Di laga openchampionship road race Tulungagung, pekan silam, menjadi bagian road show Racing Team, hasil kolaborasi Hendra Widodo dan Anjar, asal Bondowoso.
Tetap menjadi fase mengukir jam terbang, para petarung inti Klebun Balap Maharani Racing Team, yaitu Muhamad Dyo Hendika Syaputra yang bertempur di laga Mini GP dan Fery S Mumu di kelas open 2 tak dan 4 tak.
Makin spesial, di laga kali ini juga diback up oleh Tomy Salim dan Vetosya, sekaligus sesi penetrasi mengatrol popularitas Klebun Balap Maharani Racing Team.
Kesempatan ini juga menjadi ajang silaturahmi, jajaran squad Klebun Balap Maharani Racing Team, serta berkabar kembali terpilihnya Bondowoso, untuk perhelatan kejurprov road race Jatim.
Pasalnya, momentum itu dinilai paling representatif, mengenalkan Onix atau marmer, hasil alam Bondowoso, ke public racing.
Sekaligus ramah tama bersama jajaran terkait, salah satunya kabinet PT. Samudera Alam Bondowoso.
"Semoga hasil alam Bondowoso yang baru ini, bisa menjadi berkah bersama, "urai Hendra Widodo memastikan.
Di laga yang memanfaatkan sirkuit Lembu Peteng, Tulungagung, Klebun Balap Maharani Racing Team, kembali memborong trophy kehormatan di beberapa kelas bergengsi.
Sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai Racing Team, yang kembali mengatrol nama Bondowoso di gengsi kompetisi otomotif road dua on road.
Setelah melalui sesi fight yang dramatis, terkait makin berimbangnya kapasitas tempur Racing Team yang berlaga.
Penampilan dan performa petarung potensial Klebun Balap Maharani Racing Team, turut menjadi booster sistem M. Dyo sapaan rider Mini GP putra Hendra Widodo Klebun Koncer Kidul, Bondowoso itu.
M. Dyo di sirkuit yang fokus mengadu gasingan tengah atas, makin improve berinovasi racing line, untuk membongkar pertahanan rivalnya.
Di satu sisi, proses training fisik yang telah dilalui M. Dyo, jadi optimal membekali kemampuan fisiknya, kendati di tengah cuaca panas.
Nama M. Faqih rider kawak Bondowoso, juga petarung inti Klebun Balap Maharani Racing Team, yang lagi fokus mengawal M. Dyo menjelaskan, "makin kesini M. Dyo butuh pacuan yang bengis, guna mengimbangi gaya balapnya.
Sebab, teknik manuver telah menjadi menu training M. Dyo setiap hari, dari belajar berinovasi racing line, hingga mengatur postur tubuh yang tepat.
Misal ada perhelatan Mini GP dengan jumlah Lap lebih banyak, M. Dyo pasti mampu fight dan menjadi jawaranya.
Kemampuan fisik M. Dyo telah dibentuk untuk menjawab tantangan itu dan membuat saya makin optimis, untuk Go Nasional.
"Seperti pesan ayah M. Dyo, tanpa kompromi menjadikanya sebagai project percontohan kaderisasi asal Bondowoso, "yakin M. Faqih. enea