Honda Tiger - MPC Speed Racing Team, Sidoarjo : HEREX TERKENCANG DI JATIM, DIARSITEKI TUNER ERA MILENIUM & DIBACK UP EKSMUD MILENIAL

 

Nama Arifin Jawawut sempat tenar di era milenium. Dia adalah mantan asisten Wakjo, tuner yang sempat viral dengan bebek 4 tak, berbasic Crypton dan Vega pacuan Talkun di era milenium.

Kini Jawawut sapaan bekenya, kembali tampil, tapi tak lagi bersama Wakjo. Jawawut, sukses mengerek  panji MPC Speed Racing Team. Identik dengan gacoan berbasic sport 4 tak yang biasa bertempur di zona Herex.

Makin spesial, tuner yang memiliki workshop di Jl. Nusa Indah Gg. 5, No. 10, Kureksari, Waru, Sidoarjo itu, kini diback up oleh H. Rafli eksmud juga CEO Jaya Makmur Rafly Mandiri, yang berkecimpung di dunia real estate.

Praktiis, soal pengembangan inovasi, riset dan test case, semakin lancar jaya.

Apalagi H. Rafli, terobsesi untuk menyabet sport 4 tak terkencang di Jatim. Tapi, ketika meninjau, semangat dan passion H. Rafli, besar peluang akan menguasai peta kekuatan Herex se-Nusantara.

Seperti pacuan Herex dengan tongkrongan stylish n modis ini. Beberapa kali menjadi jawara, usai rival dengan penyandang gelar tuner Herex di pelosok Jatim.

Hingga, sport 4 tak berparas half fairing ini, sulit mencari lawan. Identitas dan performanya, telah menjadi ancaman, juga masuk data "incaran lawan". 

Bahkan, belum lama ini, sejak berita ini diturunkan, kuda besi milik H. Rafly kembali berjaya. "Tapi, nama team rival tak perlu disebutin mas, "bisik H. Rafly. 

Hal demikian memang rasional, ketika meninjau up grade performance yang diadopsi Jawawut.

Serum yang dicangkok menurutnya yang ke 19, dari beberapa racikan sport 4 tak yang pernah berjaya di eranya.

Kendati, lahir dan besar di era milenium, tapi soal korekan dan up grade performance, Jawawut selalu up date.

Itu juga atas motivasi dan suport H. Rafly, yang selalu mengimplementasikan semangat 45.

Lantas, bagaimana korekan dan racikan option part style Jawawut, hingga suskses menobatkanya sebagai jawara akhir-akhir ini ?

hasil investigasi, daun as kruk OEM Tiger tepi sisi luar ditambal 1,5 mm dan sisi dalam 1,5 mm.

Tanpa, memperbesar diameter daun as kruk, inertia terjaga lebih stabil. "Menyentuh gasingan tinggi mendekati limit jadi singat, "jelas Jawawut.

Berkombinasi stroke 72 mm, berbekal conrod Yamaha RX-Z. Dipilih karena big end berdiameter lebih kecil, selain itu dilengkapi bantalan bearing bambu.

"Pemasanganya menganut sistem sok, dilapisi material sejenis metal, "detail Jawawut.

Saya memakai conrod RX-Z, dikarenakan dimensi lebih pendek 0,5 mm, dibanding conrod Tiger di 105,5 mm.

Gaya off set piston, relatif lebih baik. "Gesekan depan belakang piston yang diadopsi dari LHK diameter 72 mm, jadi merata, "sebut Jawawut yang mengaplikasi perbandingan kompresi 13,2 : 1 itu.

Penataan kubikasi ini, juga berujung pada output perbandingan gigi rasio, yang belum ada lawan.

Dengan detail gigi 1(11-26), 2(16-26) dan 6(23-23), yang disempurnakan final gear 16-34.

Pada kompartemen silinder head, juga dibela katup berbasic Camry custom, berdiameter 36 mm (in) dan 31 mm (ex).

Diameter tangkainya mantap, ditetapkan di angka 5,5 mm. Diproyeksikan untuk mereduksi terjadinya katup bengkok.

"Ditengarai camshaft dan rocker arm sistem roller J20, memiliki lift cukup extrem, "timpal Kedur 77 spesialis tukang seting speed.

Bocoranya, pinggang camshaft memakai 24 mm dan tinggi 33 mm.

Menjadi hal rasional, ketika desain intake dan exhaust extrem. Rata-rata mengusung kontur simetris atau tegak lurus.

Menurut Jawawut, desain porting ini yang terbaik. Dan juga, memudahkan tuner saat meracik pelepas gas buang.

Soal knalpot, MPC Speed Racing Team, mendapat apresiasi langsung dari Potter. Melalui produk limited edition, Potter mendesain knalpot, sesuai tipikal pperforma kuda besi korekan Jawawut.

Menganut bahan steinless, leher 38 mm, bafel 55 mm dan Sarangan 55 mm. Outputnya, torsi bawah tengah dan atas bengis.

Dengan asumsi, karbu PWK Air Strike 38 mm, diseting dengan main jet 145 dan pilot jet 60.

Dan sistem pengapian, keseluruhan memakai Tiger, terbagi CDI dan spul.

Sedang, koil dipilih dari YZ 125, diklaim mampu mengawal gasingan mesin hingga 12 ribu RPM.

 Kendati spek karapan, secara tampilan cukup eksotis. Seperti tangki custom, lengan ayun Ai Ttech, foot step Ai Tech, sok belakang KTC, sok depan Sonic RS 125, hingga custom tromol replika special engine yang dirancang mini.   enea