Menjadi event perdana, perhelatan Trial Game 76 Dirt, yang telah lama ditunggu oleh para petarung langganan jawaranya.
Termasuk pelaku UMKM, yang biasa membuka lapak kuliner, berharap kebagian berkah dari peserta saat Isoma.
Animo dan antusias peserta di event yang digelar di lapangan Bangsalsari, Jember, mulai menghadirkan fenomena baru.
Yakni munculnya wajah baru di segmen Trial Game 76 Dirt, kendati lama menjadi petarung di motocross dan grasstrack.
Seperti M. Excell BL, Farudilah Adam, Ariel dan Izam. Kental menjadi output kajian dan maping para MX - GTX Team, terhadap jajaran petarung kawak yang mulai menurun performanya.
Itu sih prediksi, bisa benar dan tepat, eh salah !
"Tapi, Trial Game 76 Dirt tetap layak mendapat aplaus, hingga sukses dan terus memikat peserta baru, "puji Oki petarung langganan juara asal Lima Jaya Kapur MX Team, Tuban.
Kendati lama di motocross, tapi saat bertarung di Trial Game 76 Dirt, M. Excell BL, Farudilah Adam, Ariel dan Izam, tetap melalui fase adaptasi.
"Mengingat, Trial Game 76 Dirt, porsi dan gaya balap serba terukur, jadi tak sekedar nyali, "sebut Agha Riansyah petarung kawak Trial Game 76 Dirt.
Bahkan, menurut crosser yang aktif bikin konten youtube itu, tak bisa over power dan sebaliknya, menu ini juga tak ada di MX Training.
"Jadi, dominan lebih memacu improve, kecakapan dan psikis rider, untuk mengambil keputusan singkat, saat menghadapi handicap, "lontar Rafi Ade crosser yang lagi mengembangkan usaha di segmen resto dan cafe itu.
Terkecuali Izam petarung Emprit Jaya MX Team, Jombang.
Sejak awal diproyeksikan dan spesialis laga di Trial Game 76 Dirt, prestasinya sempat meroket sebelum pandemi.
Hal demikian sangat rasional ! Izam punya sirkuit Emprit Jaya, Jombang, dengan layout dan handicap setara Trial Game 76 Dirt.
Spesial dibangun Ulil Big Boss Emprit Jaya MX Team, Jombang yang memback up Izam.
Bedanya, lintasan Trial Game 76 Dirt, kondisional mengikuti geografis kontur tanah lokasi hajatan.
"Jadi, saya tetap dan butuh adaptasi, mengingat tipikal sirkuit Emprit Jaya, Jombang dominan pasir, sedang di Bangsalsari vulkanik keras tersiram hujan, "kata Izam.
Demikian M. Excel dan Farudilah yang membela HRT Group Trans Papua MX Team, Tuban.
Menilai, setiap handicap harus paham cara membongkar teka-teki dan menyelesaikan dengan waktu paling singkat.
Tetap harus ada simulasi untuk training-nya, dengan tipikal lintasan tekhnikal tapi mengalir.
Untuk sementara, di Bangsalsari, Jember ini, kami putuskan adopsi strategi, konsentrasi, bawaan RPM terukur, kontrol speed defensif juga rata, setiap malayani handicap, "lontar Farudilah dan M. Excel kompak.
Di sisi lain, skema dan mode kejuaraan di seri pembuka Trial Game 76 Dirt, beda dari sebelumnya.
Lebih tepatnya, event perdana ini. Menjadi fase penjajakan alias testcase, memonitor antusias peserta.
"Sehingga realisasinya, hanya digelar dua putaran kejuaraan terpisah, tanpa akumulasi point di setiap serinya, "sambut Jimy Sudaryanto Pimpinan Lomba.
Meski demikian, peserta tak perlu khawatir, tetap fantastis hadiah yang diberikan.
"Jadi, apresiasi di setiap putaran, akan diganjar dalam bentuk juara umum, bagi pendulang point tertinggi, "terang Jimy Sudaryanto.
Tanggapan peserta justru tak mempermasalahkan bentuk dan skema kejuaraanya, itu yang menjadi angin segar bagi kami.
Menurut dominan para peserta, Event terselenggara saja, puji syukur dan alhamdulillah, bisa kembali berlaga dan menyambung silaturahmi.
Maka, pendapat dan tanggapan demikian, ketika diterjemahkan, Trial Game 76 Dirt telah memiliki loyalis.
"Dan data, tanggapan dan seruan, seperti ini, yang justru mendorong kami, fix akan kembali menggelarnya dalam bentuk seri di 2023, "yakin Jimy Sudaryanto.
Konsekuensi lain terkait kondisional aturan dan kebijakan di setiap Kabupaten, maka maksimal jalanya lomba dibatasi hingga pukul 22.00.
"Selebihnya, mematuhi protokol kesehatan, sesuai kebijakan daerah dan selalu tetap semangat, "lugas Jimy Sudaryanto. skg