Suzuki Satria F 150, Porong : SENGATAN CONROD SCORPIO DOPING 211 CC

D”Mit Racing Project, Porong. Kembali riset up grade performa mesin 211 cc & HP Torsi power melonjak drastis. D”Mit Racing Project, Porong. Kembali riset up grade performa mesin 211 cc & HP Torsi power melonjak drastis.

Ini dia mekanik yang selalu tampil dengan hairstyle trendy. Kalau sekarang, hairstyle rambut Rudi  memakai warna red caribian. Nyentriknya Rudi, juga begawan D”Mit Racing Project, Porong kental sebagai ciri khas pribadi yang brilian dan IQ tinggi, fakta demikian memang benar.

Sebab, mekanik yang memiliki workshop di seputaran Pasar Porong Baru, Porong itu rajin meluncurkan inovasi terbaru. Makin gencarnya teknologi yang diluncurkan oleh pabrikan, salah satu menjadi pemicunya. “Minimal bisa sejajar dan jangan sampai tertinggal, ”kata Rudi saat menguji performa HP dan torsi Satria F garapan terbarunya di RAT Motosport Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.

Latar belakang diupgrade-nya Satria F milik Amir from Jombang ini, sebagai perwujudan Rudi menerima tantangan Amir, yang terobsesi dengan HP dan torsi setara sport 200 cc. Bisa jadi, tantangan saat ini dimenangkan Rudi.

Sebab, dari hasil pengujian dynotest HP maksimalnya menembus 34,4 HP di kitiran 11.500 RPM, berbanding selaras dengan pencapaian torsi maksimal 22.8 Nm saat 9700 RPM.

Modifikasi mesin. Inovasi terbaru cangkok conrod Scorpio.

 

Inovasi rombakan mesin Satria F kali ini juga ditunjukan hasil adopsi conrod Yamaha Scorpio berkode 5BP. Dimensinya tebal, sehingga tahan dihajar tendangan piston 70 mm dari LHK. Sisi lain, nilai jual conrod Scorpio memiliki small end 16 mm.

“Untuk subtitusi piston lubang pin 16 mm, lebih banyak, sehingga tak terkunci di satu produk,”timpal Sultan yang dipercaya memerankan sebagai rider. Kerenya, formasi tim teknik D”Mith Racing Project, semakin komplit. Sebab, urusan remaping ECU maupun CDI programmable ditangani langsung oleh Sultan yang lagi menimba ilmu di salah satu universitas Jogja.

Keihin 35 mm Air Strike. Mudah seting siang malam & pas melayani kapasitas mesin 211 cc.

 

Menariknya, paduan stroke 55 mm semacam menjadi angka keramat bagi Rudi. Banyak yang didapat dari angka 55 mm, ketika bicara dengan topik teknik mesin. “Off set piston lebih merata, panjang rantai camrat OEM masih mentolerir, prinspinya tak merepotkan, ”ungkap Rudi dengan nada sedikit ngeyel.

Bergeser ke silinder cop, digawangi katup SND berbahan karbon, berdiameter 25 mm (in) dan 22 mm (ex). Dipadu camshaft 280 derajat pada durasi in dan ex. Menghasilkan lift katup 8,6 mm (in) dan 8,4 mm (ex). Kerenya, pegas katup mengadopsi milik FXR 150. “Selain kenyal, saat mengawal lift katup yang tinggi tak mudah mentok, ”yakin Rudi.

Untuk suplai gas segar, tak main-main. Sekelas yang diaplikasi bebek 4 tak 200 cc di even drag bike. Keihin 35 mm Air Strike dipercaya, mengawal lonjakan kapasitas mesin 211 cc. Hasil seting tengah malam, power atas langsam dikawal main jet 118. “Dan agresifnya akselerasi pas diumpan pilot jet 38, ”kata Sultan.

Knalpot custom & silincer DBS. Spesial diracik mendongkrak power bawah.

 

Konsekuensinya, piranti kopling wajib dioplos, kampas RG-R 150 dan plat kopling TS 125 dan diback up pegas kopling aftermarket.

Tapi, ketika akurasi piranti kopling makin baik, program CDI Predator, mintanya timing ignition tertinggi di 31,5 derajat dan terendah di 28,7 derajat. Secara distribusi power memang menguras gasingan bawah, apalagi final gear memakai 14-40. Alasan itu, knalpot memakai leher 33 mm dan sarangan 50 mm dari DBS.   teks - foto : rio