Kawasaki Ninja 150 - STW88 AMRF Kaisar Motor, Sidoarjo : GACOAN BARU STW88 HADAPI POWERTRACK 2020

Kawasaki Ninja 150 - STW88 AMRF Kaisar Motor, Sidoarjo. Refresh menyeluruh, sebagai persiapan menghadapi laga Powertrack 2020. Kawasaki Ninja 150 - STW88 AMRF Kaisar Motor, Sidoarjo. Refresh menyeluruh, sebagai persiapan menghadapi laga Powertrack 2020.

Kelas sport trail FFA di GTX sudah tak lagi menjadi ladang kompetisi tracker atau crosser yang downgrade ke GTX. Lebih dari itu, lebih pantas disebut sebagai ladang adu gengsi director tim GTX yang aktif berlaga. Siapa mereka ? tak lain owner tim, founder tim dan mekanik yang selalu tampil di sebelah layar. Iya dong kalau di belakang layar, dia kagak kelihatan.

Setiawan Owner STW88 AMRF Kaisar Motor MX-GTX Team, Sidoarjo. Terobsesi membela nama Jatim di kelas bergengsi GTX & serius ingin merebut tahta kelas FFA.

 

Salah satunya Setiawan pengusaha yang bermain di bidang bisnis benih ikan asal Sidoarjo, memandang kelas ini tak lagi sebagai kelas pelengkap. "Di setiap even mesti jeli dan sensitif, memantau perubahan strategi secara menyeluruh. Apalagi di kelas ini sudah terbentuk semacam tahta yang layak diperebutkan di laga nasional, seperti Powertrack, "kata Setiawan.

Memang menjadi konsekuensi, mengingat laju kompetisinya paling dinamis. Di setiap even selalu ada cerita dan kisah menarik, baik soal kuda hitam, option part racing terbaru sampai hal-hal bombastis lain. Director dalam konteks ini selalu mengevaluasi, mencari peluang untuk naik podium. Mulai dari geometri rangka, suspensi dan mesin. 

 

BODI, RANGKA & SUSPENSI

Kaisar Motor di Perum Tamasa VIII/2, Sidoarjo yang dikelola oleh Pak Be, dipercaya sebagai tim teknis sekaligus R & D, dari mesin sampai suspensi. Bagian dari strategi director untuk menghadapi musim kompetisi 2020, pacuan Febri dan kadang dipacu Kiki kali ini mengalami refresh.

Riding style. Berubah makin ideal, mengikuti geometri rangka terbaru.

 

Tampilan bodi terbaru, memakai KX 250 versi 2019, berdesain lebih ramping. Dekapan kaki lebih nyaman, saat dipakai jumping. Buat trek patah, naik turun kaki juga lebih ringkas. Itu juga disebabkan, penggantian bahan rangka yang kali ini memakai cradle box, lebih kokoh dan rigid. Sudutnya lebih rebah, ketika ditinjau dari tarikan poros swing arm dan komstir. Terkesan center of gravity digeser ke depan.

Konsekuensinya, sudut monosok dari YZ 125 yang diinstal dengan swing arm YZ-125, diseting lebih rebah. Outputnya lebih aktif mengolah traksi, saat menghajar trek drible. "Juga dipengaruhi, ikut berubahnya riding style, yang kompak mengawal kompresi dan rebound, seiring sejalan, ”kata Heri Chief Mekanik Kaisar Motor.

Geometri rangka. Lebih ditekankan pada menu sirkuit Powertrack.

 

Untuk up side down pakai CRF 250, berikut triple clamp atas bawah. Rumah komstir ikut berganti ukuran lebih besar, mengingat bearingnya berganti model tirus, seukuran bearing as roda Kijang Super.

Trik mengimbangi tingkat kekenyalan monosok, daleman up side down diseting lembut cenderung kenyal. Perhitunganya, juga diproyeksikan mengimbangi center of gravity yang lebih ke depan. “Sehingga, idealnya secara porsi mekanis up side down 55% dan monosok 45%, ”sebut Heri. Itu juga atas kalkulasi penyusutan beban pada buritan, melalui penggantian bahan sub frame lebih ringan dan ringkas.

