Rafly Aldi pemilik instagram milik.saya ini, memang super sekali perilakunya, kental sebagai pemirsa setia youtube chanel Mario Teguh. Rafly, bisa disebut terbawa arus racing, tapi telah memakai pelampung, jadi tak sampai karam. Perilaku ini ditunjukan dengan komitmen Rafly yang anti balap liar. Meskipun berbasic CBR 150, tapi Rafly optimis bisa berlaga di lintasan drag bike 201 meter.
Kelas bracket 9 detik yang rencana menjadi incaran Rafly. Anggap saja saya telat turun drag bike, dengan RAT Motosport, saya akan memulainya. Tak pakai lama, setalah amunisi disiapkan, giliran builder mesin dicari yang andalan. Workshop milenial soal racing RAT Motosport di Jl. By Pass Juanda 17, Sedati Gede, Sidoarjo menjadi rujukan.
RAT Motosport lagi-lagi dicap sebagai workshop racing syariah, sebab juga mendukung visi Rafly, yang anti balap liar. Warga Perum Istana Candi Mas Regency, Sidoarjo itu berimajinasi memimpikan kuda besi kenciang tapi awet. Cara bore up melalui pemakaian piston 64,5 mm produk BRT tipe forged diaplikasi Amin siswa RAT Motosport, Sidoarjo. Crown piston yang lebih nongol, mudah mendramatisir perbandingan kompresi makin tinggi, hingga 12,8 : 1.
“Cita rasa racing menu drag bike, wajib menerapkan resep ini, ”lontar Amin yang murah senyum itu. Wah gawat tuh Amin, pasang senyum terus. Senyuman Amin beralasan, pundaknya yang menerima amanah dari Rafly, terasa ringan.
Itu karena output HP mesin CBR 150 Rafli mampu menembus 32,3 HP di 10.000 RPM. Dengan pencapaian torsi maksimal 25,8 Nm di 7000 RPM. Memang ironis, sebab sumber up grade hanya sebatas penggantian piston besar berkontur jenong 188 cc. Mahasiswa yang mencangkul ilmu di Universitas Narotama Tekhnik Sipil merasa puas.
Sebab, sesi seting speed dengan final gear 14-43 akselerasinya jambak, butuh rebahan dan menurunkan ground clearance bodi depan, tutur Amin mengutip request Rafly. Bahkan Amin dalam point ini, menawarkan penggantian kampas kopling CLD berikut pegas koplingnya.
Menu up grade lain, throttle body diremer jadi 32 mm dari standarnya, berikut custom butterfly yang Amin menyebutnya dengan istilah coin. Di sektor ini velocity juga menjadi hal mutlak, untuk menstabilkan tekanan udara. Injector OEM dibuang, berganti Ninja 250 single silinder terbaru. Diselaraskan remaping ECU BRT Juken 5 Dual Band, dengan flow rate 189 cc/minute. Pada point ini spesial ditangani oleh Bagio, dikawal Amin sebagai guide di rentang RPM mana yang perlu di sempurnakan.
Mengingat urusan camshaft, hasil ulah Amin yang mendesain di 244 derajat (ex) dan 242 derajat (in), dengan komposisi katup masih OEM. Hanya saja seteng katup disiasati berganti 19 mm, lebih nongol dari almubronze tipe hard.
Nyambung dengan porting intake yang dijadikan 28 mm rata, berkontur kasar. “Kalau lubang buang tak beraturan, sebab konsep portingnya hanya memperbaiki flow, sebagai konsekuensi kuda besi RPM tinggi, ”terang Amin yang mengolahnya dengan knalpot WRX RS 200. teks - foto : collins