Kental mengemuka, hobi Aldi Cena dengan Yamaha RX-King lansiran 2004 ini, kuat menyampaikan pesan sebuah reinkarnasi. Sebab, perilaku milenial yang lagi menimba ilmu di Ciputra University itu, terbilang out of the box.
Kalau reinkarnasi bisa ya bisa tidak. Benar-nya, memang sejak dulu saya demen dengan 2 tak. Kalau direview, saya punya Yamaha V80, Yamaha Robot, Yamaha Alfa2R dan RX Special. "Jadi jiwa muda soal selera di level legend, "sebut Aldi.
Pendapat tidak kalau ini bukan sebuah reinkarnasi, karena koleksi 2 tak level iconic bike lagi menjadi trend untuk saat ini, baik di metropolis maupun pelosok desa. Tapi, catat dan ingat ya, saya termasuk duluan yang gemar koleksi 2 tak.

"Sebab, di tahun 2015 saya sudah memiliki passion untuk menjadi seorang kolektor, tapi sambil lalu saja dan bukan fokus hobi utama, "tegas Aldi yang lagi konsentrasi dengan ilmu Management itu.
Lantas, apa jadinya saat kolektor bersua dengan Pak Be dari Kaisar Motor, Sidoarjo, mentornya racing roda dua di Jatim ?
Jiwa kolektor Aldi jadi kian terkikis, sebab up grade performa mesin RX King yang bengis terus merangsangnya.
Warga Green Leave, Penjaringan, Surabaya itu lantas pasrah dan sepakat mengembangkan hobinya ke racing.

Secara estimasi, RX-King milik Aldi sudah bisa dijadikan gacoan karapan resmi.
Exteriornya saja sadis, sok belakang Ohliins, mengapit velg TK Racing 215-17 dan 250-17, serta dililit Battlax.
Urusan dapur pacu dibabck up piston over size 100, booring aplikasi dari JP Liner, karbu Air Strike 35 mm dan membran V-Force 4.
Kalau menilik pemakaian liner terbilang berani, sebab taruhanya ada di kepresisian porting daging blok dan porting liner.

Point ini yang menjadi nilai plus-nya Kaisar Motor, Sidoarjo. Bisa memprediksi nilai muai soal metalurgi, sehubungan sambungan nat diral dan bahan liner.
Dari kalkulasi kubikasi mesin saat ini, tinggi lubang transfer dinaikan 1 mm. Setara menambah jedah bukaan piston saat langkah isap. Debit gas segar plus oli samping yang ditakar main jet 132 dan pilot jet 55, jadi kian meningkat.
Konsekuensinya, exhaust diplot dengan lebar 41 mm dan tinggi 26,5 mm. Dan diolah knalpot Ahau dengan perut type racing.
Makin istimewa, piranti pengapian assy mengadopsi YZ 125, terdiri dari CDI, koil dan spul pengapian.

Sementara akses listrik untuk penerangan, langsung di by pass dari aki. "Sistem penerangan, sengaja dipakai untuk kamuflase, agar rival tahunya mesin masih standar, "sebut Aris Sanjaya tuner Kaisar Motor, Sidoarjo yang menangani.
Kabar panasnya, untuk saat ini performanya mampu mengasapi Ninja 250, saat sesi seting final gear 14-39. Ceritanya memang disengaja, kebetulan ada teman yang bawa Ninja 250, untuk dijadikan sparing. "Tapi, RX-King unggul top speednya saat di 300 meter, jadi rentang jarak itu pasti juara, "terang Aris oprtimis.
Dari hasil uji dynotest, menyebutkan untuk power maksimal mampu menembus 32 HP saat di 11.000 RPM. Sedang torsi maksimal terpantau di 22 Nm saat bergasing di 10.000 RPM. teks - foto : skg