Improve lantaran kian pesatnya event bergengsi dan tolak ukur kuda besi berbajet hedon, milik saudagar sebrang, terus memacu pemegang kendali payung otomotif di lingkup provinsi, mencari siasat brilian.
Tarjetnya, agar rider antar provinsi dan dari provinsinya, bisa mengikuti tingginya pusaran kompetisi, yang makin sulit dilogika.
Pasalnya, pemegang kendali kelas primadona tetap saudagar dari sebrang, tak jauh beda kiasan ada semut ada gula. Semua, terbawa dan tergoda untuk dibawa di singgasananya !
Realita yang bergulir memang demikian. Impactnya memang atraktif, tak lagi cap DIY yang jadi sentral trade mark performanya.
Asyiknya, Madura turut kebagian berkah, setelah dipercaya saudagar dari sebrang. Popularitasnya jadi terkatrol, setelah kelas bebek goreng kian membara, di penjuru Nusantara.
Bebek goreng Madura memang lagi diatas angin, Jatim pantas bangga !
Pasalnya, perjalanan Kejurprov Jatim Road Race, tetap menjadi ihwal lahirnya engine builder bertalenta, termasuk lingkup Madura.
Dalam konteks ini, MPM Honda Jatim distributor motor Honda wilayah Jatim NTT dan IRC, paling loyal berpartisipasi dalam sosialisasinya.
Dan di 27 Oktober 2024 mendatang, Kejurprov Jatim Road Race 2024, ronde 4 kembali bergulir di sirkuit GBT, Surabaya.
Juga tetap setia disupport oleh MPM Honda Jatim dan IRC, partisipasinya memang tak terbantahkan sepanjang perjalanan Kejurprov Jatim Road Race, sejak 15 tahun silam !
Event akbar ini output dari rapat pleno, mencari Jalan menuju Roma, bagian skenario megah Pengprov IMI Jatim, seperti yang diutarakan Bambang Haribowo Panglima Pengprov IMI Jatim.
Dipakainya GBT sirkuit, kuat memiliki konten upaya penetrasi skill rider-rider Jatim, agar bisa nandingi rider Nasional yang makin rebah manuvernya.
Kisah ini seolah mempertegas "kitab instruktur racing school" sudah habis ! impact kuda besi yang 12% kian kencang, jika dibanding data sebelum pandemi.
Otomatis pengaruh dan komposisi kans juara, saling tuding juga bangun persepsi, antara pengaruh jurus rider dan back up copian mesin hedon !
Tapi, kalau mengasumsikan sirkuit memakai GBT, Surabaya dengan terik kisaran 38 derajat celcius, praktis kontribusi rider dan performa mesin 50 : 50.
Maka, laga yang disuntik pabrikan cigarette asal Kudus itu, akan menjadi laga beradu strategi, siasat hadapi cuaca panas.
Mengingat korelasi suhu sekitar sirkuit kuat pengaruhi fisik rider, di dua sisi juga mudah mengacaukan Air Fuel Ratio kuda besi, hingga memicu gasingan atas lemah.
Dengan demikian, podium jawara masih sulit untuk ditebak, terlebih saat dikaitkan soal kapasitas traksi hadapi tingginya suhu aspal GBT Sirkuit.
Sebab, cuaca panas rentan menyusut kadar oksigen dan menurunya konsentrasi rider, saat kontrol speed, menentukan titik late braking sampai inovasi racing line ! skg