 

MESIN

Pengapian sadis, hasil aplikasi dari YZ 125 assy versi Moric, dengan cirri khas panjang pick up coil di fly wheel lebih panjang. Kurva RPM lebih lembut, dari sini saja ada pola pemikiran untuk mengurai distribusi power mesin lebih efektif. Sebab, diketahui bersama kebutuhan GTX, lebih menonjolkan gasingan tengah atas.

Juga dipertimbangkan dari pemakaian piston aftermarket 63 mm, terhitung bore up. Jelinya, jarak pen piston dan crown piston disamakan dengan piston Ninja 150 OEM. Sesuai regulasi yang diterapkan kapasitas mesin yang sekarang naik menjadi 169,4 cc, memang sah-sah saja. Pertimbangan ini pula, booring berganti JP Racing, dicangkok pada blok Ninja 150, melalui sistem press.

Performa mesin. Konsep terbaru & prioritas mengejar durability.

 

Otomatis, debit gas segar dinaikan melalui Keihin PWK 38 mm, berikut reed valve carbon yang diinstal pada rumah membran OEM. Ironisnya, tinggi lubang transfer masih standar. Point pencarian power lebih stand by, justru didapat dari sini. Hingga final gear berani memakai 10-53, untuk melayani ring roda 21” depan dan 19” di belakang.

Bahkan, volume box filter direvisi lebih besar, setara milik KX 250F. Setingan komposisi udara dan BBM, lebih mudah mencapai AFR 1 : 12, atau tipikal rich. Bahan box filter juga tak asal, sebab Heri memakai plat almu yang diklam mudah melepas panas. Sehingga, udara atau angin dapat dipertahankan pada suhu relatif dingin.

Gaya bawaan motor jauh lebih mudah, sebab lebih real time mengikuti open-close throttle valve dan handgrip. Muntahan power lebih terukur, tak lagi over power. Resiko dan problem power mubazir, tertasi lebih baik.

Knalpot CLD. Produk terbaru didesain spesial untuk sport 2 tak GTX kelas FFA.

 

Beda dengan tinggi exhaust, juga tak extreme mengingat lebarnya masih 38 mm, diolah knalpot CLD terbaru spesial untuk melayani performa sport 2 tak FFA. Mampu mengolah siklus gas buang lebih baik, sebagai penunjang tracker saat menghendaki full power di gasingan atas maupun menengah. Pada bagian ini mekanis extra port Super Kips bertahan standar. Dari hasil evaluasi Pak Be, tubulensi dan menahan gas buang lebih diutamakan.

“Selain untuk keperluan mengumpan torsi maksimal lebih singkat, juga dipertimbangkan agar silinder tetap basah, ”jelas Pak Be yang memakai oli samping spesial didatangkan dari Brunei Darusalam. Nah ini, jelas campur tangan H. David founder AMRF Ponorogo, yang terhitung sejak 2 tahun silam menjalin kerja sama.

 

SISTEM PENDINGIN

Meningkatnya kapasitas mesin, memicu radiator YZ 125 diaplikasi. Diinstal dengan thermostat Ninja 150 OEM. Buka tutup katup bimetal, jadi tak menunggu 95 derajat. Sebab di 65 derajat – 70 derajat sudah membuka dan water coolant mulai bersirkulasi.

Sistem pendingin. Fungsi dioptimalkan mempertahankan suhu produktif mesin.

 

Sistem pendingin bagi Pak Be, tak sekedar buat durability. Tapi, menjaga kualitas pembakaran di range suhu stabil, pengaruhnya justru lebih besar. Dan perbandingan kompresi 7,8 : 1 saat ini, saya nilai mampu menyemburkan power stabil hingga 15 lap, sekaligus sebagai persiapan laga Powertrack.    teks - foto : enea