Setyawan - STW Honda Kaisar Motor JP Racing Koizumi GHMS CLD Racing Pirelli GTX Team, Sidoarjo : BIG BOSS PALING LOYAL & SUKSES MEMBERI PENCERAHAN PELAKU GRASSTRACK TANAH AIR

Nih dia GTX Team yang selalu tampil menjadi kuda hitam dan mendobrak ke permukaan, di setiap perjalanan musim kompetisi GTX, sepanjang tahun.

Selalu ada saja ulahnya, eh inovasi, terobosan sampai konsep korekan yang bikin deg-degan team sebelah.

Seperti pengenalan dan pemakaian basic bebek dan sport trail Fuel injection, yang menjadi gacoan para ridernya.

Dari sisi positif, jelas menjadi pencerahan untuk mengawal dinamika dan level kompetisi GTX.

Sebab, secara tak langsung turut memacu tuner dan engine builder, terus move on dalam pengembangan performa kuda besi GTX.

Satu pengaruh krusialnya, optimis akan memancing minat tuner dan engine builder pendatang baru, yang lahir dan besar di era Fuel injection.

"Jadi, tak lagi dikuasai oleh dinasti lama, yang mempertahankan manual tech, "yakin Setyawan Big Boss STW Honda Kaisar Motor JP Racing Koizumi GHMS CLD Racing Pirelli GTX Team, Sidoarjo.

Tapi, di sisi lain, fenomena tuner dan engine builder yang atraktif ini, juga dominan terpengaruhi oleh loyalitas penyandang dana.

Asal loss nggak rewel, segala keinginan yang tak mungkin, pasti terealisasi.

Logika dan ilustrasinya, kalau di road race saja terus digeser dan "dimicini" untuk beralih ke Fuel injection, kenapa GTX harus stagnan ?

Patut diingat, event GTX bagi penggemar maupun penghobi yang sampai di level mania, tarjet dan obsesinya tak hanya berlaga setahun atau tiga tahun.

"Tapi, caranya bagaimana mengcreated, untuk bisa tampil continue, hingga ke penjenjangan maupun kompetisi di level teratas, "tegas Setyawan dengan nada tinggi.

Berkahnya, ketika loyal tanpa batas dan menuai prestasi, pastinya akan memancing produsen untuk promosi.

"Sebab, diklaim memiliki nilai jual dan bahan pembicaraan masyarakat luas, "senyum Setyawan.

Semangat 45 ini, begitu kuat ditunjukan oleh Setyawan pada skema dan management team yang dikelolanya.

Hingga di special event bertajuk Danlantamal V Executive Motocross Jatim di sirkuit Gajah Mada, Jetis, Mojokerto, Febri dan Kadek Ocha tracker inti, sukses menebas podium teratas.

Formasinya, Febri dengan nomer lambung #61 berlaga di kelas Bebek Standard, Bebek Modif 130 dan FFA 4 Tak s/d 250 cc.

Tandem dengan Kadek Ocha, turun di FFA 4 Tak s/d 250 cc.

Kendati demikian, Jalan mulus menuju Roma ini, tak berlangsung dengan cara instant.

Hampir 2 tahun lamanya, part by part ditelaah dan dikaji dari sisi metalurginya, yang paling dominan.

Untuk memastikan, jelang limit muai tiap part berbanding komponen pasanganya, tetap aman bergasing dan tak "krekkk", ya suara macet, "bisik Pak Be menjabat engine buildernya.

Mengingat, mesin Fuel injection suhunya cenderung lebih tinggi. Tapi, dari sisi engine managment sangat presisi mengawal di setiap seper limaratus RPM.

Kondisi performa dan tipikal mesin demikian, jelas menguntungkan tracker.

Sebab, akselerasi dan speed bisa dipolakan sesuai kebutuhan tracker, dengan mode baru.

Dan tak lagi bingung ke kamus lama, umpan RPM atau gantung RPM, untuk menghela speed.

"Itu sih bikin durability mesin jadi cemas, apalagi saat menghadapi trek mix lumpur, ayo lah move on, "sumbar Pak Be. Mantaps !   enea