Masa pandemi dan tertundanya jadwal road race di tanah air, tak membuat surut semangat Miki Arkawira rider Mini GP yang identik dengan bendera Firasta Bayu Racing Team, Malang.
Sebab, justru dimanfaatkan Firasta daddy Miki, untuk mengelurkan jurus pamungkas. Tapi, bukan mantra apalagi sihir. Melainkan sebuah strategi, layaknya Academy Racing School.
Soal yang satu ini, Bayu memang piawai sekaligus jagonya. Mengingat, setiap harinya Bayu menjadi nakoda PT. My Glass Tempered, sebuah perusahaan yang berkecimpung di bidang glass processor.
Otomatis juga terbiasa saat dihadapkan manajerial di berbagai dinamika, perusahaan yang dikelolanya.
Demikian saat mengawal perkembangan Miki, statistic aktifitas berbanding perkembagan Miki, serius dimonitor. Prinsip dan moto Bayu, juga sederhana tapi mengena.
Menurutnya ada aksi pasti ada hasil. Agar hasil maksimal, harus ada niat lebih dulu. “Kalau piawai itu hasil akhir, ada tahapan memoles dan jam terbang, include sparing partner di dalamnya, ”wejang Bayu.
Dan saat ini Miki sudah hampir 4 tahun berlaga di Mini GP. Saatnya menaikan ke level Kayo GP 12”, taruhanya memang ada di mental dan improve.
Sanggupkah mengontrol performa dan speed yang makin bengis. Puji syukur, seiring tahapan dan adaptasi, Miki mulai terlihat luwes.
Akan tetapi, harus ada training fisik lebih lanjut, agar balans berbanding power Kayo GP 12. “Dan itu sudah dimulai sejak 1,5 tahun lalu, namun hanya sebatas happy and fun, ”terang Bayu.
Dan di 5 bulan silam persis saat masa pandemi, porsi training fisik Miki mulai saya tambah. Bertahap sesuai kapasitas dan kemampuanya. Training fisik kali ini tak lagi happy and fun.
Seperti puh up, sit up, pull up, bench dip, angkat barbel, roller kit handle bar dan simulasi melawan beban motor.
Keseluruhanya untuk memulai pembentukan otot, melalui tahapan basic, yaitu treadmill dan bicycle training roller, untuk menyempurnakan cardio vascular lebih dulu. “Berikut tambahan suplemen protein dan nutrisi, ”beber Bayu.
Peningkatan kapasitas fisik ini juga mengacu ke mode training skill Miki yang mulai meningkat drastis, tentu saja atas pertimbangan cukup komprehensif.
Sebab, selain Kayo GP 12”, Miki juga intens naik Sonic 150 ECU Standar. Durasi pemantapan dua kuda besi beda tipikal ini, sengaja saya terapkan berimbang.
Mengingat, usia Miki sudah memasuki 8 tahun, menjadi usia yang paling subur, untuk memaksimalkan training skill secara berkesinambungan.
Harapanya, di 1-2 tahun ke depan saat Miki berusia 10 tahun, telah matang dan tinggal memolesnya, berikut menitih jam terbang.
Acuhan tak perlu jauh, cukup Gery Laurent. Awalnya memang kontroversi, tapi setelah ada pembuktian dan hasil, semua mengikuti jejak Gery. Memang persis yang diterapkan oleh rider Moto2 dan Moto GP.
Sebab, di usia 10 tahun anak mengalami perkembangan kognitif seiring perkembangan otak. “Di usia ini, anak mulai bisa berpikir layaknya orang dewasa, ”jeli Bayu.
Dan pada usia ini pula, anak memang sudah bisa menggunakan kemampuan kognitif untuk mengumpulkan berbagai informasi. Jadi, saya optimis di usia 10 tahun mendatang, Miki mulai nampak karisma dan prestasinya.
Mode kombinasi training skill, memacu Kayo GP 12 dan Sonic 150 ECU Standar, pengaruhnya cukup signifikan terhadap improve balap Miki.
Kayo GP 12” lebih pas untuk penajaman skill, ukuran roda yang kecil, efek sentrifugal masih mudah ditaklukan. Pembentukan racing line, relatif tertib.
Nah, dari situ saya harapkan ada semacam input yang bisa dipelajari dan tertanam dalam memory-nya. “Tahap ini, saya sebut proses meningkatkan daya ingat, ”sebut Bayu.
Memang erat terkoralasi dengan adaptasi dan skill Miki saat memacu Sonic 150 ECU Standar. Teknik mengolah speed makin terukur, saat bermanuver, engine brake, hingga menjabarkan apa itu power band.
Bekal skill dan daya ingat dari Kayo GP 12”, yang saya yakin memberdayakan kemampuan Miki membedakan power. Bukan soal speed yang saya prioritaskan pada tahap ini, tapi lebih mencari chemistry yang pas.
Di Sonic 150 ECU Standar Miki banyak memberi input terkait penataan option part yang berpengaruh pada riding style Miki yang paling nyaman.
Pengenalan turning radius, in-out racing line, pengaturan sikap postur tubuh saat late braking, rolling speed, sudah menjadi menu utama Miki setiap training skill.
Dan pengaruh pandemi ini pula, keinginan awal untuk memasukan Miki ke salah satu Racing School di Jogja, saya pertimbangkan lagi.
Sejauh ini, mode training yang saya terapkan juga dinyatakan 11-12 dengan Racing School, bisa jadi lebih. “Sebab, perhatian saya lebih fokus tertuju pada satu murid, ”senyum Bayu.
Dan saya nyatakan performa Miki secara menyeluruh siap di 2022, untuk bertarung di pentas road race skala nasional. Di tahun itu, usianya juga baru genap di 10 tahun.
Misal di 2021 road race kembali digelar, tetap aktif tapi nggak mengejar tarjet ya. “Cukup untuk membentuk jam terbang, sebagai serum menumbuhkan mental juara dan mental bertarung dulu, ”jelas Bayu. teks - foto : collins/fbrt