Honda Tiger - TJS Muzaki Racing Team, Kediri : SIAP GANYANG PENGUASA HEREX 300 CC

Usai bebek 4 tak-nya sukses merebut gelar runner up perhelatan sleep engine di Jatim, kini Farid tuner TJS Racing Team, di desa Dawan Kidul, Papar, kembali berulah.

Dalam senyap aksinya kembali terbongkar, oleh penganut Herex karsidenan plat AG dan S.

Farid kedapatan di bengkel colter, membawa piston Wiseco milik CRF 450.

Rencana dibenamkan di liner yang masih dirahasiakan jenis dan produknya.

Petunjuk yang diberikan oleh tuner murah senyum itu, kalau panas makin licin liner yang jadi serum terbarunya.

Sampai berita ini diturunkan, bahan liner masih belum diketahui merk atau brand yang dipakai.

Dalam keterangan resminya, Andalus Muzaki nama owner merangkap Big Boss-nya, menghendaki untuk pecahkan rekor di dunia persilatan Herex.

Target gelar yang dibidik 300 cc, kebetulan lagi popular dan membawa nama TJS Muzaki Racing Team, Kediri.

Itu artinya, ada 3 tuner kawak yang harus dihadapi Farid, lebih dulu sebagai penguasa lama.

Sebelum melenggang kangkung di podium teratas.

"Saya tahu persis peta kekuatanya, sebab itu komposisi dan estimasi racikan saya ajangi "Loss Dol", "senyum Muzaki sapaanya.

Menanggapi cakrawala baru ini, Farid lagi-lagi berhitung soal nilai stroke.

Langkah 68 mm, 70 mm atau 72 mm, yang lebih digdaya, hadapi trek 500 meter or 1,2 KM.

Sebab, kalau saya komparasi dalam data, masing-masing nilai stroke di atas masih ada kelemahan selepas 200 meter.

Dari data gigi rasio yang saya oplos dari Mega Pro Primus, GL Pro Series dan Scorpio custom, mulai ada rubahan kurva speed gasingan atas lebih baik, saat dipadu stroke 70 mm.

Tapi saya masih pesimis, sebab untuk menghela power gasingan tengah atas, RPM bawah tengah cenderung terkuras.

Bisa jadi final gear 14-32, kemungkinan kurang ringan.

"Dari hasil komunikasi dengan rider, perbandingan gigi 2 yang terlampau berat dan lift camshaft juga terlalu tinggi, "prediksi Farid yang lagi testcase knalpot Fantera itu.

Mengingat, diameter katup saat ini memakai 35 mm (in) dan 30 mm (ex) berbasic mobil Eropa.

Feeling lift camshaft terlalu tinggi, kalau saya terjemahkan bisa juga dipicu oleh problem floating.

"Karena pegas katup kompetisi yang saya pakai kurang kenyal, ini masih menjadi teka-teki buat sempurnakan gasingan bawah, "beber pria yang juga Kicau Mania Kediri itu.

Kalau karbu jenis PWK 35 mm dari Keihin yang dipakai, diklaim sudah mumpuni. Apalagi, silinder throttle valve mengalami pembesaran hingga 38 mm.

Sungguh proporsional, melayani setiap mm bukaan throttle valve.

Dan saya nyatakan seting karbu telah final. Sebab, ketika dikorelasikan dengan besaran bunga api dari CDI Tiger sistem AC, cukup ideal.

"Indikasinya, di jarak 1 KM, limiter RPM belum tersentuh, meskipun perbandingan kompresi merujuk 13,8 : 1, "usut Farid yang masih menguji coba dengan BBM Pertamax Turbo itu.

Tapi, secara kapabilitas dan kapasitas power terbagi HP dan torsi saat ini, saya nyatakan siap tempur.

Semoga saja, berkesempatan laga di 402 Meter, yang menjadi tradisi event Karapan di Jogja.

"Sebab, saya dan Bos Muzaki sungguh penasaran, dengan performa Herex, "lantang Farid.   skg/foto : doc