Sejak berita ini diturunkan, crosser Onesixeight Motocross Team juga pendiri KMI, secara resmi didaulat menjadi Ketua Komisi Motocross.
Seperti yang telah tertuang di Lampiran Surat Keputusan IMI Pusat, Nomor : 172/IMI/SK – Organ/A/VII/2023, Tanggal : 11 Juli 2023, Struktur dan Personalia Bidang Olahraga Sepeda Motor Ikatan Motor Indonesia Pusat, Masa Bakti 2020 - 2024.
Ketika menilik track record, kiprah dan partisipasi Pangeran Nurhikmah Putra Jaya, juga sosok pelaku kawak motocross, maka menjadi keputusan tepat ketika ditunjuk sebagai Ketua Komisi Motocross.
Sekaligus menjadi sinyalemen kuat, bahwa motocross di Indonesia, banyak yang menghendaki untuk dikatrol popularitasnya.
Dan sekali lagi, Mevans Sanggramawijaya begitu public menyapanya, memang sosok paling tepat !
Apalagi setelah meninjau kadar gilanya di dunia motocross !
Kemampuan komunikasi dan birokrasinya, Sang Pangeran sempat menjadi motor penggerak motocross di masa pandemi, saat para pelaku dan founder lempar handuk.
Sang Pangeran, juga pernah tampil menjadi sponsor utama di beberapa rangkaian kejuaraan motocross skala nasional, usai masa pandemi.
Tanpa tendensi, Sepak terjangnya kala itu sungguh inspiratif, mampu menghidupkan kejuaraan motocross lebih spektakuler.
Berikut menciptakan crowd dengan bertambahnya kelas KMI dan spektator baru yang merapat di sirkuit.
Dari situ pula network terbangun makin luas, hingga menjadi pilar baru, berkontribusi menciptakan event yang sehat.
Efek dominonya, Sponsor jadi kembali bergairah menebar promo, melalui mutualisme di event otomotif segmen motocross, hingga bergulir dalam seri.
Di fase ini, Sang Pangeran dengan hobi-nya secara tak langsung menyelamatkan nasib pelaku motocross, serta pelaku industri kreatif otomotif, yang erat terkorelasi didalamnya.
Di masa jabatanya ini, dari sudut pandang perspektif, kelayakan standarisasi desain sirkuit dan teknis Kejurnas Motocross, yang pernah diperjuangkan demi kemajuan motocross di Indonesia, kembali jadi tinjauan dan kajian Sang Pangeran.
Hingga saat ini, dari hasil monitor dan pengamatan saya, desain sirkuit lokasi event skala nasional saja, yang telah drastis berbenah.
Kedepan-nya tinggal pemerataan standarisasi sirkuit, seperti yang biasa diadopsi di kejuaraan openchampionship di daerah-daerah.
Untuk sosialisasinya, saya akan konsolidasi, untuk menjalin komunikasi yang intens, dengan penyelenggara, Kabid dan Kasi Motocross di setiap Pengprov IMI.
Agar lebih cermat, terukur dan tanpa kompromi, saat melangsungkan proses inspeksi sirkuit.
Pada detail tinggi berm, lebar lintasan, menghindari layout yang berpotensi pindah jalur di arah berlawanan, pit area yang tak mengundang kerumunan penonton dan pastikan R1 lebih mengalir.
"Paling ideal, dilangsungkan dua minggu sebelum kejuaraan, misal ada revisi desain handicap dan layout sirkuit, masih ada waktu untuk berbenah, "himbau Sang Pangeran.
Harapanya, sirkuit yang berada di pelosok daerah, bisa berkesinambungan dengan layout maupun desain handicap sirkuit, yang akan dipakai kejuaraan skala nasional.
Point pemerataan sirkuit ini optimis, akan mendorong terjadinya percepatan kemampuan skill crosser di daerah, yang bernaung di MX Team papan tengah.
Satu hal yang perlu ditelaah, dari fungsi manfaat pemerataan standarisasi sirkuit ini, outputnya MX Team nasional, saat ingin berlaga jadi tak lagi banyak pertimbangan.
Ketika di daerah banyak berbondong crosser nasional, disitu pula sparing terjadi.
Toh, berjalan sebagai tolak ukur dan tak hanya mengacu dan menunggu di event skala nasional saja.
"Kalau peserta makin banyak, otomatis event bisa berjalan lebih sehat, juga bonus penilaian positif dari peserta, "papar Sang Pangeran.
Dan memang beda impactnya, ketika desain handicap dan layout sirkuit dikerjakan serius.
Banyak teknik dan ilmu motocross, yang bisa dikembangkan, juga diciptakan alami saat mulai improve dengan handicap.
Sampai saya pernah menerapkan project percontohan, sebagai metodhe pembanding sirkuit yang representatif.
Melalui totalitas pembangunan desain Onesixeight Motocross Circuit, di Kuta, Belik, Pemalang.
"Sebenarnya bisa, kuncinya cukup komitmen, memiliki semangat mengembangkan dan tetap mengacu tongkat komando atas, yaitu aturan yang tertuang dalam buku biru PP IMI, "yakin Sang Pangeran.
Sedang, di teknis pemberlakuan Kejurnas Motocross, total jumlah kelas yang lagi menjadi sorotan, kendati kejuaraan dihelat selama 2 hari.
Hal ini yang memberi input Sang Pangeran, untuk mengaktifkan lintasan sirkuit berikut Marshal, Racing Comitee dan petugas paddock, agar mulai siaga sejak pukul 07.00 WIB.
Harapanya, di hari pertama kejuaraan, speling waktu untuk adaptasi dan sesi free practice, bisa dimanfaatkan untuk final seting para mekanik dan pit crew.
Untuk memastikan seluruh crosser dan tracker, baik berdomisili dekat sirkuit maupun dari luar pulau, sama-sama memiliki kesempatan mencari chemistry tipikal power kuda besi.
Pemberlakuan aktifnya kondisi lintasan sejak pukul 07.00, juga saya tujukan agar dapat mengakomodir jumlah kelas yang proporsional.
Point ini relatif kondisional, bisa mengacu ke jumlah quota peserta "supporting class".
Atau bisa dijalankan melalui penggabungan kelas dan sesuai kesepakatan peserta, misal untuk menghendaki jumlah quota yang disahkan.
"Prinsipnya jangan sampai ada pembatalan kelas, "wanti Sang Pangeran.
Dan rundown jadwal race, mungkin selalu kondisional, untuk menyajikan waktu recovery paling ideal, terhitung dari jedah waktu warming up - Moto1 dan warming up - Moto2, di setiap kelasnya.
Selain memberikan kesempatan istirahat yang cukup, divisi teknik juga bisa melangsungkan semi overhoul, hingga mengakomodir kebutuhan replacement clutch system.
Dan pemberlakuan warming up, di setiap kelas ini, lebih difokuskan agar adaptasi secara fisiologi, telah mengaktifkan kinerja tubuh terutama sistem kardiovaskular.
"Sehingga, saat race berlangsung, kemampuan reflek otot dan sensor motoriknya telah optimal dikonversi ke gaya balap berkelas, "papar Sang Pangeran.
Dan berpijaknya Sang Pangeran di Ketua Komisi Motocross PP IMI, memang telah tiba waktu tiba saatnya.
Orang jawa bilang, "Wes Titi Mangsane Lan Wes Wayahe", Tongkat Komando penuh di pegang Sang Pangeran dinasti Sanggramawijaya. enea/foto : NPJ