Yamaha Jupiter - Home Car Barokah Puyuh Sampoerna 234 Racing Team, Jombang : BELUM ADA LAWAN !

Home Car Barokah Puyuh Sampoerna 234 Racing Team, Jombang. Makin ekksis usai mempopulerkan sleep engine 115 cc di zona plat S & prioritas laga di event resmi. Home Car Barokah Puyuh Sampoerna 234 Racing Team, Jombang. Makin ekksis usai mempopulerkan sleep engine 115 cc di zona plat S & prioritas laga di event resmi.

Sleep engine yang lagi menjadi primadona di karapan, kian diminati semua lapian team drag bike. Termasuk Home Car Barokah Puyuh Sampoerna 234  Racing Team, Banyuarang, Jombang.

Atraktifnya, sleep engine di zona ini tak lagi mengandalkan kapasitas mesin over.

"Justru dengan kapasitas mesin yang relatif mendekati standar pabrik, identik menguji kepiawaian tuner dan rider, "sebut Antok tuner Home Car Barokah Puyuh Sampoerna 234,  Barokah Puyuh Racing Team.

Antok masih setia diback up rider potensial Elfin Jiteng yang kini tumbuh dewasa, sebab Elfin 7 tahun silam mengawali laga di karapan.

Skill dan atitudenya terbangun profesional dari Sampoerna 234 Racing Team.

 

Knalpot Aftermarket Threeoval. Optimal kawal performa mesin 115 cc, layani gasingan tengah atas.

 

Di laga sleep engine 115 cc ini, memang dilematis. Sumber power mesin terlalu minimalis. Butuh kecakapan dan kejelian tuner, untuk meracik antar option part hingga match.

Kalau saat ini piston masih mengadopsi Moto 1 diameter 52 mm, demikian silindernya masih orsi Jupiter.

Guna memaksimalkan siklus pelumasan piston dan liner, sisi atas bawah piston dilubangi 3 mm sebanyak 8 titik atas bawah.

Trik demikian setara dengan perbaikan HP dan torsi di gasingan atas. "Naik turun piston tak ada beban, saat meneruskan siklus mesin RPM tengah atas, "yakin Antok yang pede dengan knalpot aftermarket bersilincer threeoval.

Karbu. Racikan Antok, diback up repair kit karbu kompetisi.

 

Konsekuensinya karbu OEM, pada venturi diremer 20 mm, dengan silinder throttle valve 20 mm.

Selebihnya, untuk nozle dan jet needle hasil kanibalan dari karbu tipe kompetisi. Untuk yang satu ini Antok, enggan buka kartu.

Tapi, secara konversi power to speed, bawaanya cenderung kumal, mesti diumpan di RPM tinggi.

"Siasat dan tipikal power ini juga atas input Elfin, "urai Antok yang menyelaraskan dengan final gear perbandingan 13-37.

Final Gear. Setingan buat 201 meter, dengan pertimbangan bobot Elfin Jiteng.

 

Dasar itu juga, pengapian mengadopsi tipe AC, melalui pemakaian CDI Mio lawas berlabel Moric. Dan kestabilan arus pengapian dijamin oleh koil YZ 85 versi 2020.

Lantaran pengapian AC dan mode seting karbu itu pula, Antok berani ngeplot balancer primer di 800 gram dan fly wheel magnet 800 gram.

Sisi lain, pada silinder head memakai katup 23 mm dan 20 mm, dilayani camshaft custom dengan lift cam 8,4 mm.

Mesin 115 cc. Dirancang minimalis, presisi & penuh perhitungan matang.

 

Kerenya, seteng katup didesain lebih nongol, siklus gas segar ke ruang bakar jadi lebih mudah homogen. Outputnya, respon terhadap naik turun RPM lebih singkat.

Hingga saat ini, status prestasi kuda besi korekan Antok ini, masih menguasai wilayah plat S dan AG.

Tapi, kita atas nama Home Car Barokah Puyuh Sampoerna 234 Racing Team, lebih dominan defensif.

"Tapi, kalau ada yang pingin pembuktian ya silahkan, "tegas Agung Kurniawan sebagai co sponsor team dari Home Car, Diwek, Jombang.   skg