Suzuki Satria F 150 Fi, Surabaya : PASSION MORE SPEED RIZLA SUZUKI MOTO GP

Imam RAT Motorsport & Satria F 150 Fi. Sukses dengan hasil racikan untuk menu street performa. Imam RAT Motorsport & Satria F 150 Fi. Sukses dengan hasil racikan untuk menu street performa.

Makin terukur dan atraktif, pola dan cara up grade di level street performa kuda besi belakangan ini. Disebut atraktif, makin didominasi basic kuda besi Fuel injection. Dan makin terukur, karena pemiliknya lebih banyak menerapkan konsep replacement, untuk mendapatkan performa superior pada kuda besinya.

Salah satunya Guruh, owner Satria F 150Fi kelir biru Rizla Suzuki. Up grade performa sudah menjadi tradisi remaja milenial satu ini.

Sehingga, ketika dikonfirmasi soal latar belakang dan alasan, “More Speed” selalu menjadi pungkasnya.

Maka pantas, warna biru Rizla Suzuki, menjadi pilihan Guruh. Sentuhan energy Moto GP, diklaim dominan mempengaruhi psikis Guruh.

RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo, sebagai sentral maintenance terpadu kuda besi Fuel injection, kali ini menjadi rujukan Guruh.

Imam RAT Motorsport. Menerapkan metodhe korekan serba terukur, sebagai standarisasi tuner kredibel.

 

Imam Malik Hasan nama lengkap siswa RAT Motorsport asal Lampung Barat, kali ini yang menangani.

Jadi bukan tiga mekanik, sekali lagi itu nama panjang Imam, yang bela-belain datang dari jauh untuk mengejar cita-cita menjadi tuner yang kredibel.

Knalpot. Tampil safety riding, hasil perpaduan leher racing & silincer OEM Satria F 150 karbu.

 

Urusan detail up grade performa, Guruh terbilang jeli dan low profile. Tersaji pada knalpot, yang meminang leher steinless tipe racing, dengan ukuran lebih besar dari OEM. Dan dipadu silencer Satria F 150 tipe karbu.

“So pasti tampilan tetap safety riding, buat riding di metropolis tetap santun, ”tegas Guruh.

Tipikal Mesin. Dirancang over square, untuk kebutuhan dongkrak akselerasi.

 

Untuk mengakomodir perbandingan kompresi 13,4 : 1, tak jadi masalah. Sebab, Imam yang mengadopsi katup in 24 mm dan ex 21 mm, telah menyelaraskan dengan desain porting extreme.

Mengingat, big end crankshaft telah mengalami pergeseran 54 mm dan dipadu piston CBR 150 oversize 250 berdiameter 66 mm. Sampai disini saja, volume silinder naik di angka 184,6 cc.

ECU. Memakai BRT Juken 5.

 

“Jadi, saya berusaha memaksimalkan jalur inlet dan exhaust, untuk mengimbangi kebutuhan mesin, ”kata Imam yang menyempurnakanya melalui remap ignition dan flow rate dari ECU BRT Juken 5. Hingga bergulir ke remer inlet throttle body, menjadi 35 mm, berikut penggantian butterfly custom.

Termasuk durasi camshaft in 243 derajat dan ex 241 derajat, dijadikan sebagai penunjang. Data camshaft, menurut Imam spesial untuk mendongkrak akselerasi dan street performa, sesuai request Guruh.

Final Gear. Dongkrak akselerasi kebutuhan street performa.

 

Konsekuensinya, pegas katup diadopsi versi kompetisi, bertipikal lebih kenyal, dengan ulir lebih minim, guna mereduksi problem surging dan floating.

Tertibnya, buka tutup katup menjadi hal mutlak, ketika disesuaikan menu dan kebutuhan akselerasi. “Sebab, RPM dominan bergasing lebih tinggi, ”yakin Imam.  

Termasuk final gear, diseting 14-41, sama-sama ditujukan mendongkrak akselerasi.

Kalau dikalkulasi dengan tipikal mesin yang menyandang over square dari stroke 54 mm dan silinder 66 mm, saya nilai sudah siap untuk laga di lintasan drag bike,  ”urai Imam yang lebih nyaman dengan open filter.   teks - foto : skg