Dari detail style modifikasi exterior dan up grade performa mesin, begitu kental merepresentasikan pemiliknya karakter perfectsionis.
Doni begitu public akrab menyapanya, saat kopdar bersama para koloni penggemar top speed, dengan selera tongkrongan exterior legal race negeri Gajah Putih.
Seperti Vario K59 warna merah metalic berbahan cat Saporo, beraksen karbon kevlar dengan pattern diamond cut, garapan SCT Moto, Surabaya.
Tampil beda, setelah disematkan-nya adaptor engine mounting aftermarket 5 cm, hingga wheel base Vario bersarung jok Itakai ini jadi makin melar.
Biasa diadopsi, untuk menumpas problem wheelie, saat kebutuhan berlaga di racing kompetisi !
Demikian saat full throttle hingga menembus 160 KM/Jam, handling jadi dipertahankan tetap stabil.
Pada kompartemen kolong ini pula, trailing arm berganti produk DT10, dengan material alutech CNC.
Menurut kelahiran 1994 yang menjabat staff iT di Universitas Hangtuah, Surabaya ini, melarnya wheelbase jadi nyaman dipakai sunmori saban weekend.
Soal performa kestabilan, Doni yang melengkapi cockpit dengan indikator digital dari Koso, memang tak bisa kompromi !
Faktanya Single sok buritan memakai Ohlins Honda Click dengan dimensi 330 mm, dipadu sok depan KTC Extreme Matrix.
Mengapit velg RCB SP 811 dan dicekik karet hitam from Michellin, bersanding knalpot Shijiro berbahan titanium.
PENERANGAN STYLISH
Sorotnya dibuat tebal dan stylish, oleh Bold Ice 3 Weather, karya Heri ACC Custom, Surabaya.
Dikombinasi, stop lamp Huricane RGB, yang sorotnya dibuat stabil oleh power up Motorun.
Up grade penerangan ini, menurut Doni juga impact dari singkatnya menembus peak power dan meningkatnya akurasi speed.
TREND KOLONG BODI
Kalau sebelumnya cover reservoir air radiator tertutup penuh, tapi kali ini Doni memanfaatkan cover dari P Titanium.
Konsep desainya transparan, memudahkan proses melepas panas suhu water coolant, "yakin Doni yang mesti merogoh kocek hingga Rp. 60 Juta untuk proses up grade exterior.
Kalau kolong kiri, digantikan box air filter milik Air Blade produk Hager, dengan desain lebih ramping.
KUBIKASI MESIN NAIK 199 CC
Khusus kompartemen mesin, Doni mendaulat Nicolas begawan M Bro, Surabaya, yang customernya terus meningkat dari berbagai kalangan.
Namanya santer di komunitas penggemar top speed, segmen sunmori, kadang bablas jadi aksi layaknya rider drag bike !
Kubikasi mesin saat ini menembus di angka 199 cc, hasil pemakaian piston BRT forged 63 mm.
Berikut pemakaian silinder dari JP Liner yang dikenal licin, mengawal variabel RPM, baik di suhu rendah maupun tinggi.
Material JP Liner, menurut Nico juga dikenal memiliki sifat melepas panas lebih baik, sehingga mendukung untuk kebutuhan up grade performa.
Lebih lanjut, dari drastisnya lonjakan kapasitas mesin, serta pertimbangan bergesernya total stroke 6 mm, conrod lantas dipinjam dari BRT berlapis copper.
Sistem reduksi kalor mesin, turut disiasati pemakaian radiator QTT, serta thermostat B-Pro, yang tak lagi memakai kontrol thermal.
Demikian siklus dan debit oli mesin, turut dimaksimalkan, hasil up grade oil pump aftermarket.
Praktis, suhu mesin relatif terjaga lebih rendah di 90 derajat celcius, kalau sebelumnya 100 derajat celcius.
Bergeser ke piranti silinder head, dibekali katup oversize 31 mm (in) dan 26 mm (ex), setia dikawal pegas katup dari brand UMA dengan profil pegas 4 mm.
Menariknya, pemakaian bahan seating dan bushing katup, Nico yang mengadopsi throttle body BRT 34 mm, masih mempertahankan material besi CN, dengan pertimbangan bisa bertahan sampai 2 tahun.
Makin kedalam, semburan debit gas segar 200 cc/minute, yang dilepas injector BRT, dikontrol camshaft racikan Nico, dengan data detail In open di 25 derajat dan In close di 58 derajat.
Sementara, Ex open berada di 58 derajat dan menutup saat menunjuk 25 derajat.
Tipikal camshaft demikian, special diproyeksikan mengejar power produktif di gasingan atas, "urai Nico yang menyelaraskan dengan perbandingan kompresi 12,3 : 1.
Disempurnakan program pengapian dari ECU BRT Juken, dengan data timing terendah di 15 derajat saat 1500 RPM - 3000 RPM, diestafetkan timing pengapian 39 derajat di gasingan atas.
CVT UP GRADE TOTAL
All outnya rombakan Vario 150 lansiran 2017 ini, juga menyasar pada piranti CVT.
Seperti primary sheave assy, telah berganti produk SRP, dengan bidang pijak drive belt 12,8 derajat, serta pemakaian bushing berlabel Pitsbike, dengan material lebih ringan.
Konsekuensinya, untuk mendukung akurasi variabel CVT, roller weight dikanibal sistem sliding dari Dr Pulley.
Mengimbangi secondary sheave assy, yang telah berganti brand SRP, dengan dimensi kampas sentrifugal lebih panjang, serta permukaan mangkuk bergrafier.
Menurut Nico, fitur alur torque cam terdapat 2 menu, kontur S seperti bawaan pabrik dan lurus untuk mempersingkat variabel drive belt TDR Karbon.
Hasil kalkulasi bobot Doni, pegas kampas sentrifugal memakai 1800 RPM, diselaraskan pegas movable driven face 2000 RPM.
Dilanjutkan gear box QTT dengan perbandingan 15-40, yang menurut Nico diperuntukan mendongkrak gasingan atas.
PERANGKAT CIET MENU KOMPETISI
Pertimbangan performa mesin yang over power juga over speed, perangkat ciet turut diupgrade.
Melalui pemakaian cakram Brembo tipe 4P1P serta caliper Brembo 4 piston aktif, yang identik untuk kebutuhan racing kompetisi.
Termasuk, piranti master-nya, Doni percayakan pada brand Brembo Corsa Corta R15, dibekali tabung reservoir Bonamici Titanium dan selang rem Allegri Italy. enea