi atas, sebagai perwujudan dan bentuk keprofesionalan Racing Team, baik kemasan maupun etos kerja internalnya, "beber Nico. skg/foto : doc