Prediksi dan kalkulasi H. Adi "Gombloh" Lukito, saat memutuskan kenaikan putranya sejak dini di MX 85 cc, mulai mengemuka impact seriusnya.
Postur Pangeran Tembakau Balap itu kini makin bongsor, tinggi dan bobotnya pesat meningkat, apalagi setelah libur balap di bulan Ramadhan silam.
Selaras dengan matangnya chemistry M. Raditya memacu MX 85 cc, yang telah dilalui sejak 1,5 tahun silam.
Adaptasi menyeluruh terhadap geometri rangka, suspensi, performa mesin GasGas MC85, telah dibawah kontrol kendali sepenuhnya M. Raditya.
Daya gedor crosser Rizqy Motorsport yang di kelas MX 85 cc itu, lagi diatas angin !
Teknik memacu, menahan dan merapikan handicap, terukur sempurna.
Termasuk membedah teori racing line in-out maupun out-in, tak lagi menjadi konsentrasi M. Raditya, mana yang tercepat atau lambat.
Pasalnya, sisi improve yang kini justru kuat tersaji, dalam menyuguhkan gaya balap berkelas !
Setelah mengacu dan memutuskan dari tipikal tanah lintasan dan tinggi rendah desain berm, berikut lebarnya.
Metodhe yang diadopsi sederhana, cenderung bermain logika, indikasi telah terbangunya mental juara.
M. Raditya, jauh meninggalkan rivalnya, saat laga di event motocross garapan Nassi Organizer di sirkuit Maliran, Blitar (29-30/4).
Sejak menit awal, M. Raditya tak lagi berada di koloni sengit, traksi tapak kaki intermediete dan performa mesinya, minim loss power hadapi track tipikal pasir sirkuit Maliran, Blitar.
Konversi speed kian merata, disetiap handicap para rivalnya ditinggalkan telak !
Bahkan, sesekali gaya balap "anti teorinya", turut membuyarkan konsentrasi rival, hingga menjatuhkan mental dia !
Menurut M. Raditya yang satu paddock dengan Rafi Ade crosser MX2 Rizqy Motorsport, di laga kali ini spesial untuk menjaga kestabilan skill, fisik dan mental bertarung, persiapan hadapi Kejurnas GTX MX - Kasal Cup JC Supertrack, Mojokerto akhir pekan ini.
Bambang Haribowo Ketum Pengprov IMI Jatim, yang menghadiri event sampai takjub dan "keheranan", apalagi baru pertama melihat penampilan M. Raditya.
Dan kalau diperkenankan, bisa menjadi calon squad tempur Pengprov IMI Jatim, untuk hadapi PON akan datang.
Jatim, butuh sosok petarung belia potensial seperti M. Raditya, bagi Jatim M. Raditya adalah aset.
"Kalau berandai-andai, anggap saja event ini adalah sesi audisi dan M. Raditya pasti masuk qualifikasi, "jelas Bambang Haribowo.
Hal ini pula yang dipastikan, lebih selektif dan juga obyektif, sehubungan dengan kandidat calon petarung di laga PON mendatang. skg