Popularitas Nugroho Motocross Training, Kediri memang tak terbantahkan !
Hampir seluruh hidup Tri Priyo Nugroho Panglima Nugroho Motocross Training, didedikasikan untuk perkembangan motocross di tanah air.
Perspektif itu pula, yang lantas melandasi, Sarana, prasarana, komitmen dan eksistensi, Nugroho Motocross Training, di jalur motocross, diakui hingga scoop Asia.
Faktanya, seluk beluk rumah tangga Nugroho Motocross Training, sampai aktifitas dan rutinitasnya, sukses memikat "rumah produksi film from India", setelah diperkenalkan oleh Noval yang pernah menjadi pelaksana Power Track.
Noval didaulat untuk mencari talent, serta pemeran pembantu dan lokasi shooting, berlatar balap motor.
Kebetulan kolega Noval dari India itu, lagi proses menggarap film kolosal, bergenre action, dengan aksen otomotif, untuk menambah keseruan laga para bintang cinema.
Adegan balap motor trail, serupa motocross, menjadi bagian alur cerita salah satu scene film.
"Singkat ceritanya, pemeran utama saat awal laga di balap motor kalah, kemudian setelah giat berlatih, lantas jadi jawaranya.
Kemudian, tetap ada adegan saling bentrok semacam blockpass, kemudian terbuang dari racing line dan jatuh.
Untuk sirkuit, logisnya ada penampakan handicap dan layout, efek debu, penonton, sebagai ciri khas film kalau benar-benar digarap serius dan mahal, "sebut Agha Riansyah yang dipercaya menjadi Team Koreografi.
Konteks demikian, pastinya membutuhkan sirkuit representatif, termasuk peran pengganti alias stuntman, berikut kuda besi tipe trail, grasstrack, sport trail atau special engine.
Pada lingkup ini, sarana, prasarana yang ditargetkan dan dibutuhkan Sutradara, telah terakomodir total di Nugroho Motocross Training, termasuk peran penggantinya.
Setelah menemukan fungsi manfaat dan kesepakatan, masing-masing pihak, administrasi Visa seluruh crew rumah produksi film, lantas dikondisikan oleh Tri Priyo Nugroho.
Sebagai tradisi sosok berjiwa besar, seluruh crew film asal India itu diservis serba istimewa oleh Tri Priyo Nugroho.
Dari memperkenalkan tradisi kesenian, kuliner sampai kekayaan alam Tulungagung.
Termasuk kunjungan ke sirkuit Praga, Campurdarat, Tulungagung, area lokasi, jelang sesi shooting.
Crew rumah produksi film, justru terkesima oleh luasnya sirkuit Praga, serta eksotisnya bentangan bukit alami di depan sirkuit Praga.
"Dari kebutuhan slot adegan yang ditampilkan, ada dua sesi pengambilan, siang dan malam.
Spesial pengambilan scene di malam harinya, ada penambahan extra light, dikondisikan terukur juga lebih aman dan nyaman, "tambah Agha Riansyah.
Sedang kebutuhan seluruh unit kuda besi, spesial telah dipersiapkan, oleh Tri Priyo Nugroho sesuai request, Sutradara.
M. Rizqy, Rafi Ade dan M. Zulmi, kebagian berkahnya, setelah didaulat menjadi peran pengganti saat pengambilan scene di sirkuit Praga, selama 25 hari.
"Durasi pembuatan film yang lama ini dan diulang-ulang ini, saya perkirakan untuk konsumsi layar lebar, sebab prosesnya serba perfect tanpa celah, "jelas Tri Priyo Nugroho.
Setelah dari sirkuit Praga, pengambilan scene juga berlangsung di Sumbawa, di sirkuit tempat perhelatan MX GP di tahun silam.
Luasnya network Tri Priyo Nugroho, jadi makin memudahkan birokrasi dengan seluruh lapisan pemerintahan, termasuk saat izin pakai sirkuit di Sumbawa.
Untuk pembuatan scene di Sumbawa, berlangsung lebih kolosal, dengan total 37 crosser-crosser kawak.
Seperti Izal Labiba, Asep Lukman, Lantian Juan, Nanda Rigi, Oki Batu Kapur, Raffi Geraldo Tangka, Agha Riansyah, Andreas Damara, Desmont Jonathan, Fakris, Savona Oki, Aksa Firman, Raya Haidar, Regan Mariq, Alif Tantowi, Reyno Aprilian.
Selain itu, juga turut diundang I Kadek Kompyang Fajar, Adi Setyawan, Muhammad Kafa Yaki, Afif Oktavian, Ariel Ibrahim, Dani Djati Nugroho, Momiq Tya, I Made Ony Artawan, I Putu Raditya Permana Putra, M. Lukman Hakim, Fery Irawan, Raymond Chandra, Kokok Andrianto, Alfreda, Lothar Cadalora, Rivaldi Zulian, M. Zulmi, M. Rizqy, V. Wahyu Ardhiyantama, serta Tri Priyo Nugroho.
Point ini, Tri Priyo Nugroho secara tak langsung turut menjadi panelis dan koreografi.
Menerjemahkan, menyeleksi dan menghidupkan, keinginan Director, sehubungan adegan kemeriahan balap motor trail, saat pengambilan scene.
"Ini pengalaman baru bagi kami, rahasia dibalik layar proses pembuatan film. Sekaligus membuka dan menjalin network baru yang lebih luas, melalui motocross.
Paling menjadi kebanggaan kami, bisa mengenalkan sirkuit Praga, Campurdarat, Tulungagung, hingga di benua Asia, "tegas Tri Priyo Nugroho. skg