Piaggio i Get 150, Lamongan : INJECTOR NINJA MONO INCARAN PIAGGIO

Piaggio i Get 150. Makin mewabah menjadi basic Matic Street Performa. Piaggio i Get 150. Makin mewabah menjadi basic Matic Street Performa.

Proses pengerjaan yang komprehensif, serta finishing menggunakan dynotest, sebagai tolak ukur hasil modifikasi mesin, terus menjadi nilai jual dan popularitas workshop RAT Motorsport di Jl. By pass Juanda 17, Sidoarjo.

Konteks tak hanya mengandalkan feeling, saat modifikasi mesin menjadikan sebuah pakem standar ke pakem baru dalam dunia modifikasi mesin.

“Sebab, ada sentuhan unsur seni, yang terus menghadirkan dinamika, dalam setiap proses modifikasi mesin di workshop RAT Motorsport, Sidoarjo, ”promo Ridho mekanik RAT Motorsport yang didaulat.

Gilang Owner Piaggio iGet. Bangga dengan SOP workshop RAT Motorsport, Sidoarjo.

 

Termasuk, saat berlangsungnya modifikasi mesin Piaggio i Get 150 milik Gilang asli Lamongan ini. Terbilang extreme, sebab segmen Matic Street Performa dijabanin dengan katup over size 28 mm (in) dan 23 mm (ex).

Up grade katup kali ini memang beralasan, sebab volume silinder kian membengkak setelah dinaungi piston Moto 1 diameter 66 mm dan stroke 58 mm.

“Bahkan camshaft mesti dimodif ulang, dengan durasi 245 derajat dan lift camshaft 8,7 mm, ”jelas Ridho yang menambahkan hasil flowbench silinder head kali ini mampu menghasilkan 650 cfm.

ECU. Mengadopsi BRT Juken 5 Plus.

 

Praktis, debit gas segar yang disemburkan dari injector injector Ninja Mono 250 cc, Ridho berani mematok di angka 170 cc/minute, melalui remap ECU BRT Juken 5 Plus.

Dasar itu pula, inlet throttle body diremer 4 mm, berikut penambahan velocity stack. “Sasaranya, AFR ideal agar mudah dicapai, saat di gasingan tengah atas, ”yakin Ridho yang mematok perbandingan kompresi 12,2 : 1.

Throttle Body. Diremer & disempurnakan velocity stack.

 

Kalkulasi detail dan jeli ini, yang kemudian mampu mengakumulasi pencapaian power di 21,5 HP dan torsi maksimal 42 Nm. Angka peningkatan power yang fantastis !

Merujuk ke daleman CVT, terbilang cukup kompleks. Sebab, bobot i Get 150, turut menjadi pertimbangan Ridho.

Ridho Mekanik RAT Motorsport, Sidoarjo. Racikan CVT cukup kompleks.

 

Roller weight 10 gram dinilai paling tepat, untuk mempertahankan diameter drive belt dari Kawahar lebih lambat ke perbandingan ringan.

Demikian, pegas movable driven face dipaksa bergeser di 1500 RPM. Menjadi ciri khas, racikan CVT, yang spesial mendongkrak akselerasi. 

Knalpot RAT Motorsport. Produk terbaru diperuntukan buat Piaggio.

 

Dan final setingnya, diback up knalpot RAT Motorsport. Dengan desain leher landai, berikut sudut bafel landai dan sarangan model cone.

Akselerasi bawah tengah lebih padat dan gasingan atas, kian nendang, "yakin Ridho saat menguji performa speednya.   teks - foto : enea