HKS Kinara Nuansadia Team 83 : DUET MAUT ECU STANDARD 12 TAHUN ANDALAN JATIM

Mini GP yang aktif dihelat sejak 4 tahun silam, mulai menampakan impact krusial, dengan lahirnya petarung-petarung potensial Jatim.

Rentang waktu 4 tahun dinilai proporsional, sebagai jenjang menapaki karier rider profesional.

Mengingat rider belia, kalau diilustrasikan seperti kertas putih, dengan space memory masih lapang.

Proses menyelipkan ilmu dan membangun karakter bertarungnya, maupun attitude-nya jauh lebih muda.

Maka, di rentang di 4 tahun ini pula, menjadi taruhan kesuksesan instruktur dan engine builder di belakangnya.

Terkait metodhe training skill, komunikasi dua arah soal pengembangan performa mesin dan suspensi yang diaplikasi, hingga pelatihan fisik terukur juga proporsional.

Pemaparan ini yang selaras dengan output gaya permainan berkelas, duet petarung HKS Kinara Nuansadia Team 83, Tulungagung, yang diperkuat Rafif Sadya #83 dan Al Baehaqi #88.

Keduanya adalah adik kakak, putra dari Haki Salma begawan otomotif Tulungagung, yang lama malang melintang di dunia otomotif segmen racing.

Kini, seluruh kanuragan dan kedigdayaan-nya di otomotif diturunkan untuk kedua putra tercintanya.

Reviewnya, Rafif sapaanya yang kini berusia 10 tahun dan Baehaqi 8 tahun, termasuk pinoir alias pelopor balap usia belia, tenar dengan istilah Mini GP.

Kini keduanya berlaga dengan formasi tandem di kelas Pemula ECU Standard 12 Tahun.

Rafif yang lebih dulu tampil di kelas ini, dominan menjadi mentor sekaligus sparing partner, untuk mengatrol daya gedor Baehaqi, di jenjang profesional.

Skema dan strategi permainan ini memang rasional, ketika menilik prestasi Rafif yang pernah menjadi champion 4 kali berturut-turut di kelas Pemula ECU Standard 12 Tahun.

Sekali lagi, gaya permainan Rafif dengan Yamaha MX King 150 hasil garapan Jet Darat Jasem, memang berkelas.

Aksi bermain tipis menusuk racing line, acap membuat kewalahan rivalnya, Rafif seperti telah menemukan chemistry cantik dengan geometri dan suspensi pacuanya.

Kalau diterjemahkan, itu artinya soal mengumbar kecepatan, Rafif berani full throttle 2 step diatas rivalnya.

Siklus alami pembelajaran "Amati Tiru dan Modifikasi", jadi singkat diadopsi Baehaqi, yang terklasifikasi masih aktif berlaga di Mini GP dan terus menunjukan prestasi terbaiknya.

Hingga Baehaqi, makin sering bertengger di podium 4 besar kelas Pemula ECU Standard 12 Tahun.

Praktis, makin kesini penampilan duet maut Rafif dan Baehaqi di kelas Pemula ECU Standard 12 Tahun, tak luput dari perhatian dan bahan pembicaraan rival sebelah.

Pasalnya, tanpa komando tandem Rafif - Baehaqi, dalam mode matic sering kali bermain rapi, saling back up dan menjaga posisi.

Kalau, banyak pihak yang menyebut permainan Rafif dan Baehaqi, macam "team order", saya tak menampiknya.

"Dan strategi ini sengaja saya usung, untuk saling mendongkrak point dan klasemen di kejuaraan sistem seri (point) maupun openchampionship.

Toh, dalam praktek dan aturan, juga "disahkan" selama tak ada tendensi maupun indikasi negatif bagi rider rivalnya, "tegas Haki Salma.

Tugas baru saat ini, lagi intens mencari ramuan suspensi dalam optimalisasi traksi Honda Sonic 150 pacuan Baehaqi.

Belakangan di bulan Ramadhan, juga aktif melangsungkan sesi testcase bareng Themen punggawa "99 Rakeri, Tulungagung.

Soal performa mesin, sudah lebih dari cukup untuk konsumsi trek dadakan alias pasar senggol.

Bahkan, piranti second reduction gear Honda Sonic 150, sesuai instruksi Big Boss Kinara, telah banyak berganti tipe kompetisi.

"Saya tinggal mencari center of gravity untuk mengimbangi bobot Baehaqi yang paling ideal, agar tak terlalu oversteer saat menghadapi U-Turn, "jelas Themen.

Atas debut dan prestasi dua rider belia Jatim ini, menurut Haki Salma, "Co Sponsor, calon Sponsor Utama dan Pabrikan, mulai menjalin pendekatan".

Dan Jatim pantas untuk berbangga ! Pasalnya, ketika merujuk mental bertarung dan sederetan prestasinya, Rafif dan Baehaqi memiliki kans besar menjadi kandidat atlit PON Jatim.

Semoga saja, sinyalemen positif ini didengar oleh jajaran Pengcab Tulungagung, sebagai satelit Pengprov IMI Jatim, untuk segera ditindak lanjuti.

"Oh kalau soal itu, Rafif dan Baehaqi, memang sudah terpilih, tinggal proses mengurus admin dan komunikasi dengan KONI Tulungagung, atas prestasi putra daerahnya, "kata Haki Salma dengan nada tinggi.

Ooh maaf kalau begitu, baru tahu kalau ada kabar bombastis yang satu ini !    skg/foto : doc