Sunmori dan touring telah menjadi obsesi dan hobi lama Febri Aryo, milenial yang bermukim di kawasan Sukodono, Sidoarjo.
Dengan basic Kawasaki Ninja 250 cc Fi, Aryo sapaanya merasa yakin dengan perfroma mesin dua silindernya.
Jujur diakui Aryo, memacu Ninja 250 cc Fi, mental juara lebih dulu didapat. "Meskipun riding di tengah gempuran line up kuda besi terbaru, tak gentar melayaninya, "sumbar Aryo.
Ditambah lagi, desain sport fairing Ninja 250 cc Fi yang notabene hasil turunan superbike, sukses menjadi pikat lulusan Universitas PGRI, Menanggal, Surabaya itu.
Tapi, seiring maraknya mode up grade performance belakangan ini, lajang yang memulai hobi otomotif sejak 2013 itu, tak mau tinggal diam.
Dari hunting literatur dunia maya dan kongkow bersama kolega, dicarinya titik tengah yang rasional, sebagai persiapan up grade performance.
Hanif begawan Speed Garage di Jl. Raya panjunan 166, Sidoarjo, menjadi rujukan. Speed Garage tak lain nama workshop milenial yang menyediakan layanan service daily use sampai up grade performance.
Dari jenis sport, trail, bebek, matic Fuel injection sampai karbu.
Hasil komunikasi panjang x lebar, keinginan Aryo akhirnya sukses diterjemahkan oleh Hanif. Modifikasi silinder head, di level stage 1, yaitu porting polish intake dan exhaust, jadi rujukan awal.
"Desainya menganut kontur bawaan pabrik, kulit jeruk tersapu rata dan finishingnya dipoles macam cermin, "jelas Hanif yang masih bertahan dengan piston OEM.
Up grade porting silinder head ini turut dimaksimalkan dengan pemakaian knalpot header Pro Liner untuk bagian header, dengan liner 32 mm.
Dan diolah sekat sarangan ukuran 48 mm, hasil kanibalan dari Yoshimura.
Komposisi pelepas gas buang dua brand berbeda ini, sukses mengkonversi gasingan tengah atas lebih produktif.
"Oper gigi 4 ke 5 makin licin, biasa saya manfaatkan buat mengover take herex, "senyum Aryo yang lebih nyaman dengan setang kemudi style underyoke.
Sedang untuk mengawal gasingan bawah, final gear diracik 14-44 dari standarnya 14-46.
"Tapi, konsekuensinya pegas kopling berganti kompetisi dengan dimensi lebih tinggi 3 mm, "timpal Irul tuner Speed Garage yang menyempurnakan piranti clutch system melalaui pemakaian kampas kopling TDR 6 lapis.
Makin mantap, sistem mekanis kopling berganti hidrolis produk aftermarket. Tipikalnya lebih direct, kompartemen ini yang dinilai Aryo lebih pas buat penunjang touring.
Selebihnya, ECU OEM diremap, mengarah ke flow rate lebih pekat. Dengan indikasi pengaruh pembakaran pada ujung diode busi warna coklat pekat.
Dan kestabilan arus pengapian yang bermain di RPM tinggi, diback up koil USR.
Ironisnya, mode up grade stage 1 ini, mampu mendongkrak torsi maksimal hingga 23 Nm. Dengan torehan power maksimal tembus 35,1 Hp.
"Peningkatan Hp dan torsi ini, yang bikin saya makin penasaran, untuk meneruskan modifikasi camshaft dan balancing crankshaft, "papar Hanif. skg